• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 9 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Me and the Children

Karena Anak Kita Bukan Robot

Oleh Sodikin
7 tahun lalu
in Me and the Children
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

2
BAGIKAN

Oleh: Widianingsih, M.Ag
Pemilik Sekolah Sentra Bukit Pelangi, Jatinangor

“AYO sana masuk, tuh temen–temen udah masuk,” ucap seorang  mama pada anaknya.

“Gak mau ah, mau sama mama,”  jawab anaknya.

“Simpen sepatunya, ayo mama anter ke dalam,” tukas mama, seraya menarik tangan mungil anaknya masuk ke dalam ruang kelas.

ArtikelTerkait

Tradisi Amplopan

Umi, Kalau Aa Udah Besar, Boleh Nggak Merokok?

Saat Bayi Kita Berusia 2 Pekan

6 Cara Mudah Hadapi Anak Tantrum

“Simpen tasnya, kok malah digendong terus,” perintah mama kemudian ketika sang anak tidak member reaksi yang diharapkannya.

Anaknya menyimpan tas di kursi.

“Duduk sana,” seru mama.

Setelah anak duduk  mama berkata, “Mama pulang, nanti dijemput,”  seraya berlalu menuju pintu.

Kata seru atau kata perintah memang selalu terlontar di setiap tempat. Sekolah, rumah, supermarket, restauran atau tempat-tempat lain. Ambil, simpan, buang, angkat, dan banyak lagi kata perintah lain keluar dari mulut orang dewasa.

Seorang guru TK berkata kepada muridnya yang melempar plastik pembungkus makanan, “Buang sampahnya di sana”, sambil menunjuk ke arah tempat sampah.

Saat bel berbunyi ibu guru berteriak” beri salam”. Lalu semua murid mengucap salam dengan berteriak pula.

“Ambil bukunya di loker, sekarang kita akan mewarnai,” tukasnya kemudian.

Saat tiba waktu snack, ibu guru kembali berkata “Cuci tangannya di toilet, baca do’a masuk WC.” Perintah demi perintah diucapkan oleh guru hingga bel tanda sekolah berakhir dibunyikan.

Ketika yang keluar adalah perintah atau suruhan, artinya orang dewasa di sekitar anak seolah-olah Bos. Dalam benak bos tersimpan rumus, yang memerintah adalah atasan, yang diperintah adalah bawahan.

Wahai para orangtua juga guru, ingatlah bahwa anak kita bukanlah bawahan kita di rumah. Murid kita bukanlah bawahan kita di sekolah. Ketika kita menyuruh anak, artinya kita meminjam tangan anak untuk melakukan apa yang kita inginkan.

Orang tua dan guru yang bijak akan senantiasa menghindari perintah ketika berkomunikasi dengan anak-anak. Idealnya, ketika kita berharap anak menyimpan sepatu di rak sepatu, maka orang dewasa menjadi modelnya, lalu berkata, “Mama menyimpan sepatu di rak sepatu, papa juga menyimpan sepatu di rak sepatu, bagaimana denganmu? Sepatunya mau disimpan dimana?”, anak akan melihat lalu berpikir kemudian bergerak menyimpan sepatu nya di rak sepatu.

Begitupun di sekolah ketika guru mengharap anak menyimpan sampah pada tempatnya, maka guru menjadi modelnya terlebih dahulu. Guru menyimpan sampah pada tempatnya, lalu berbicara, “Ibu menyimpan sampah di tempat sampah. Semua ada tempatnya. Kamu mau menyimpan sampah di tempat yang mana? Tempat sampah yang di dalam atau tempat sampah yang di halaman?”, anak melihat lalu berpikir kemudian bergerak menyimpan sampah di tempat yang dipilihnya.

Pendidikan yang bermutu, memberikan stimulus kepada anak untuk berpikir sebelum berbicara, berpikir sebelum bertindak.

Anak yang terbiasa disuruh sejak kecil akan kehilangan inisiatif saat dia dewasa, mungkin akan selalu menjadi follower, bukan leader yang penuh ide. Layaknya sebuah robot akan bergerak jika diperintah dan tentu tidak bergerak jika tombol perintah tidak di pijit. Tanpa melihat sekeliling, tanpa berpikir, tanpa peduli dengan segala yang terjadi, jika tak ada perintah maka semua bisa diabaikan. Tentu anak kita bukan robot. []

Tags: Anaksuruh anak
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ujub, Sifat yang Membuat Pelakunya Hancur

Next Post

Bayangkan, Sekecil Apa Diri Kita

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Foto: Aldi/Islampos

Tradisi Amplopan

15 Mei 2021
Hukum Rokok kematian, Dajjal

Umi, Kalau Aa Udah Besar, Boleh Nggak Merokok?

23 Maret 2021
Keutamaan Aqiqah

Saat Bayi Kita Berusia 2 Pekan

18 April 2020
ilustrasi.foto: merries

6 Cara Mudah Hadapi Anak Tantrum

17 Desember 2019
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Nasi Panas

Gimana Sih Cara Kurangi Kadar Gula dalam Nasi?

Oleh Haura Nurbani
8 Juli 2025
0

Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

Oleh Haura Nurbani
8 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp. 2.270.999! 1 suruh anak

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp. 2.270.999!

Oleh Saad Saefullah
8 Juli 2025
0

Cuci Pakaian

Jangan Cuci Pakaian di Sore dan Malam Hari, Kenapa?

Oleh Saad Saefullah
8 Juli 2025
0

Anak Laki-laki

10 Nasihat untuk Anak Laki-laki Sebelum Mereka Dewasa

Oleh Dini Koswarini
8 Juli 2025
0

Terpopuler

7 Ciri-ciri Rumah Tangga yang Disukai Setan

Oleh Yudi
7 Juli 2025
0
rumah, mudik

Rumah tangga yang anggota keluarganya lalai dari shalat, bahkan ada yang tidak shalat sama sekali, adalah rumah tangga yang disukai...

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

Suara-suara Aneh di Malam Hari, Abaikan Saja

Oleh Dini Koswarini
7 Juli 2025
0
Suara

Iman kepada hal gaib adalah bagian dari ajaran Islam. Namun, bukan berarti kita harus mengikuti setiap bisikan atau suara yang...

Lihat LebihDetails

Apakah Mazi Membatalkan Wudhu?

Oleh Saad Saefullah
19 Maret 2022
0
Manfaat Hirup Air ke Hidung Ketika Wudhu

Karenanya Anda dimaafkan akibat tidak tahu.

Lihat LebihDetails

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Oleh Haura Nurbani
7 Juli 2025
0
Keluhan

Jangan jadikan keluhan sebagai bahasa utama dalam hidupmu.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.