• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 3 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Jaminan Surga bagi Orang yang Tinggalkan Debat

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi debat. Foto: Okezone

Ilustrasi debat. Foto: Okezone

0
BAGIKAN

Oleh: Zulfahmi Djalaluddin

LISAN bagaikan pedang bermata dua. Seseorang yang memanfaatkan lisan dengan sebaik-baiknya bisa menjadi sumber pahala baginya dan bisa menjadi penyebab ia masuk ke dalam surga. Namun sebaliknya, seseorang yang menyalahgunakan lisannya dapat membuahkan dosa sehingga menyeret dirinya ke dalam neraka.

Salah satu dosa lisan yang patut diwaspadai oleh manusia adalah debat kusir. Rasulullah SAW melarang berdebat. Beliau bersabda:

لَا تُمَارِ أَخَاكَ, وَلَا تُمَازِحْهُ, وَلَا تَعِدْهُ مَوْعِدًا فَتُخْلِفَهُ

ArtikelTerkait

5 Cara Menangkal Ilmu Hitam

Hukum Suami Menggauli Istri yang Sedang Shaum Sunnah

5 Manisnya Iman

5 Tingkatan Orang yang Shalat

“Janganlah engkau mendebat saudaramu, janganlah engkau mencandainya, dan janganlah engkau berjanji kepadanya dengan satu janji yang engkau akan menyelisihinya.” (HR Tirmidzi no. 1995 dengan sanad yang lemah).

Para ulama menjelaskan bahwa hadits ini meskipun secara sanad adalah hadits yang lemah akan tetapi maknanya benar karena didukung oleh hadits-hadits yang lain. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang lain:

إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الخَصِمُ

“Orang yang paling dibenci oleh Allah Ta’ala adalah orang yang suka berdebat (paling lihai dalam berdebat).” (HR Bukhari no. 2457 dan Muslim no. 2668)

BACA JUGA: Kata Nabi, Allah SWT Benci dengan Orang yang Banyak Bicara

Larangan berdebat yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah berdebat yang tujuannya bukan untuk mencapai kebenaran tetapi untuk mencari kemenangan atau berdebat untuk mencari kebenaran tetapi tidak menjaga adab. Begitu pula berdebat dengan tujuan untuk menampakkan kesalahan lawan debat kita atau dalam rangka untuk menunjukan kehebatan cara berbicara kita. Bentuk perdebatan semacam ini dilarang oleh Rasulullah SAW karena perdebatan ini hanya akan menimbulkan kejengkelan dan permusuhan. Padahal Islam melarang kebencian dan permusuhan dalam agama.

Adapun perdebatan dalam rangka untuk mencari kebenaran, berdebat sesuai adab, menghormati pendapat lawan debat, dan saling mendengarkan argumen, maka hal ini tidak jadi masalah. Allah Ta’ala berfirman,

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl 16: 125)

Bahkan kepada ahlul kitab pun kita boleh berdebat dengan syarat harus dibangun di atas cara-cara yang baik. Allah Ta’ala berfirman,

وَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

“Janganlah kalian mendebat ahli kitab kecuali dengan cara yang baik.” (QS. Al-‘Ankabut 29: 46)

Jika berdebat dengan ahli kitab (Nasrani dan Yahudi) yang notabene bukanlah saudara kita, kita diperintahkan mendebatnya dengan cara yang terbaik, maka lebih-lebih berdebat dengan saudara kita sesama muslim.

Perhatikanlah orang yang suka berdebat (dalam rangka untuk memenangkan dirinya), kebanyakannya tidak disukai oleh orang-orang karena isi pembicaraannya hanya debat dan debat. Apabila kita berdialog dengan seseorang yang niatnya hanya untuk memenangkan dirinya maka sebaiknya kita meninggalkan debat tersebut. Hendaknya kita mengingat hadits Nabi SAW,

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا

“Aku menjamin istana di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia di atas kebenaran.” (HR Abu Dawud no. 4800 dengan sanad yang hasan)

Bentuk lainnya adalah perdebatan yang mencari kebenaran tetapi tanpa adab. Misalnya dia memakai kata-kata kotor, menggunakan kata-kata cacian, mengangkat tinggi suaranya, dan menunjukkan kemarahan. Hendaknya kita meninggalkan perdebatan tersebut, karena apabila keadaannya telah diliputi amarah, ketahuilah bahwasanya setan mulai ikut campur. Tinggalkanlah meskipun yang akan memenangkan perdebatan tersebut adalah kita tetapi setelah selesai yang tersisa hanyalah kebencian, dendam, dan benih-benih permusuhan diantara kaum muslimin.

Oleh karena itu, Allah melarang debat ketika seseorang sedang melaksanakan ibadah haji. Allah Ta’ala berfirman,

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ

“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok, berbuat maksiat, dan berdebat dalam (melakukan ibadah) haji.” (QS. Al-Baqarah 2: 197)

Allah menginginkan haji sebagai fenomena persatuan kaum muslimin. Jangan sampai persatuan tersebut terganggu oleh debat kusir. Apalagi orang-orang yang sedang bersafar rawan terjadi perbedaan diantara mereka. Boleh jadi jamaah haji tersebut tidak menaati pemimpinnya, atau dia berselisih dengan jamaah haji yang lain, sehingga memicu pertengkaran diantara mereka. Oleh karena itu, Allah menyuruh para jamaah haji agar tidak berdebat atau berusaha mengalah sehingga haji bisa dilaksanakan dengan tenteram dan khusyu’.

BACA JUGA: Jaga Lisan, karena Banyak Bicara Bisa Jebloskan Seseorang ke Neraka

Oleh karena itu, ingatlah bahwa debat kusir itu seringnya berbuah permusuhan, meskipun dalam rangka mencari kebenaran, namun jika tidak disertai adab-adab yang syar’i maka perdebatan tersebut sebaiknya ditinggalkan, kemudian kita berharap agar dibangunkan istana di surga oleh Allah Ta’ala. Namun bila saudara yang mengajak kita berdebat menjaga adab maka tidak mengapa bagi kita untuk melayaninya asalkan dengan cara yang baik.

Hal yang harus diperhatikan juga yaitu apabila seseorang terlibat dalam sebuah forum perdebatan, dia harus siap untuk dikritik sebagaimana dia bisa mengkritik. Ketika seseorang mengkritik, hal tersebut harus dilakukan dengan penuh adab, karena mencari kebenaran itu perlu tetapi menjaga kesatuan hati juga tidak boleh dikesampingkan. Jangan sampai karena ingin mencari kebenaran, tali persatuan dirobek. Oleh karena itu, perdebatan yang dibangun di atas niat sekedar ingin mencari kemenangan atau mencari kebenaran tetapi tanpa adab, hendaknya ditinggalkan karena tidak ada manfaatnya. []

SUMBER: BIMBINGAN ISLAM

Tags: bahaya debat kusirblasan bagi orang yang suka berdebatdebat kusirlarangan berdebat
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rusa itu Memanggil Rasulullah

Next Post

Resep Ayam Goreng Kalasan cocok untuk Menu Makan Siang

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

cara menangkal ilmu hitam

5 Cara Menangkal Ilmu Hitam

2 Februari 2023
Hukum Suami Menggauli Istri yang Sedang Shaum Sunnah

Hukum Suami Menggauli Istri yang Sedang Shaum Sunnah

2 Februari 2023
Dzikir Pagi Keutamaan Membaca Al-Quran Saat Shubuh Renunga, taubat, hikmah, Cinta pada Allah, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat,, Amalan yang Menghindarkan dari Neraka, Waktu Mengucapkan Subhanallah,Syarat Taubat Diterima, api neraka,, Sifat Lelaki Sejati, Manfaat Dzikir, , Dzikir Pagi Hari, Manusia yang Tidak akan Pernah Merugi, Kecerdasan Orang Bertakwa, Amalan Ringan Berpahala Besar, Obat Hati Gelisah, Keutamaan Istighfar setelah Shalat, Keutamaan Berdzikir Laa Ilaaha Illaallah, manfaat dzikir, Keutamaan Istighfar, Manisnya Iman

5 Manisnya Iman

31 Januari 2023
keutamaan shalat berjamaah Surat Al-Fatihah Manfaat Shalat Tepat Waktu Waktu Bersiwak, penawar duka, Kriteria Makmum di Belakang Imam Shalat Jamaah, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Hukum Menguap Ketika Shalat, Agar Ibadah Diterima, Syarat Takbiratul Ihram dalam Shalat, Hukum Mengulang Surat yang Sama dalam Shalat, Tata Cara Shalat Idul Adha, wudhu batal, rukun shalat, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Ukuran 1 Rakaat dalam Shalat, Syarat Takbiratul Ihram, Hukum Mengulang Surat yang Sama ketika Shalat, Tingkatan Orang yang Shalat

5 Tingkatan Orang yang Shalat

30 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

perbedaan habib dan syekh, Arti nama marga habaib ,nama marga keturunan Nabi Muhammad Umar bin Khattab, keutamaan serban

Tahukah Anda, Apa Perbedaan Habib dan Syekh?

Oleh Eneng Susanti
2 Februari 2023
0

SAHABAT mulia Islampos, habib dan syekh merupakan gelar yang tidak asing di kalangan umat Islam. Keduanya merupakan gelar yang mulia....

Presiden Sudan Selatant Salva Kiir

Diduga Sebarkan Video Aib Presidennya, 6 Staf Penyiar Sudan Selatan Ditangkap

Oleh Saad Saefullah
2 Februari 2023
0

Serikat jurnalis di Sudan Selatan pekan lalu menegaskan bahwa enam staf penyiar di negara tersebut sudah ditahan sehubungan dengan rekaman...

cara menangkal ilmu hitam

5 Cara Menangkal Ilmu Hitam

Oleh Eneng Susanti
2 Februari 2023
0

bagaimana cara menangkal ilmu hitam tersebut?

Telaga Al-Kautsar

Ini Gambaran Telaga Al-Kautsar

Oleh Eneng Susanti
2 Februari 2023
0

Surga terkait dengan kehidupan abadi yang penuh kebahagiaan, kesenangan, dan kenikmatan yang tiada tandingannya di dunia. Salah satunya adalah Telaga...

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat Lebih

2 Kaidah Ushul Fikih: Am dan Khas

Oleh Eneng Susanti
23 Januari 2022
0
surat yasin, kaidah ushul fikih, surat alquran untuk memperkuat ingatan, pola narasi dalam alquran

Kaidah ushul fikih, kaidah am dan kaidah khas

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications