• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 27 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Istri Merayu Suami untuk “Itu”, Bagaimana?

Redaktur Saad Saefullah
1 tahun ago
in Tirai Kamar
Reading Time: 2min read
0

Foto: Pexels

DALAM kehidupan suami itri, adakalanya suami tidak berhasrat melakukan hubungan. Nah, jika begini, apakah boleh sang istri merayu dengan berbagai cara agar suaminya berhasrat?

Perihal merayu dan mencumbu suami agar berhasrat adalah diperbolehkan bahkan ini adalah perintah yang memang harus dilakukan jika hendak berhubungan. Adapun bila sang istri merayu dan mencumbui suami ini adalah halal dan istri juga boleh diapakan saja sesuka hati atas istri selaku pemiliknya.

Seorang istri diperbolehkan memakai pakaian ketat dan seksi di hadapan suami. Karena semua aurat istri halal untuk ditampakkan pada suami. Ini sudah menjadi Ijma’ bahwa aurat istri halal secara keseluruhan bagi suami termasuk farji’nya.

Bercumbu rayu dan bercanda salah satu fungsinya adalah untuk menumbuhkan hasrat bagi pihak yang kurang berhasrat, entah dari pihak istri atau suami. Jadi jika sang istri berhasrat sedang suami dalam keadaan lemah, maka sang istri diharuskan mencumbu dan merayunya agar sang suami berhasrat. Dan perkara ini adalah perkara makruf-bukan maksiat- yang diperintahkan oleh syara’.

Ketika Jabir menikah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padanya,

 هَلْ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا » . فَقُلْتُ تَزَوَّجْتُ ثَيِّبًا . فَقَالَ « هَلاَّ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا]وَتُلاَعِبُكَ »

“Apakah engkau menikahi gadis (perawan) atau janda?” “Aku menikahi janda”, kata Jabir. “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja karena engkau bisa bercumbu dengannya dan juga sebaliknya ia bisa bercumbu mesra denganmu?” (HR. Bukhari no. 2967 dan Muslim no. 715). Ibnu Hajar mengatakan bahwa hal ini sebagai isyarat kalau gadis sangat menyenangkan jika diisap lidahnya ketika bermain-main atau menciuminya (Fathul Barri, 9: 122).

An-Nawawi berkata, “Hadits ini menunjukan (sunnahnya) cumbuan lelaki pada istrinya dan bersikap lembut kepadanya-juga sebaliknya-, membuatnya tertawa serta bergaul dengannya dengan baik,” (Al-Minhaj syarah Shahih Muslim 10/53)

Para Ulama telah ber Ijma’ bahwa mendahului hubungan dengan senda gurau dan cumbu rayu dan berciuman.

Dalam riwayat lain disebutkan. “Janganlah kamu menggauli isteri sebagaimana unta atau keledai, tetapi hendaklah bercumbu dan bercengkerama terlebih dahulu,” (lihat 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) – Dr. Muhammad Faiz Almath – Gema Insani Press).

Maka di sini sangat jelas bahwa bercumbu atau merayu agar pasangan berhasrat adalah perintah syara’ yang tidak tercela. Dan suatu keharusan bilamana hendak mengajak pasangan untuk bersenggama hendaknya sang pengajak itu mencumbui atau merayu yang diajak tersebut.

Karena pada umumnya sang pengajak berhasrat dan yang diajak belum tentu berhasrat, maka dari itulah bagi pihak yang tidak ada hasrat harus dibangkitkan hasratnya agar menghindari kedzaliman. Sungguh suatu yang tidak nyaman bilamana berhubungan salah satu pihak ada yang kurang berhasrat. Hal ini berlaku bagi istri atas suami atau suami atas istri.

Dan bilamana sang istri mengajak sang suami atas hasrat istrinya, namun di satu sisi sang suami kurang berhasrat, ini suatu keharusan bagi sang istri untuk membangkitkan hasrat sang suami, baik dengan memakai pakaian ketat, mencumbui atau merayu dan ini adalah perkara makruf. Begitu pula suami jika hendak mendatangi istrinya. []

Referensi : noormuslima.com

Tags: hubungan suami istri
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

6 Pertanyaan Umum soal Berhubungan Suami-Istri di Bulan Ramadhan

Jika Tidur dalam Kondisi Junub

23 Februari 2021
Jika Jima untuk Hasilkan Keturunan

Jika Jima untuk Hasilkan Keturunan

22 Februari 2021
Ciptakan Romantisme, Jadilah Pengantin Baru Forever

Ciptakan Romantisme, Jadilah Pengantin Baru Forever

19 Februari 2021
Doa Agar Tidak Diganggu Setan Ketika Berhubungan

Doa Agar Tidak Diganggu Setan Ketika Berhubungan

15 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Sudah Punya Anak 5, Masih “Sendirian” Apakah Normal?

Sudah Menikah tapi Suami Masih Lakukan "Sendirian", Bolehkah?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Uncategorized

Tidak Usah Mengeluh karena Rezeki yang Sedikit

Redaktur Laras Setiani
37 menit ago
Hamas: Perlawanan Sengit Satu-satunya Cara Hapuskan Derita Rakyat
Palestina

Media Israel Sebut Hamas Terus Beri Kejutan bagi Israel

Redaktur Sodikin
37 menit ago
Pertama Kalinya, Stanford Law Review Miliki Seorang Pemimpin Muslim
Dunia

Pertama Kalinya, Stanford Law Review Miliki Seorang Pemimpin Muslim

Redaktur Eneng Susanti
1 jam ago
11 Tips Mengubah Perilaku Konsumtif
Tsaqofah

11 Tips Mengubah Perilaku Konsumtif

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add