TINGGAL hitungan puluhan hari lagi kaum muslimin di seluruh dunia akan bertemu kembali dengan bulan ramadhan.
Beragam suasana hati dan pikiran kaum muslimin dalam menyambut hadirnya bulan ramadhan, ada yang sejak lama sudah merindu, ada yang biasa saja, bahkan ada yang tidak pernah terpikir sama sekali tentang kehadiran bulan ramadhan.
Rasa rindu adalah fitrah dan normal yang dimiliki oleh semua manusia. Rindu bisa muncul pada setiap manusia untuk apapun dan siapapun..Rindu umumnya dimaknai kepada sesuatu yang dicintai atau dimiliki.
Ada yang menarik dalam kehidupan generasi terbaik yaitu para sahabat nabi Muhammad ﷺ, para tabiin, dan salafussholeh, mereka umumnya sejak lama merindukan hadirnya bulan ramadhan
Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, “Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka.” (Latha’if Al-Ma’arif hal. 232)
BACA JUGA: 11 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan
Kerinduan ini yang berbuah syurga, karena syurga merindukan orang-orang yang selalu merindukannya sebagaimana sebuah Hadits Rasulullah menjelaskan tentang empat golongan manusia yang selalu dirindukan oleh surga.
Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Surga rindu kepada empat orang, yaitu pembaca Alquran, orang yang menjaga lisan, pemberi makan orang yang lapar, dan orang yang puasa pada bulan Ramadhan.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Setiap kita pasti mendambakan menjadi bagian dari golongan orang-orang yang dirindukan surga. Dan, untuk menjadi orang yang dirindukan surga itu mudah bagi orang yang mau istiqamah menjalankan amalan yang disebutkan dalam hadis Nabi ﷺ salah satunya adalah orang yang puasa pada bulan Ramadhan.
Tidaklah berlebihan jika kerinduan kepada bulan Ramadhan menjadi ciri benarnya keimanan seorang. Ibarat menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, maka ia persiapkan segalanya dengan suasana kerinduan yang mengharu biru, hatinya sangat senang tamu Ramadhan akan datang. Kebahagiannya semakin bertambah-tambah lagi jika Allah swt memberikan kesempatan menjumpai Ramadhan.
Sudah seharusnya seorang muslim merasa khawatir jika dirinya jika tidak memiliki kerinduan, tidak ada perasaan Bahagia dan gembira akan datangnya Ramadhan. Hati dan perasannya biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa.
Seorang ulama Yamamah, Yahya bin Abi Katsir, mengatakan bahwa para salaf memanjatkan doa yang artinya, “Ya Allah, pertemukanlah diriku dengan bulan Ramadan, selamatkan bulan suci kepadaku, dan terimalah semua amalku di bulan tersebut.”
BACA JUGA: Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan
Nabi Muhammad ﷺ pernah menyampaikan kerinduannya terhadap bulan Ramadan melalui hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban. Serta pertemukanlah kami di bulan Ramadan”.
Kerinduan kepada Ramadhan inilah yang akan berbuah syurga, karena Allah SWT. menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi siapa saja yang berbuat baik di bulan suci. Suasana sahur dan buka puasa bersama keluarga, menahan lapar dan dahaga, melaksanakan sholat Tarawih, serta tadarus membaca Alquran juga menjadi beberapa kehangatan yang tidak ditemui pada bulan lainnya. []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirimke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.