Allah SWT memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik (halalan thoyyiban) Allah SWT berfirman, ”Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya” (QS Al-Maidah : 88).
Dari sini kita bisa memahami bahwa Allah memerintahkan umat Islam untuk memakan makanan yang tidak cuma halal, tapi juga baik (halalan thoyyiban) agar tidak membahayakan tubuh kita. Bahkan, perintah ini disejajarkan dengan bertakwa kepada-Nya sebagai sebuah perintah yang sangat tegas dan jelas. Perintah ini juga ditegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 168 yang berbunyi, ”Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
BACA JUGA: Berhati-hatilah terhadap Ghibah = Riba? oleh Ustadz Khalid Basalamah
Halal itu bukan sekadar halal makanannya, tapi juga dari sumber bagaimana mendapatkannya pun harus halal. Kalau sumbernya haram seperti korupsi, mencuri, merampok, menggusur tanah rakyat dengan harga yang rendah, maka makanan yang dimakan pun meski sebetulnya halal, tetap haram. Hal ini juga akan membuat sipemakannya disiksa di api neraka. Nabi bersabda, ”Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram, maka api neraka lebih utama membakarnya” (HR Ath-Thabrani).