• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 19 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Jika Aku Tahu Aku Bisa Mendekatinya, Aku akan Pergi Menemuinya

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Photogarethy

Foto: Photogarethy

90
BAGIKAN

ABDULLAH bin Abbas meriwayatkan, Abu Sufyan bercerita kepadanya setelah perjanjian Hudaibiyah, tentang peristiwa yang terjadi pada waktu dia masih belum masuk Islam. Abu Sufyan dan beberapa pedagang Makkah berdagang ke Syria. Kaisar Romawi, Heraklius, yang sedang berziarah ke Baitul Maqdis (Yerusalem), tiba-tiba memanggil mereka.

Heraklius sedang menerima tamu dengan para penasihat serta pejabat istana, dan memanggil kami untuk menghadap. Dia mulai menanyai kami lewat seorang penerjemah dan bertanya adakah di antara kami yang mempunyai hubungan kerabat dengan orang di Arab yang menyebut dirinya Nabi Allah.

Abu Sufyan maju dan mengatakan dia adalah kerabat dekat Muhammad.

Heraklius mempersilahkan dia duduk di depannya. Rombongan pedagang Makkah lainnya duduk di belakang Abu Sufyan. Heraklius meminta pedagang lainnya menyela jika dalam keterangannya Abu Sufyan berbohong tentang Nabi Muhammad SAW. Hal ini membuat Abu Sufyan berada dalam posisi sulit. Jadi, dia tidak berani berbohong tentang Muhammad SAW kepada sang Kaisar.

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

”Bagaimana silsilah (asal-usul) keluarga Muhammad?”

”Dia berasal dari keluarga bangsawan tinggi dan kaum yang terbaik di antara kami,” jawab Abu Sufyan.

”Adakah orang lain dalam keluarganya yang menyebut dirinya Nabi?”

”Tidak ada.”

”Adakah di antara keluarganya yang menjadi raja atau kaisar?”

”Tidak ada.”

”Apakah pengikut agamanya itu orang kaya ataukah orang kebanyakan?”

”Pengikutnya adalah orang lemah dan miskin, budak, dan wanita muda.”

”Jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang?”

”Terus bertambah dari waktu ke waktu.”

”Setelah menerima agamanya, apakah pengikutnya itu tetap setia kepadanya ataukah merasa kecewa lalu meninggalkan dia?”

”Tidak ada yang meninggalkannya.”

”Sebelum dia menjadi nabi, apakah dia suka berdusta?”

”Tidak pernah.”

”Pernahkah orang itu ingkar janji atau mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya?”

”Tidak pernah. Kami baru saja melakukan perjanjian gencatan senjata dengannya dan menunggu apa yang akan diperbuatnya. (Abus Sufyan tidak dapat mengatakan sesuatu yang bertentangan mengenai Nabi).”

”Pernahkah engkau berperang dengannya?”

”Pernah.”

”Bagaimana hasilnya?”

”Kadang-kadang kami yang menang, kadang-kadang dia yang lebih baik daripada kami.”

”Apa yang dia perintahkan kepadamu?”

”Dia memerintahkan kami untuk melakukan hal-hal berikut : Hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNYA dengan apa pun; dan meninggalkan takhayul serta kepercayaan leluhur kami; shalat secara teratur; membayar zakat dan berbuat baik kepada fakir miskin; bersikap jujur dan dapat dipercaya; memelihara apa yang dititipkan kepada kita dan mengembalikan dengan utuh; memelihara silaturrahim dengan semua orang, dan yang paling penting dengan keluarga sendiri.”

Lalu, seperti dikisahkan oleh Abu Sufyan, Heraklius memberikan tanggapan sebagai berikut melalui penerjemahnya.

”Aku bertanya kepadamu tentang silsilah keluarganya dan kau menjawab dia adalah keturunan bangsawan terhormat. Nabi-nabi terdahulu pun berasal dari keluarga terhormat di antara kaumnya.

“Aku bertanya kepadamu apakah ada di antara keluarganya yang menjadi nabi, jawabannya tidak ada. Dari sini aku menyimpulkan bahwa orang ini memang tidak dipengaruhi siapapun dalam hal kenabian yang diikrarnya, dan tidak meniru siapapun dalam keluarganya.

“Aku bertanya kepadamu apakah ada keluarganya yang menjadi raja atau kaisar. Jawabannya tidak ada. Jika ada leluhurnya yang menjadi penguasa, aku beranggapan dia sedang berusaha mendapatkan kembali kekuasaan leluhurnya.

“Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah berdusta dan ternyata menurutmu tidak pernah. Orang yang tidak pernah berdusta kepada sesamanya tentu tidak akan berdusta kepada Allah.

“Aku bertanya kepadamu mengenai golongan orang-orang yang menjadi pengikutnya dan menurutmu pengikutnya adalah orang miskin dan hina. Demikian pulalah halnya dengan orang-orang terdahulu yang mendapat panggilan kenabian.

“Aku bertanya kepadamu apakah jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang. Jawabanmu, terus bertambah. Hal ini juga terjadi pada iman sampai keimanan itu lengkap.

“Aku bertanya kepadamu apakah ada pengikutnya yang meninggalkan dia setelah menerima agamanya dan menurutmu tidak ada. Itulah yang terjadi bila keimanan sejati telah mengisi hati seseorang.

“Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah ingkar janji dan menurutmu tidak pernah. Sifat dapat dipercaya dalah ciri kerasulan sejati.

“Aku bertanya kepadamu apakah engkau pernah berperang dengannya dan bagaimana hasilnya. Menurutmu engkau berperang dengannya, kadang engkau yang menang dan kadang dia yang menang dalam urusan duniawi.

“Para nabi tidak pernah selalu menang, tetapi mereka mampu mengatasi masa-masa sulit perjuangannya, pengorbanan, dan kerugian sampai akhirnya mereka memperoleh kemenangan.

“Aku bertanya kepadamu apa yang diperintahkannya, engkau menjawab dia memerintahkanmu untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNYA, serta melarangmu untuk menyembah berhala; dan dia menyuruhmu shalat, bicara jujur, serta penuh perhatian. Jika apa yang kaukatakan itu benar, dia akan segera berkuasa di tempat aku memija-kkan kakiku saat ini.”

Heraklius melanjutkan, ”Aku tahu bahwa orang ini akan lahir, tetapi aku tidak tahu bahwa dia akan lahir dari kaummu (Orang Arab). Jika aku tahu aku bisa mendekatinya, aku akan pergi menemuinya. Jika dia ada di sini, aku akan mencuci kedua kakinya,” (HR. Al-Bukhari). []

Sumber: Sirah Nabawiyah/Pustaka Sejarah Islam

Tags: abu sufyanheraklius
Share90SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Palestina dan Kemerdekaan Indonesia

Next Post

Pernah Lakukan Dosa Besar di Masa Lalu, Haruskah Berterus Terang?

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.