• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 7 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Kerasnya Perjuangan Ibu Demi Sang Buah Hati (2-Habis)

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Single Muslim Mums

Ilustrasi. Foto: Single Muslim Mums

0
BAGIKAN

SAYA pernah menemukan seorang ibu yang ditinggalkan anak-anaknya dan beliau tidak mengurusi ibunya yang kini sudah tua. Padahal, ia memiliki lima orang anak yang masih hidup. Memang, lima orang anaknya itu sudah berkeluarga dan mempunyai tanggung jawab terhadap keluarganya sendiri, tapi mengapa mereka bisa setega itu menelantarkan sang bidadari dan mereka tidak memedulikannya? Apa mereka tidak punya hati? Apakah mereka tidak berpikir, bagaimana kalau ia sebagai orang tua, lalu anak-anaknya bisa melakukan yang sama kepada mereka sebagaimana ia telah lakukan kepada ibunya sendiri?

Sungguh mengherankan, di antara lima orang anaknya itu, ada satu anaknya yang tinggal tepat di depan rumah ibunya tersebut. Namun, si anak tadi tidak pernah memerhatikan ibunya apalagi memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ibu tua tersebut setiap hari berjualan keliling kampung dengan berjalan kaki yang jaraknya hampir belasan kilo menawarkan barang dagangannya ke setiap rumah. Alat-alat yang dijualnya antara lain: kipas tangan, pengki, sapu lidi, dan lain-lain. Sontak saja, hati saya teriris dengan kondisi sang ibu tua ini. Namun, di balik itu, saya sungguh kagum, karena ibu tersebut tidak pernah mengeluh dengan kondisinya tersebut. Ia tetap semangat menjalani hidupnya seorang diri itu.

BACA JUGA: Seperti Uwais Al Qarny, Inilah Bakti Salman Al Farisi kepada Ibundanya

Ya, sungguh miris. Meski saya bukan anaknya, namun melihat kondisi seperti itu rasanya ingin sekali berbicara kepada anak-anaknya jangan sampai menelantarkan ibu mereka sendiri. Apalagi, kondisi beliau yang sudah tua selayaknya diam di rumah dan sudah sepatutnya dialayani, diurus dengan penuh kasih sayang, bukan ditinggalkan dan dibiarkan sendiri banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

ArtikelTerkait

Semangat 45 Masyayikh!

Share Gambar Penuh Dosa?

Bila ini Ramadhan Terakhir

Inilah 5 Pondasi untuk Menemukan Tujuan Hidup yang Sejati menurut Al Ghazali

Sudah banyak peristiwa tersebut terjad di sekeliling kita. Padahal, siapa yang menyenangkan orang tua dijamin hidupnya bakalan lempeng. Tidak akan rugi kalau mengurusi ibu yang memang sudah tua, beliau sangat membutuhkan anak-anaknya yang saat ini meninggalkannya, mungkin juga beliau haus akan kasih sayang anaknya dan ingin sekali diperhatikan oleh anaknya. Saya yakin, hal ini pasti dirasakan oleh ibu yang memang ditinggal sendiri oleh anak-anaknya. Masa kita tega sih?

Barangkali, di antara yang sudah berkeluarga ada yang mencari alasan, “Sekarang kan sudah punya keluarga dan gak mungkin mengurus ibu, kita sudah punya kesibukan masing-masing, kita harus mengurus keluarga daripada ibu?” Oke. Namun, mari kita balik pertanyaannya, siapakah yang mengurus dari kecil hingga sekarang, hingga kita sudah dewasa? Siapa yang merawat ketika kita sakit? Siapa yang sudi bangun tengah malam ketika kita menangis dan disusui? Siapa lagi kalau bukan malaikat kita, yaitu ibu.

BACA JUGA: Ibu Merindukanmu

Justru karena kita sudah berkeluarga dan punya kesibukan, kita juga harus kerap memperhatikan ibu kita, karena beliau adalah jalan untuk mendapatkan rezeki dalam kehidupan kita, saya yakin itu. Tidak akan pernah mengurangi jatah rezeki kita, jatah kasih sayang kita, dan tidak akan pernah rugi sedikit pun jika kita lebih memerhatikan ibu kita, dan bahkan Allah akan menambahkan sebuah kenikmatan dan rezeki yang terus mengalir tiada henti. Yakinlah, sesibuk apapun kita, sesusah apapun kita, kalau menyempatkan untuk ibu dan memerhatikannya, pasti curahan rezeki akan terus mengalir. []

Sumber: Sang Bidadari/Karya: Sendi Rizaldi Supriadi Putra/Penerbit: Hakim

Tags: Anakberbaktiibuperjuangan
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Memuliakan Al-Quran Sepenuh Hati, Bagaimana?

Next Post

Keutamaan dan Manfaat Shalat Dhuha, Mulai Diampuni Dosa sampai Dimudahkan Rezeki

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Masyayikh

Semangat 45 Masyayikh!

3 Juli 2022
Dakwah, Gus Baha, Gadget, Cara Menghemat Kuota Internet, Nada Dering Hanphone, Share Gambar Penuh Dosa

Share Gambar Penuh Dosa?

28 Mei 2022
Al-Quran tentang Asmaul Husna, Allah SWT Suka dengan Hal Ganjil, Ramadhan terakhir

Bila ini Ramadhan Terakhir

31 Maret 2022
Pondasi untuk menemukan tujuan hidup

Inilah 5 Pondasi untuk Menemukan Tujuan Hidup yang Sejati menurut Al Ghazali

24 Maret 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist