• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 25 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Keinginan RA Kartini dan Taktik Kiai Sholeh Darat Terjemahkan Al-Quran di Masa Penjajahan

Redaktur Riza Fauzi Saputra
4 tahun ago
in Sosok
Reading Time: 2min read
0
Keinginan RA Kartini dan Taktik Kiai Sholeh Darat Terjemahkan Al-Quran di Masa Penjajahan

Foto: Okezone

DALAM sebuah tulisannya, RA Kartini pernah berbicara kepada sahabatnya, Stella Zihandelaar pada tanggal 6 November 1899.

“Al-Quran terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Al-Quran tapi tidak memahami apa yang dibaca. Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya,” kata RA Kartini.

Saat itu RA Kartini hanya hafal Al-Quran Surah Al-Fatihah, dan ia gelisah karena tidak pernah tahu makna dari ayat-ayat itu. Akibat itu, Kartini pernah menganggap bahwa ajaran agama hanya sebatas ritual belaka tanpa ada makna yang bisa dipahami.

Kegelisahan Kartini itu membuatnya berpikir, cukuplah menjadi orang yang baik hati saja apabila tidak bisa menjadi orang sholeh.

Kala Kartini mendengar ceramah tentang tafsir surah Al-Fatihah dari seorang ‘Alim ulama, Muhammad Shalih bin Umar Darat (1820) yang dikenal dengan nama Kiai Sholeh Darat, kegelisahannya itu terobati. Kiai Sholeh Darat mengisi pengajian di kediaman paman Kartini yang menjabat sebagai Bupati Demak.

Ungkapan terima kasih yang sedalam-dalamnya diucapkan Katini kepada Kiai Sholeh Darat. Mengingat sebelumnya Kartini tidak pernah mengetahui makna yang terkandung dalam surah Al-Fatihah.

Bagi Kartini, penjelasan Al-Quran dengan bahasa Jawa oleh Kiai Sholeh Darat itu mudah dipahami. Dan ia meminta agar Al-Quran bisa diterjemahkan, karena pembaca pun harus mengetahui artinya. Meskipun, kala Indonesia dijajah Belanda, muncul edaran secara resmi larangan menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Jawa.

Kiai Sholeh Darat tidak kekurangan akal. Agar tidak dicurigai penjajah, ia menerjemahkan Al-Quran menggunakan tulisan ‘Pegon’ atau huruf yang dipakai dalam bahasa Arab tetapi bahasa yang dituliskan adalah bahasa Jawa yang diberi nama Kitab Faidhur-Rohman.

Inilah tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Namun sayang, sebelum Kiai Sholeh Darat menyelesaikan kitab tafsirnya, ia sudah terlebih dahulu dipanggil oleh Allah SWT ke pangkuan-Nya.

Dulu baik Kartini maupun Kiai Sholeh Darat memiliki harapan yang murni atas tujuan penulisan terjemahan tersebut, tidak lain agar umat Islam mudah dalam memahami ajaran agamanya. []

Sumber:Tribun Jateng (21/4/2017)

Tags: Kiai Sholeh DaratRA KartiniSelamat Hari Kartini
Riza Fauzi Saputra

Riza Fauzi Saputra

“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan,” (Bediuzzaman Said Nur).

Related Posts

Jalal Al-Din Rumi; Pendiri Tarekat Maulawiyyah

Jalal Al-Din Rumi; Pendiri Tarekat Maulawiyyah

22 Februari 2021
Nabi Idris; Manusia Pilihan Allah Sang Bapak Ilmu Pengetahuan 

Sejak Kecil, Imam Syafi’i Belajar Ilmu Agama dengan Semangat Membara

13 Februari 2021
Ini 5 Traveler Muslim Populer yang Menginspirasi Dunia

7 Tokoh Muslim yang Dikenal sebagai Penjelajah Dunia

13 Februari 2021
2 Tokoh Muslim Berpengaruh dalam Seni Bela Diri Tionghoa

2 Tokoh Muslim Berpengaruh dalam Seni Bela Diri Tionghoa

12 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Menelusuri Jejak Keislaman dan Theosofi Kartini

Menelusuri Jejak Keislaman dan Theosofi Kartini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Berkat Wakaf, Gubuk Reyot Disulap Jadi Masjid
Ekonomi

Berkat Wakaf, Gubuk Reyot Disulap Jadi Masjid

Redaktur Sodikin
23 menit ago
Khotbah Rasulullah Terkait Bulan Ramadhan
Ramadhan

Khotbah Rasulullah Terkait Bulan Ramadhan

Redaktur Dini Koswarini
53 menit ago
Haid Terlalu Lama, Mengapa?
Dunia Wanita

Mau Promil, Kenali 4 Siklus Menstruasi Ini

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
Hukum Memberi Hadiah kepada Guru
Kolom

Hibah Lebih Lapang dari Jual Beli

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add