DIARE adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar dengan konsistensi tinja yang lebih cair daripada biasanya. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi sistem pencernaan, baik yang bersifat sementara maupun kronis.
Diare bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak dan lansia. Penyebab utama diare biasanya berkaitan dengan infeksi, makanan yang terkontaminasi, atau kondisi medis tertentu.
Infeksi oleh virus, bakteri, atau parasit merupakan salah satu penyebab paling umum dari diare. Banyak kasus diare disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh mikroorganisme tersebut.
BACA JUGA: Perlu Banget Tahu, Ini Penyebab Kolesterol Tinggi dan Faktor yang Memengaruhinya
Selain itu, faktor lain yang juga dapat memicu diare adalah reaksi tubuh terhadap makanan tertentu, seperti intoleransi laktosa, yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna produk susu.
Dalam beberapa kasus, diare juga bisa menjadi gejala dari gangguan pencernaan atau penyakit tertentu yang lebih serius, seperti sindrom iritasi usus atau penyakit Crohn.
Penting untuk memahami penyebab diare agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat. Jika tidak ditangani dengan baik, diare bisa berujung pada komplikasi serius, terutama dehidrasi, yang terjadi ketika tubuh kehilangan banyak cairan.
Oleh karena itu, mengetahui faktor pemicu dan cara menghindarinya adalah hal yang penting untuk mencegah penyakit ini.
Penyebab Utama Diare:
1- Infeksi mikroorganisme: Bakteri, virus, dan parasit yang mengkontaminasi makanan atau air.
2- Makanan yang terkontaminasi: Makanan atau air yang tidak higienis dapat menyebabkan diare.
3- Intoleransi makanan: Seperti intoleransi laktosa yang menyebabkan gangguan pencernaan.
BACA JUGA: 8 Penyebab Usia 40 Tahun Menderita Penyakit Batu Ginjal
4- Kondisi medis: Penyakit seperti sindrom iritasi usus (IBS), penyakit Crohn, atau kolitis ulserativa.
5- Penggunaan antibiotik: Bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus.
6- Stres atau kecemasan: Faktor psikologis juga dapat mempengaruhi pencernaan[]
REDAKTUR: AHMAD ANDIKA