SAAT akal berbaring bak keledai, hati terpasung oleh dunia, saat itu pula mata buta akan harta.Tujuan hidup menjadi kelabu, kala takut kepada selain Allah. Menjadikan diri sebagai hamba kekuasaan. Apalah daya, saat nafsu menjadi raja.
Kejernihan hati mulai terenggut menjadi keruh. Akal terkapar dibawah nafsu. Karena tuntutan akan kemegahan menjadi patokan akan keberhasilan diri.
Apalah daya raga, saat ingin keluar dari jeratan budak dunia. Jeratan yang membuat jauh diri dari sang Pencipta.
Semata hanya memenuhi nafsu, tanpa dihiraukan benar atau salah. Hingga ribuan insan menjadi korban, karena raja nafsu yang bertahta.
Ingin hati merangkak keluar menuju cahaya Ilahi. Meninggalkan semua perasaan yang menduakan tauhid. Harapkan kudapati cahaya saat perjalanan pulang. Cahaya yang tak disangka arah kedadatangannya.
Saat hening, ku sadar ya Rabb, jika ini salah. Semestinya aku tak melakukan ini dan itu. Bantulah raga ini untuk merangkak, berdiri dan lari.
Jerat dunia telah memenjarakan akal sehat dan hati nurani. Melanggar segala batasan yang telah Kau tetapkan.
Betapa fatalnya saat hati ini telah menduakan Mu. Saat tauhid telah tiada dalam nurani seorang insan. Hanya kerusakan dan kerugianlah yang akan terjadi. []