• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 6 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Kata-kata Terakhir Hasan kepada Husain sebelum Wafat

Redaktur Yudi
2 tahun ago
in Sirah
Reading Time: 2min read
0
Masuk Islamnya Ibunda Abu Bakar

Ilustrasi: Pexels

BEBERAPA hari sebelum Hasan berpulang ke rahmatullah, ia bermimpi melihat tulisan di antara kedua matanya, “Qul huwallahu ahad.” Mimpi itu kemudian diceritakan kepada keluarganya, dan mereka menakwilkannya sebagai suatu pertanda gembira baginya. Oleh keluarganya, mimpi itu dikisahkan kepada Said ibnul Musayyab. Mendengar itu, Said berkomentar, “Sekiranya mimpi itu benar, maka tidak banyak lagi yang tersisa dari umurnya.”

Selang berapa hari kemudian, Hasan bin Ali pun wafat. Dan sia-sialah usaha Husain yang memintanya untuk membeberkan siapa gerangan yang telah meminumkan racun kepadanya. Hasan hanya mengatakan, “Jika benar orang yang kuduga, maka Allah teramat keras siksa-Nya. Dan bila tidak, maka demi Allah, orang yang membunuhku itu tidak akan terlepas dari dosa!”

BACA JUGA: Benarkah Kita Mencintai Nabi Kita?

Ketika ajal mendatanginya, Hasan terlihat takut dan gelisah. Melihat kegelisahan saudaranya itu, Husain menegur, “Wahai akhi? Mengapa harus takut? Sesungguhnya engkau akan pergi menemui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan Ali yang keduanya adalah ayahmu. Engkau akan bertemu dengan Khadijah dan Fatimah yang keduanya adalah ibumu. Engkau akan bertemu dengan Qasim dan Thahir (Abdullah) yang keduanya adalah pamanmu dari pihak ibu, serta akan bertemu dengan Hamzah dan Ja’far yang merupakan pamanmu dari pihak ayah.”

Dengan kegelisahan yang masih membayang di raut wajahnya, Hasan menjawab, “Saudaraku, sekarang ini aku akan masuk ke dalam salah satu ketetapan Allah. Tidak pernah sebelumnya aku masuk dalam perkara seperti ini, serta melihat satu makhluk Allah yang belum pernah sama sekali mataku memandangnya.”

Riwayat lain menyebutkan bahwa Jafar bin Muhammad pernah mendengar ayahnya bercerita, “Menjelang wafat, Hasan bin Ali menangis karena. Melihat hal itu, Husain berkata, ‘Saudaraku, apa yang membuatmu menangis? Engkau pergi untuk bertemu dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, Ali, Fatimah, dan Khadijah. Mereka itu adalah orang tuamu. Selain itu, Allah telah mengalirkan di lidah Nabi-Nya bahwa engkau adalah penghulu kaum muda di surga. Engkau telah tiga kali membagikan hartamu untuk Allah dan sudah lima betas kali menunaikan ibadah haji ke Baitullah dengan berjalan kaki.”

Kata-kata Husain itu justru membuat tangisan Hasan semakin keras. Lalu dengan terbata-bata ia berkata, “Wahai saudaraku, aku akan pergi menghadap suatu perkara yang teramat besar, yaitu suatu hal yang teramat menakutkan yang belum pernah kutemui yang menyerupainya selama ini.”

BACA JUGA: Cinta Nabi? Simak Biografi Singkat Rasulullah Ini

Dalam keadaannya tersebut, Hasan berkata, “Keluarkanlah pembaringanku ini ke ruang tengah agar aku dapat memandang kerajaan-kerajaan langit!”

Setelah pembaringannya diangkat keluar, ia menengadahkan wajahnya ke langit dan berkata, “Ya Allah, aku mengharapkan pahala di sisi-Mu untuk nyawaku ini karena nyawaku adalah nyawa yang paling berharga bagiku!” Nyawa adalah salah satu ciptaan Allah yang diperuntukkan kepadanya, dengan demikian ia boleh mengharapkan pahala dari sisi Allah sebagai imbalan dari pencabutannya. Ketika seseorang meminta nasihat terakhir darinya, ia berkata, “Aku pesankan kepada kalian agar selalu mencamkan makna ayat terakhir dan surah an-Nahl, ‘sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.'” (an-Nahl: 128). []

Sumber: Sahabat Remaja Nabi/ Penulis: Fathi Fazwi Abd al-Muthi/ Penerbit: Zaman/ 2009

Tags: cucu nabihasanHusain
Yudi

Yudi

Related Posts

Pilihlah Ibadah Paket Hemat!

Kabar tentang Rasul Akhir Zaman

5 Maret 2021
Pujian Pembawa Petaka

Ketika Kafir Quraisy Mengajak Rasulullah Bekerja Sama dalam Ibadah

5 Maret 2021
Mau Hidup Lebih Bahagia? Rutinlah Bangun Pagi

Ketika Abu Bakar dan Umar Berselisih

2 Maret 2021
Sifat Malu Aisyah yang Patut Jadi Teladan

Ummu Umarah, Wanita Ksatria dalam Perjuangan Islam

1 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
anak abu bakar ash-shiddiq

Enam Anak Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Keistimewaannya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

9 Makanan yang Bisa Menambah Jumlah ASI (1)
Kesehatan

10 Makanan Sehat Penambah Berat Badan

Redaktur Laras Setiani
9 menit ago
Shalat Dhuha, Baca Doa Ini
Islam 4 Beginner

Ingin Khusyu Shalat, Hindari 5 Hal Ini

Redaktur Eneng Susanti
39 menit ago
Doa agar Dijauhkan dari Rasa Malas
Syi'ar

Doa agar Dijauhkan dari Rasa Malas

Redaktur Yudi
1 jam ago
Di Ujung Jalan, Selalu Ada Jalan (1)
Note

Anak yang Bertahan Hidup

Redaktur Dini Koswarini
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add