• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 30 Januari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Jalan Ruhiyah Musa AS, Sang Kalimullah

Oleh Mila
4 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Triposo

Foto: Triposo

55
BAGIKAN

Oleh: Ahmad Sirril Wafa
Al Ahgaff University Tarim, Republik Yemen

SEBAGAIMANA mestinya umat islam, tentu kita yakin dan percaya bahwa setiap kehendak Allah ta’la adalah baik tanpa ada keraguan di hati kita.

Ya tentu, karna Allah adalah pemilik segalanya, kapten juga komandan Alam semesta tanpa ada satupun makhluk yang mampu memangku titah kuasanya.

Dan dalam urusan ketuhanan yang memegang kendali alam semesta, tentu segalanya apa yang terjadi di muka bumi ini adalah hasil dari apa yang jadi ketentuan Allah sendiri. Dan ketentuan Allah tidak mungkin meleset ke sesuatu yang buruk kecuali itu hasil dari perilaku makhluk ciptaan Allah ta’ala sendiri. Sesuai apa yang terekam dalam al-Qur’an.

ArtikelTerkait

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

Qanaah, Ketika Hidup Tak Seindah Hidup Orang-Orang

Miracle of Touch

Maut Tak Menunggu Umurmu

BACA JUGA: Merasa dalam Kondisi Serba Sulit? Lafalkan Doa Nabi Musa Ini

Allah SWT berfirman:

“(Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka pahalanya untuk dirinya sendiri) ia beramal untuk dirinya sendiri (dan barang siapa yang berbuat jahat maka dosanya atas dirinya sendiri) bahaya dari perbuatan jahatnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan sekali-kali tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hamba-Nya).” (QS. Fussilat 41: Ayat 46)

Seperti yang diceritakan dalam sebuah kisah Nabiyullah Musa ‘alaihissalam ketika bertanya kepada Allah ta’ala tentang kuasanya atas makhluk di muka bumi ini.

Singkat cerita Nabi Musa bertanya apakah kedzoliman di muka bumi ini termasuk bentuk sifat rahman rahimnya Allah ta’ala sebagai tuhan. Lalu Allah ta’ala memerintahkan Nabi Musa untuk berhenti di sebuah bukit dan diperintahkan untuk diam dan jangan berkata apapun ketika melihat suatu hal di depannya.

Selang beberapa saat lewatlah seorang penunggang kuda yang gagah dengan sebilah pedang melingkar di punggungnya, ia berhenti di tepian sungai lalu melepas pakaiannya dan mandi di sungai tersebut.

Setelah berendam dan mandi ia pun mengenakan pakaian dan pedangnya kembali guna melanjutkan perjalanan, namun tanpa ia sadari ia telah menjatuhkan sebuah kantong yang mungkin berisikan emas.

Nabi Musa melihat itu dan hendak memberitahu, namun ia ingat kalau diperintahkan untuk tidak berkata apapun.

Lalu pergilah si penunggang kuda tadi tanpa menyadari kalau kantong miliknya jatuh.

Tak berselang lama datang seorang pemuda berjalan kaki yang juga ingin menyegarkan diri di sungai tersebut, namun tetiba ia terkejut melihat sebuah kantong lalu mengambilnya Ternyata isinya kepingan emas.

Tanpa pikir panjang ia pun pergi dan mengurungkan niat untuk membilas tubuh di sungai. Nabi Musa yang melihat itu pun ingin memberitahu kalau itu bukan haknya, namun lagi-lagi ia teringat bahwa tidak boleh berkata apapun.

Lalu datanglah orang yang ketiga, seorang kakek tua renta yang kelelahan dan kepanasan. Sang kakek beristirahat dan bersandar di sebuah pohon di pinggir sungai tersebut.

Tak lama kemudian datang penunggang kuda yang kantongnya terjatuh tanpa ia sadari tadi, ia mencari-cari kantong miliknya itu dan ia yakin kalau kantong itu jatuh tak jauh dari sungai itu.

Saat bingung mencari ia melihat kakek yang sedang beristirahat di sebuah pohon lalu ia bertanya pada kakek itu.

BACA JUGA: Nabi Musa Pernah Pukul Malaikat, Benarkah Kisahnya?

“Kakek apa kamu melihat sebuah kantong di sekitar sini?” tanya penunggang kuda.

“Kantong apa anak muda? Saya tak melihat apapun di sini,” Jawab sang kakek.

“Alahh. Aku yakin kamu yang mengambilnya, jujur saja!”

“Tapi saya benar-benar tak melihat apapun dari tadi nak.”

“Banyak omong kau kakek bangka tak tau diri, sudah tua masih tak mau ngaku.”

Tanpa pikir panjang penunggang kuda itu menghunuskan pedangnya dan menebas kepala sang kakek dan pergi.

Melihat kejadian itu Nabi Musa tak tahan dan ingin menceritakan yang sebenarnya terjadi, namun ia tertahan oleh perintah yang tak bisa ia ingkari, dan Nabi Musa hanya bisa terdiam melihat kejadian itu.

Nabi Musa a.s masih kebingungan melihat kedzoliman di depan matanya tersebut dan apa arti dari semua itu. Lalu Nabi Musa a.s bertanya kepada Allah akan maksud dari kejadian tadi.

Allah ta’ala pun menjelaskan kepada Nabi Musa a.s makna dari kejadian tersebut. Bahwa pada kejadian yang pertama, yaitu penunggang kuda si pemilik kantong emas. Secara dhohir kantong itu miliknya, namun sebenarnya kantong tersebut adalah milik pemuda yang kedua yang menemukannya di pinggir sungai.

Penunggang kuda yang telah merampok kantong itu darinya dan kini kembali lagi kepada pemilik aslinya.

Dan yang kedua adalah saat penunggang kuda menebas kepala seorang kakek tua, jelas sekali itu adalah bentuk kejahatan yang sangat besar.

Namun hakikatnya itu adalah balasan buat sang kakek, karena semasa mudanya ia dulu adalah seorang perampok dan membunuh orang tua penunggang kuda tersebut sewaktu ia masih kecil, dan kini sang kakek menerima balasan atas perbuatannya di masa muda.

Ibrah (pelajaran) yang kita dapat dari cerita di atas adalah semua kejadian di muka bumi ini sejatinya imbas dari perilaku manusia itu sendiri, yang pada akhirnya kembali kepada dirinya. Bukan wujud ketidak adilan qadha qadar Allah ta’ala.

Karena itu semua sudah sejak ribuan tahun lalu tertulis dalam al Quran bahwa semua perbuatan manusia itu ada balasannya, jika baik maka Allah pun akan membalasnya dengan kebaikan bahkan dilipat gandakan. Kalaupun itu keburukan Allah juga akan memberikan balasan sesuai dengan apa yang ia perbuat.

Allah SWT berfirman:

“(Siapa membawa amal yang baik maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya) balasan pahalanya adalah sepuluh kali kebaikan (dan siapa membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya) balasannya yang setimpal (sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya atau dirugikan) dikurangi sesuatu dari pembalasan yang sebenarnya.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 160)

Kesimpulan kecilnya adalah kita harus selalu berhusnudzon kepada Allah ta’ala apapun itu bentuk putusannya, dan senantiasa meningkatan kebaikan yang kita lakukan pada orang lain. Karena semua dampak akan kembali pada diri kita sendiri, dan semoga Allah ta’ala selalu menjaga hati kita dari sifat suudzon baik kepada takdir yang tertulis atau kepada makhluk di muka bumi ini. Wallahu a’lam. []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: jalanNabi MusaSpiritual
Share55SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Berapa sih Jumlah Minimal Jamaah Shalat Jumat?

Next Post

Tabloid Indonesia Barokah juga Ditemukan di Surabaya

Mila

Mila

Terkait Posts

Doa Minta Jodoh Keutamaan Doa Bersyukur Menurut Islam, Sebab Doa Belum Terkabul, Cinta pada Allah, Syarat Diterimanya Tobat, Orang yang Beramal, Penyebab Rezeki Terhambat, Nasihat Ustadz Salim A Fillah, Adab Doa, Doa Ketika Melihat Kematian, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Cara Anak Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal, doa untuk anak, Shalawat Al-Fatih, doa Nabi Musa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Pelancar Rezeki, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Ilahi Rabbi

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

9 Januari 2023
Makanan yang Tidak Boleh Disimpan di Kulkas, qanaah, Manfaat Puasa

Qanaah, Ketika Hidup Tak Seindah Hidup Orang-Orang

26 Desember 2022
manfaat tersembunyi ASI, Hikmah Poligami, waktu, Miracle of Touch

Miracle of Touch

10 Desember 2022
maut

Maut Tak Menunggu Umurmu

5 Desember 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Rasmus Paludan

Siapa Rasmus Paludan, Politisi Swedia yang Membakar Al-Quran?

Oleh Saad Saefullah
29 Januari 2023
0

“Jika menurut Anda tidak perlu ada kebebasan berekspresi, Anda harus tinggal di tempat lain,” kata Rasmus Paludan kepada massa yang...

Rasmus Paludan

Rasmus Paludan Ancam Akan Bakar Quran Setiap Hari Jumat

Oleh Saad Saefullah
29 Januari 2023
0

Rasmus Paludan menggambarkan tindakannya membakar Quran ini sebagai kebebasan berekspresi.

Ayat Alquran tentang siksa neraka ciri-ciri neraka jahanam

Inilah 4 Ayat Alquran tentang Siksa Neraka

Oleh Eneng Susanti
29 Januari 2023
0

Berikut beberapa ayat Alquran tentang siksa neraka:

naik haji, barang yang dilarang dibawa oleh jamaah, jamaah umrah, jamaah haji 2021

Naik Haji Lebih dari Sekali, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Eneng Susanti
29 Januari 2023
0

Namun, bagimana sebenarnya hukum naik haji lebih dari sekali menurut syariat Islam?

Terpopuler

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0
mahasiswa

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
25 Februari 2022
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications