“KEDZOLIMAN” ibu-ibu pada tukang sayur? Apa maksudnya?
Begini, hal kecil yang tanpa terasa dilakukan setiap hari tentunya bisa makin menumpuk menjadi kedzoliman yang besar. Contohnya, dalam kegiatan sederhana yang hampir setiap hari biasa dilakukan para ibu sebelum memulai aktivitasnya di dapur.
Pekerjaan ibu rumah tangga yang mulia, dapat saja ternoda dengan perbuatan dosa yang tidak terasa.
Apa sajakah?
Kesalahan atau dosa yang jarang disadari para ibu namun mungkin saja kerap dikerjakan adalah berlaku dzolim pada tukang sayur.
BACA JUGA: Ibu-Ibu, Begini Caranya Menghemat Gas Elpiji
Kenapa tukang sayur? Karena pedagang jenis inilah yang paling dekat dengan dunia ibu rumah tangga. Tukang sayurlah yang paling dicari ibu-ibu untuk memenuhi isi kulkas dan keperluan pangan keluarga.
Pada praktiknya, seringkali ibu-ibu melakukan kedzoliman kepada tukang sayur. Inilah yang menjadi dosa bagi ibu-ibu.
Dilansir dari berbagai media, berikut ini dosa ibu-ibu saat berbelanja di tukang sayur:
“Kedzoliman” Ibu-ibu pada Tukang Sayur yang Pertama,
Menawar dagangan terlalu murah. Bagi ibu-ibu bisa mendapatkan barang bagus dengan harga miring sepertinya merupakan suatu prestasi tersendiri.
Sehingga terkadang ibu juga menerapkan prinsip ini terhadap dagangan tukang sayur. Padahal tukang sayur biasanya tidak mengambil keuntungan yang banyak dari barang dagangannya.
Jangan sampai pedagang melepas barangnya pada kita dengan rasa terpaksa atau tidak ikhlas. Keterpaksaan itu bisa mengurangi keberkahan dalam barang yang akan kita konsumsi nantinya.
“Kedzoliman” Ibu-ibu pada Tukang Sayur yang Kedua,
Pesan suatu barang tetapi tidak jadi dibeli. Modal yang dimiliki tukang sayur itu sudah ada peruntukannya. Dia sudah mempelajari bahan apa saja yang ingin dikulak sesuai kecenderungan konsumen.
Jika kita pesan suatu barang tertentu, modalnya akan terpakai untuk kita. Jika kita tak jadi membelinya, tentu menjadi kerugian baginya.
“Kedzoliman” Ibu-ibu pada Tukang Sayur yang Ketiga,
Berhutang pada tukang sayur dalam waktu lama, tapi membayar tunai pada toko besar.
Sudah rahasia umum sebagian ibu berhutang pada tukang sayur. Namun di waktu yang relatif sama, ibu tersebut mampu membeli barang-barang di toko besar atau swalayan dengan tunai.
Oleh karena itu hendaknya ibu berempati untuk menahan keinginan membeli barang yang kurang perlu. Terlalu lama ibu berhutang akan membuat tukang sayur kesulitan dalam hal permodalan usaha. Mengutil. Tukang sayur biasanya tahu bagaimana prilaku ibu-ibu dalam berbelanja.
“Kedzoliman” Ibu-ibu pada Tukang Sayur yang Keempat,
Ada pembeli yang jujur ada juga yang tidak. Tukang sayur mungkin tahu jika ada yang mengutil dagangannya, namun menahan diri untuk menegur karena kasihan jika ibu tersebut menjadi malu di hadapan orang banyak.
Maka, ibu senantiasa harus jujur, karena setiap perbuatan pasti ada yang mengawasinya.
“Kedzoliman” Ibu-ibu pada Tukang Sayur yang Kelima,
Selalu ingin dilayani lebih dahul.. Karena kurang sabar, ibu-ibu biasanya berlomba-lomba ingin dilayani lebih dulu.
Dalam kondisi demikian, tukang sayur mungkin saja dapat kehilangan konsentrasi yang berimbas pada kacaunya hitungan harga, kelebihan uang kembalian, dan juga emosional. Ini juga pastinya merugikan.
BACA JUGA: 9 Cara Tepat Memasak Sayuran agar Gizinya tak Hilang
“Kedzoliman” Ibu-ibu pada Tukang Sayur yang Keenam,
Berinisiatif mengambil bonus sendiri. Kadang ada ibu-ibu menambahkan suatu barang sebagai bonus atau pembulatan harga belanjaannya. Sebaiknya kita tanya dulu pada tukang sayur apakah ia membolehkan? Akan lebih baik jika ia yang memilihkan atau menentukan jenis bonusnya.
Sekalipun hanya sebutir tomat kecil yang kita minta, jika harganya sedang tinggi tentu akan memberatkannya.
Demikian hal-hal kecil yang menimbulkan dosa bagi ibu-ibu, yang mungkin sering dilupakan dalam aktivitas keseharian. Semoga bisa menjadi pengingat agar semua itu tidak terulang. []