• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 11 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Karena Cantik Engkau Dinikahi

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Unsplash

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh : Ummu Dhiya Khanun

PERNIKAHAN adalah sebuah ikatan agung dan berat antara dua orang anak manusia, yang kelak akan menjadi satu bagian yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Sebuah pernikahan yang di saat sekarang dinilai begitu remeh oleh sebagian orang, dianggap sebuah formalitas belaka yang bisa dengan mudah dicampakkan dan diakhiri. Tak lagi menjadi ikatan yang kuat yang menyatukan dua orang yang saling mengikrarkan diri karena Allah. Tak lagi sebagai sebuah mistaqon gholidhon yang dijunjung tinggi.

Banyak fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang ini, yang memiriskan hati. Betapa banyak pasangan yang bercerai bahkan di saat pernikahan baru seumur jagung atau sebaliknya, telah amat lama. Sebagaimana kasus perceraian beberapa artis senior di negri ini. Beragam penyebab yang melatarbelakangi perceraian mulai dari perselingkuhan hingga alasan klasik kondisi ekonomi.

ArtikelTerkait

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Kepada Orang-orang yang Terlena

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

BACA JUGA: Pernikahan Jadi Penuh Berkah

Kondisi pergaulan bebas saat ini, tak ada sekat dalam interaksi antar lawan jenis ikut menjadi penyumbang besar sebagai penyebab perceraian. Apalagi di era digital seperti sekarang, dimana interaksi tak terbatas hanya di dunia nyata saja, tapi juga dunia maya.

Interaksi dunia maya yang cenderung lebih aman, privasi dan tersembunyi dari pasangannya sekalipun, telah semakin memperparah keadaan. Lihat saja kasus di Kutai, Kaltim, kasus perceraian meningkat karena hubungan di jejaring sosial facebook.

Dalam dunia maya, interaksi antar lawan jenis memungkinkan lebih mudah dilakukannya pelanggaran atas aturan Islam. Bahkan hanya ada aku dan dia. Materi interaksi juga tidak terbatas dalam hal-hal yang diperbolehkan oleh syara, yaitu dalam hal pendidikan, pengobatan dan jual beli.

Aturan Islam yang demikian sempurna tercampakkan dengan lebih gampang, kadang tanpa sadar, toh tidak ada yang tahu, tidak ada yang melihat. Seseorang yang pemalu di dunia nyata, bisa jadi berubah menjadi agresif dan perayu di dunia maya. Sekali lagi karena hanya ada aku dan dia, apalagi ketika permainan hati telah dimulai.

Permainan penuh sensasi, penuh khayalan, angan, fantasi dan membawa terbang tinggi siapapun yang terlibat di dalamnya. Permainan yang bisa berubah menjadi candu. Akibatnya, orang orang tercinta di dunia nyata terabaikan. Bangun tidur sampai tidur lagi hanya dumay yang langsung diingatnya.

Maka mulai muncul berbagai persoalan di dunia nyata sebagai akibat interaksi di dunia maya. Suami atau istri yang jatuh cinta lagi dengan teman teman dumay, atau dengan mantan pasangan dosanya di masa lalu bersemi kembali. Astaghfirullohal’adziim.

Begitu sempurnanya Islam, mengatur dan menuntun kehidupan manusia agar manusia merasa tentram, damai, dan bahagia. Semua telah ada tuntunannya. Dan ketika tuntunan itu dilanggar, maka suatu keniscayaan bila berbagai persoalan dan permasalahan melilit manusia. Pun dalam kehidupan suami istri.

Dari awal sebelum terjadinya pernikahan, Islam telah memberikan arahan bagaimana memilih pasangan. Islam juga menuntun agar niat pernikahan adalah semata ibadah karena Allah, bukan yang lain. Islam juga mengatur bagaimana pergaulan antar lawan jenis yang benar.

Tidak campur baur dan interaksi tidak dalam segala hal atau permasalahan. Niat untuk menikah semata karena ibadah pun tidak lantas mengabaikan aspek bagaimana memilih pasangan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Nabi bersabda, pilihlah pasangan karena empat hal yaitu karena kecantikan, kekayaan, keturunan keluarga dan agamanya. Pilihlah karena agamanya niscaya akan beruntung.

Khusus bagi kaum adam, jauh-jauh hari Rasulullah telah mengingatkan, bahwa tidaklah beliau tinggalkan fitnah yang sangat berbahaya sepeninggal beliau kecuali wanita. Wanita ketika tidak baik agamanya bisa menjadi fitnah yang sangat beracun bagi seorang pria. Sehingga kemudian Islam menuntun pria untuk memilih pasangan karena agamanya agar selamat dari fitnah wanita.

Namun dalam kenyataannya, betapa banyak pasangan yang memilih bukan karena agamanya. Tapi cenderung pada hal hal yang bersifat fisik dan duniawi, karena kecantikan / ketampanan atau kekayaan. Akibatnya pernikahan yang dibentuk menjadi rapuh apalagi saat ada badai menerpa.

Pelan namun pasti, perilaku pasangan yang tidak mengikatkan diri pada aturan Allah semakin memudarkan cinta dan ikatan. Hari-hari rumah tangga menjadi jauh dari sakinah apalagi mawaddah wa rohmah.

Seorang teman pernah menuturkan pengalamannya ketika sepuluh tahun yang lalu ia menikah. Kecantikan si gadis yang saat itu menjadi alasan mengapa ia memilihnya untuk menjadi seorang istri. Meski ia tahu gadis itu tak menutup aurat, lebih suka jalan-jalan atau pulang kampung ketimbang mengikuti kajian di kampus semasa mereka kuliah dulu.

BACA JUGA: Saat Menikah, maka Tombol ON Difungsikan

Dalam pikirannya waktu itu, ketika telah menjadi istrinya bisa saja dididik, dibimbing menjadi wanita yang taat dan mencintai Allah. Sekarang baru ia menyadari benar-benar tidak beruntung. Hari-hari pernikahan penuh pertengkaran. Kedurhakaan dan ketidaktaatan istri menjadi santapan sehari-hari. Istri dinasihati berjilbab tidak mau, diajak ngaji menolak, diberi buku buku agama enggan membaca.

Bahkan saat diingatkan istri bisa marah luar biasa. Barang-barang di rumah pun melayang. Diusir istri berkali-kali pun sering dialami. Caci maki sudah menjadi menu sehari-hari. Hanya demi dua orang anaknya yang masih di bangku SD ia bertahan. Penyesalan tiada guna lagi.

Lain lagi dengan kisah tetangga. Pernikahan mereka melalui proses pacaran seperti kebanyakan orang. Ketika suatu hari sang istri terpaksa menjadi TKW demi dapur keluarga, si suami malah sibuk membelanjakan hasil jerih payah istri untuk main perempuan, anak-anak pun tak terurus.

Maka jadilah ketika kembali ke tanah air istri mendapati rumah tangganya bagai neraka. Pun dengan kisah seorang ayah teman, yang amat terpukul dengan kenyataan bahwa salah satu anak yang selama ini dianggap sebagai anaknya ternyata adalah hasil perzinahan istrinya dengan pria lain di masa lalu. Istri yang telah dipilihnya karena parasnya yang rupawan.

Uraian tadi hanyalah segelintir saja diantara ribuan kasus lain yang muncul sebagai akibat pilihan di masa lalu yang tak sesuai tuntunan. Tidak salah memang ketika memilih pasangan adalah karena kecantikan/ketampanan, kekayaan ataupun keturunan. Hal seperti itu pun bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Namun menjadi bermasalah ketika kemudian pertimbangan karena agamanya diabaikan begitu saja. Padahal pernikahan bukanlah sebulan dua bulan, tapi mungkin pasangan akan menjadi teman seumur hidup. Memilih pasangan pun sejatinya memilih seseorang untuk menjadi ayah atau ibu anak kita. Apa jadinya anak-anak kelak bila berada di bawah asuhan seorang ibu atau ayah yang tak bagus agamanya.

Manusia yang cerdas adalah manusia yang memikirkan kehidupan setelah kematian. Tak hanya memikirkan kesenangan sendiri atau mengikuti hawa nafsu ketika memilih pasangan. Tapi jauh memikirkan masa depan anak-anak yang akan lahir kemudian, dunia akhirat. Juga jauh memikirkan masa depannya sendiri kelak, apalagi khususnya bagi wanita ada pepatah yang menyatakan, ” syurgo nunut nerako katut.” Artinya kepemimpinan  suami akan mengantarkannya pada kondisi jika suami masuk syurga istri ikut, masuk neraka juga terbawa.

Setelah langkah pertama memilih pasangan yang baik agamanya dilakukan, bukan berarti menjadi jaminan pernikahan tak memiliki masalah. Karena ternyata, iman seseorang pun turun naik. Godaan, gangguan dan ujian akan datang silih berganti. Sebab itu penting sekali suami istri untuk istiqomah dalam taqwa.

BACA JUGA: Hikmah di Balik Larangan Nikah Mut’ah

Selalu mengikatkan diri pada aturan Illahi dalam setiap aspek kehidupan. Menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami istri dengan keridhaan. Memenuhi hak-hak pasangan penuh ketulusan. Insya Allah kehidupan  pernikahan seperti inilah yang akan selalu dalam ridho dan keberkahan Allah.

Dari berbagai fakta tentang pernikahan, dan kehidupan suami istri di masyarakat semoga kita bisa mengambil pelajaran. Menjadikannya sebagai ibroh dan dapat memetik hikmahnya. Terutama dari pernikahan yang “penuh masalah” karena tak sesuai tuntunan syara  sejak awal dalam memilih pasangan atau ketika mengarungi bahteranya baik hanya oleh satu pihak istri / suami saja atau dari keduanya. Apalagi setiap orang mengidamkan dan menginginkan menjadi manusia beruntung, tak ada yang ingin celaka karena salah dalam memilih pasangan.

Semoga kita, terutama bagi mereka yang masih single dan ingin menikah bisa belajar dan yakin melangkah sesuai tuntunan Islam agar tak ada lagi yang mengalami penyesalan, “ketika karena agamanya tak menjadi pertimbangan utama dalam memilih pasangan.” []

 

 

 

 

 

 

Tags: cantikNikahwanita
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Untukmu yang sedang Menunggu

Next Post

Saat Orang Yahudi Bertanya tentang Hukum Zina

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Nasihat, Malaikat, Terlena

Kepada Orang-orang yang Terlena

9 Juli 2025
Keluhan

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

7 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

Oleh Haura Nurbani
10 Juli 2025
0

Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

Oleh Saad Saefullah
10 Juli 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0

rumah tangga, suami, istri

Pertengkaran dalam Rumah Tangga, Sebab Suami atau Istri Tidak Puas

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

Terpopuler

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Berikut adalah ciri-ciri darah yang sudah ‘rusak’ atau tidak sehat yang bisa secara umum dikenali oleh diri sendiri.

Lihat LebihDetails

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Oleh Haura Nurbani
9 Juli 2025
0
Kerja

Pertanyaan: Apa hukum memalsukan absen di tempat kerja dalam pandangan Islam?

Lihat LebihDetails

Jarang Diketahui Muslim, 5 Hewan Ini Ternyata Tidak Boleh Dipelihara

Oleh Yudi
18 Juni 2024
0
HEWAN, tikus

Pada dasarnya seorang Muslim boleh saja memelihara hewan, tetapi tentu saja yang dibolehkan berdasarkan syariat.

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.