• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 1 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Syi'ar Kisah Nabi

Ketika Nabi Isa Hidupkan Orang yang Sudah Mati Ribuan Tahun

Oleh Yudi
1 tahun lalu
in Kisah Nabi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Unsplash

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

NABI Isa alaihissalam atas izin Allah SWT mampu menghidupkan kembali orang yang telah mati. Tapi orang-orang kafir ingkar tak peduli.

Katanya, “Kau hanya bisa hidupkan orang baru saja mati. Cobalah hidupkan olehmu orang-orang mati zaman dahulu”.

Isa alaihissalam menjawab tanpa ragu, “pilihlah oleh kalian. Siapa yang harus aku hidpkan di hadapanmu”.

BACA JUGA: Keajaiban yang Terjadi Setelah Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman

ArtikelTerkait

Nabi Yakub dan Tanda Kematiannya

Kisah Nabi Ilyas di Dalam Alquran

Kisah Nabi Musa Sakit Gigi

Kecerdasan Nabi Sulaiman Membedah 4 Kesaksian Palsu

“Hidupkan Sam anak Nuh!” teriak mereka menggemuruh.

Maka Isa pergi ke makam Sam terletak tak jauh. Ia shalat dua rakaat penuh, kemudian berdoa pada Tuhannya. Lallu Allah bangkitkan Sam di hadapan mereka. Rambut kepala dan jenggotnya telah memutih semua.

Ditanyalah ia, “Mengapa kamu beruban, sedang dahulu kamu berambut hitam legam?”

Sam ibnu Nuh a.s menjawab iba, “Tatkala ku dengar panggilan keluar. Aku mengira kiamat telah tiba. Ketakutan diriku rasanya. Karena itulah rambutku memutih semua”.

Ditanyalah ia kembali, “Berapa lama engkau mati?”

“Empat ribu tahun,” katanya, “namun belum hilang juga pedihnya maut terasa”.

Apa yang dapat kita simpulkan dari keterangan di atau kabar diatas? Yang pertama adalah soal mukjizat.

Seseorang, baik ia beriman maupun tidak, asal ia menggunakan akalnya, mestinya langsung beriman apabila ditunjukan suatu keajaiban.

Nabi Isa alaihissalam yang kita kenal dapat menyembuhkan penyakit dan menghidupkan orang mati sudah cukup bagi orang berakal untuk menerima risalahnya.

Makanya sungguh naif kata-kata orang kafir yang meminta Isa a.s menghidupkan Sam karena ragu atas mukjizat itu kalau hanya orang yang baru meninggal saja yang bisa dihidupkan. Padahal orang yang baru maupun lama sama saja.

Di dunia ini tidak ada yang sanggup menghidupkan orang yang sudah mati. Apabila ada orang yang seperti itu, tentu itu adalah mukjizat yang dibawa seorang rasul. Dan kita, sebagai orang yang berakal wajib mengikuti risalah yang disampaikan.

Advertisements

Jadi, permintaan untuk menghidupkan Sam adalah keisengan kaumnya untuk tidak beriman. Sebagaimana orang Yahudi yang diperintahkan untuk menyembelih sapi betina. Sebenarnya mereka enggan melakukannya. Tapi dengan dalih ingin mengetahui jenis yang pasti mereka menanyakan kriteria sapi tersebut secara detil sehingga susah dipenuhi.

Demikian pula kisah ini. Dengan dihidupkan Sam, mestinya kewajiban mereka untuk beriman menjadi bertambah besar. Toh akhirnya masih ada juga yang tidak beriman. Yang demikian itu siksanya lebih dahsyat.

Kedua adalah soal pedihnya maut. Memang dikabarkan bahwa proses keluarnya nyawa dari jasad seseorang sungguh menyakitkan. Bahkan menurut riwayat, Jibril pun tidak tega melihat Rasulullah SAW, sahabat dan kekasihnya itu saat dicabut nyawanya.

BACA JUGA: Kisah Nabi Isa dan Orang-orang yang Serakah

Sebetulnya, semua kisah ini mengandung pesan bahwa manusia harus selalu berusaha dan berdoa agar menjadi khusnul khatimah. Salah satu contoh orang yang meninggal dengan khusnul khatimah adalah orang yang berjihad di jalan Allah.

Ia tidak saja tidak merasakan rasa pedihnya maut, tapi justru meminta kepada Allah untuk dihidupkan lagi dandimatikan lagi dalam keadaan syahid.

Masih banyak amal ibadahlain yang membuat seorang muslim menjadi khusnul khatimah dalam sakaratul mautnya.tak lupa diiringi doa, “Allahumma hawwin ‘alainaa fii sakaratil maut”. []

Sumber: Hikmah dari Langit/Yusuf Mansur/Pena Pundi Aksara/Januari 2007

Tags: kisah nabi isaNabi Isa
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Sarno dan Cangkul Pesanan Pak Harto

Next Post

Inilah Perawatan Kecantikan ala Muslimah yang Sesuai dengan Syariat Islam

Yudi

Yudi

Terkait Posts

ayah terbaik Kekuatan Ilmu, Kemiskinan yang Aku Khawatirkan, Umar bin Abdul Azis, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Nabi Yakub

Nabi Yakub dan Tanda Kematiannya

24 Juni 2022
Imam Hasan Al-Bashri Pekerjaan adalah Ibadah, Nabi Isa AS. Nabi Ilyas

Kisah Nabi Ilyas di Dalam Alquran

23 Juni 2022
Nabi Sulaiman, Kecerdasan Nabi Sulaiman, Fakta Nabi Dzulkifli, Umar bin Khattab, Abu Jahal, Abu Dzar Al-Ghifari, Fakta Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Rasulullah, Utsman bin Affan, Keutamaan Utsman bin Affan, Nabi Musa, Nabi Khidir

Kisah Nabi Musa Sakit Gigi

22 Juni 2022
Nabi Isa AS, Bayi yang Bisa Berbicara, Nabi Sulaiman, Nabi Sulaiman

Kecerdasan Nabi Sulaiman Membedah 4 Kesaksian Palsu

20 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist