HIDUP di dunia ini tidak semulus seperti bayangan kita. Hidup ini penuh dengan liku-liku dan kalau pun mendapatkan jalan yang lurus itu penuh dengan bebatuan. Maknanya, kita pasti akan menemukan hala rintang dalam menjalani kehidupan. Kalau pun kita merasa telah memiliki kebahagiaan, pasti ada saja orang yang tidak suka hingga menjadi duri bagi kita.
Terkadang apa yang kita inginkan tidaklah selaras dengan keinginan tersebut, bahkan bertolak belakang. Di sinilah, biasanya seseorang akan merasa kecewa dan berputus asa. Sampai-sampai, ia menyalahkan dirinya sendiri, dan tak jarang orang lain pun menjadi sarannya. Bahkan, ada juga yang sampai menyalahkan Sang Pencipta karena merasa tidak adil pada dirinya. Naudzubillah.
Itulah godaan-godaan dan ujian yang ada di dunia ini. Dari sana, keimanan dan kekuatan kita sebagai manusia yang dimiliki hati dan pikiran diuji. Masih mampukah kita bertahan dalam ujian kehidupan? Masih sanggupkah menjalani kehidupan walau tak sesuai dengan apa yang diinginkan? Dan masih maukah ia melanjutkan hidupnya di dunia ini?
Tak jarang orang yang kecewa karena tidak memiliki apa yang ia inginkan, sampai mengakhiri hidupnya sendiri. Biasanya orang yang seperti ini tidak tahan lagi menahan rasa malu, karena tidak mendapatkan sesuatu. Juga ada yang berputus asa karena tak bisa mewujudkan apa yang ia inginkan.
Sebagai makhluk yang mempunyai hati dan pikiran sehat, maka gunakanlah hal itu untuk menghadapi kejadian yang seperti itu. Jika kita tidak memiliki atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, bersabarlah. Percayalah “Allah sudah menakdirkan sesuatu yang dikehendaki dan dilakukan.”
Jadi, ketika apa yang kita miliki tidak sesuai dengan keinginan atau pun apa yang kita inginkan belum terpenuhi, yakinlah Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih indah dari itu. Allah tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-Nya, bukan yang diinginkannya. Allah tahu mana yang terbaik untuk kehidupan kita.
Berusahalah untuk memenuhi apa yang kita inginkan, dan kalau pun tidak mendapatkannya jangan mudah untuk putus asa. Jika dirasa kita sudah maksimal dalam berusaha untuk mendapatkan yang diinginkan, itu berarti Allah belum mengizinkannya. Pasti ada sesuatu di balik itu. Sesuatu yang lebih indah namun tersembunyi, dan akan terasa nikmatnya, jika kita mampu bertahan dalam kesulitan kehidupan. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Fiqih Hubungan Intim/Karya: Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim/Penerbit: Pustaka Ibnu Umar