• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 23 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

10 Keutamaan Menjaga Lisan

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
podcast keutamaan menjaga lisan

Foto: Pexels

0
BAGIKAN

Oleh: Ana Syahidah
Mahasiswi STEI SEBI-Depok
[email protected]

TERKADANG menjaga lisan sangatlah sulit dilakukan, kecuali orang-orang beriman yang menjalankan perintah Allah dan meyakini akan adanya hari akhir yaitu hari penuh perhitungan dan pembalasan.

Sahabat, yakinlah orang yang berbuat dan beramal shalih pasti akan di balas dengan kesenangan dan kebahagiaan. Sedangkan orang yang tidak berbuat baik dan tidak beramal shalih mendapatkan balasan dari keburukan itu. Semoga Allah memberi kepada kita keistiqomahan dalam beramal shalih.

Sesungguhnya kita mengetahui bahwa lisan merupakan salah satu nikmat yang besar, bentuknya kecil dan halus namun di situ terletak kebaikan dan keburukan seseorang. Keutamaan menjaga lisan sangat luar biasa.

ArtikelTerkait

Handphone, Handphone dan Handphone…

3 Musibah Seorang Manusia

“DemiMu, ya Allah!”, Sekelumit Catatan Perjalanan Seorang Sufi Pemula

Prinsip Tawakal

Keutamaan menjaga lisan amat besar pengaruhnya terhadap yang positif maupun yang negatif dalam kehidupan seorang muslim.

keutamaan menjaga lisan

Membahas tentang keutamaan menjaga lisan, ada satu nasihat yang sangat berharga dalam hal menjaga lisan, disampaikan oleh Rasulullah SAW dan menjadi tuntunan kita, sebagai mana hadis yang berbunyi, “Barang siapa yang berfirman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata baik atau diam.”

BACA JUGA: 20 Kesalahan Lisan, Muslim Harus Menghindarinya (1)

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Tirmidzi, Uqbah bin Amir berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Ya Rasulullah apakah keselamatan itu?’ Beliau menjawab, ‘Tahanlah lisanmu dan hendaknya rumahmu menyenangkanmu (karena penuh dzikir dan mengingat Allah SWT) dan menangislah atas kesalahnmu (karena menyesal)’.” (HR.Tirmidzi)

Sahabat, berhati-hatilah terhadap lisan karena sebuah ucapan bisa menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Ingatlah akan keutamaan menjaga lisan kita.

Apabila kita tidak mengetahui sebuah perkara dengan pasti, sebaiknya kita diam saja. Dan janganlah kita mengucapkan perkataan yang menyakiti hati orang kain, sekalipun itu hanya candaan. Sebab di akhirat kelak, segala apa yang kita ucapkan dengan lisan pasti akan dimintai pertanggungjawaban.

Allah berfirman: “Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” QS Qaf: 18

“Dan jangalah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,penglihatan dan hatim semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya.” QS Al-Isra: 36

Keutamaan menjaga lisan dalam islam, yaitu :

1. Memiliki kedudukan tinggi sebagai muslim

2. Dijanjikan surga
3. Dijauhkan dari neraka jahanam
4. Dijauhkan dari kebinasaan
5. Meningkatkan iman
6. Amalan sedekah yang mendatangkan pahala
7. Menghidari sifat keras hati
8. Menyelamatkan diri dari dosa
9. Diangkat derajatnya oleh Allah SWT
10. Memperoleh ridho Allah SWT di akhirat

keutamaan menjaga lisan

Untuk dapat senantiasa mendapatkan keutamaan menjaga lisan, ada empat syaratnya, yaitu :

1. Berkatalah dengan Perkataan yang Benar

Kalau kita ingin berbicara dengan benar, maka pastikan bahwa pembicaraan kita bersih dari bohong, bersih dari dusta. Inilah keutamaan menjaga lisan.

Kata-kata kita ini harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jangan pernah mau berkata apapun yang kita sendiri tidak yakin dengan apa yang kita katakan.

BACA JUGA: Stop Menghujat! Seseorang Mati karena Lisanmu

Jangan berusaha berkata-kata semata-mata agar orang terkesima, terpesona, suka, karena semuanya tidak akan menolong kita. Perkataan kita yakin dengan seyakin-yakinnya haruslah dapat dipertanggungjawabkan.

2. Berkatalah sesuai tempatnya akan membuat kita keutamaan menjaga lisan.

“Liqulli maqaam maqaal walikulli maqaal maqaam” Artinya, “Tiap perkataan itu ada tempat terbaik dan setiap tempat memiliki perkataan (yang terucap) yang terbaik pula.”

Tidak setiap kata sesuai di setiap tempat, sebaliknya tidak setiap tempat sesuai dengan perkataan yang dibutuhkan.

Hati-hati sebelum kita bicara, harus kita ukur siapa yang diajak bicara. Berbicara dengan anak kecil tentu akan jauh beda dengan ketika berbicara dengan orang tua.

Berbicara dengan remaja tentu akan jauh beda dengan ketika berbicara dengan guru kita. Orang yang tidak terampil untuk membaca situasi, walau niatnya benar, hasilnya bisa jadi kurang benar. Keutamaan menjaga lisan terhadap orang tua, apalagi.

3). Jagalah Kehalusan Tutur Kata

Orang yang lisannya bermutu haruslah berkemampuan memperhalus dan menjaga kata-katanya tidak menjadi duri atau tidak bagai pisau silet yang siap melukai orang lain.

Betapa banyak kata yang keluar yang rasa-rasanya ketika mengeluarkannya begitu gampang, begitu enak, tapi yang mendengar malah sebaliknya, hatinya tercabik-cabik, tersayat-sayat perasaannya, begitu perih dan luka tertancap dihatinya.

Seakan memberi nasihat, tapi bagi yang mendengar apakah merasa dinasihati atau malah merasa dizhalimi. Kita jelas, tidak akan mendapatkan keutamaan menjaga lisan jika seperti ini.

4. Berkatalah yang Bermanfaat

Dikisahkan bahwa suatu waktu Nabi Isa, as, melihat bangkai seekor anjing, ketika sahabat-sahabatnya berpaling karena jijik, maka Nabi Isa justru melihat susunan gigi putihnya yang tertata indah, “Anjing itu giginya rapi sekali yaa…!”, Teman-temannya keheranan. “Yaa, Rabbii (Guru), kenapa Paduka berkata begitu, bangkai anjing itu kan sangat menjijikkan. Bahkan Paduka sendiri kalau dihina, dicaci, diremehkan dengan kata-kata jelek, kata-kata Tuan selalu baik?”

keutamaan menjaga lisan

Nabi Isa Menjawab: “Karena setiap orang memang akan mengeluarkan apa yang dimilikinya. Kalau pikiran dan perasaannya jelek, maka yang keluar adalah yang jelek-jelek juga”, Demikian jawabnya. Makin banyak kepeleset lidah, makin banyak masalah dan dosanya, makin banyak dosa, nerakalah tempatnya. Maka, “Fal yakul khairan au liyasmut”, “Berkatalah yang benar atau diam”, Demikian Sabda Nabi.

BACA JUGA: Buruknya Lisan di Sosial Media

Di ujung pembahasan tentang keutamaan menjaga lisan, mari kita selalu menjaga diri dari ucapan yang tidak bermanfaat seperti gibah, menceritakan keburukan orang lain maupun berbohong dan memfitnah.

Banyak berbicara yang tidak bermanfaat membuat hati menjadi keras, jika kira tidak mampu untuk menjaga semua itu maka lebih baik diam, dan diam merupakan pilihan paling bijak dan menyelamatkan baik dunia maupun akhirat.

Tidak sedikit persahabatan menjadi retak hanya karena perkataan yang menyinggung perasaan, banyak pertemanan yang akhirnya berujung pertengkaran dan permusuhan dikarenakan ucapan yang salah keluar dari lisan.

Oleh karena itu, jika kita tidak mampu berkata baik, maka diam jalan yang paling bijak.

Semoga bermanfaat. Semoga kita termasuk dalam orang yang mendapatkan keutamaan menjaga lisan. []

Tags: keutamaan menjaga lisan
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dilema Tugas Kuliah, Semua Mudah, Kita Sendiri yang Mempersulitnya

Next Post

4 Hal tentang Keturunan Syarif dan Syarifah

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak Terkenal.

Terkait Posts

Hukum Nonton Film Porno, Pornografi, handphone

Handphone, Handphone dan Handphone…

21 September 2023
Adab Bertakziah, Bahaya Hidup Sengsara, Ciri Orang Munafik, Musibah

3 Musibah Seorang Manusia

15 September 2023
Keutamaan Dzikir Al-Matsurat, Doa, Syarat Terkabulnya Doa, Amalan yang Pahalanya Besar, Cara Hidup Berkah, Kekuatan untuk Selesaikan Masalah, Sabar, prinsip tawakal, Kebahagiaan, Tanda Orang Bertaqwa

“DemiMu, ya Allah!”, Sekelumit Catatan Perjalanan Seorang Sufi Pemula

13 September 2023
Manfaat Bersyukur, Tawakal, Syarat Diterimanya Amal, Hari Kiamat, Perkara Iman, Cara Menenangkan Hati, Golongan Manusia yang Haram Disentuh Api Neraka, prinsip tawakal

Prinsip Tawakal

30 Agustus 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Amalan Pembuka Rezeki, Ciri Utama Harta Penuh Berkah, Sri Mulyani, Dunia

Dunia, Hanya Diberikan pada 4 Orang Ini

Oleh Haura Nurbani
22 September 2023
0

Ada hadis yang perlu kita renungkan, tentang kepada siapa dunia ini diberikan.

Pacaran dalam Islam, zina, Alasan Istri Boleh Minta Cerai, Hukum Pacaran untuk Nikah, Suami Tanggung Dosa Istri, Batasan Ungkapan Kiasan dalam Bercerai, Macam talak, Hukum Hidup Bersama Istri yang Tidak Disukai, Pernikahan

Agar Pernikahan Tak Hanya Manis di Awal

Oleh Haura Nurbani
22 September 2023
0

Begitu banyak kerikil dalam perjalanan pernikahan, bahkan badai besar yang mengguncang keutuhan rumah tangga.

Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Hukum Adik Melangkahi Kakak Perempuan dalam Pernikahan

Hukum Adik Melangkahi Kakak Perempuan dalam Pernikahan

Oleh Dini Koswarini
22 September 2023
0

Dalam Islam, apa hukum adik melangkahi kakak perempuan dalam pernikahan?

Hukum Membunuh Semut, Nabi Sulaiman, Nabi Ibrahim

Belajar Teknologi Semut

Oleh Saad Saefullah
22 September 2023
0

Ada kisah unik Nabi Sulaiman dengan semut. Mengapa Nabi yang mulia dikisahkan bersama semut?

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.