• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 22 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Islam Sumber Kebahagiaan Keluarga

Oleh Sodikin
3 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Arabnews

Ilustrasi. Foto: Arabnews

271
BAGIKAN

Oleh: Retno Dyah
[email protected]

“LAKI-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya.” (QS. An-Nisa:34)

“suami adalah pelindung bagi istrinya” Adalah kalimat awal dalam surat tersebut, rupanya hal itu saat ini hanya menjadi untaian kalimat yang maknanya tak diilhami. Kasus suami yang menyiksa istrinya, menjadi kabar harian yang mengisi media cetak, sosial maupun elektronik. Ada kasus suami yang tega membakar istrinya hidup- hidup, adalah salah satu contoh saja. Istri yang seharusnya dijaga kehormatan dan dirinya, dilindungi dari gangguan dan ancaman, malah yang terjadi sebaliknya.

BACA JUGA: Masalah Keluarga? Ingat, Para Nabi pun Mengalaminya

ArtikelTerkait

2 Persiapan Menyambut Ramadhan

Bekal-bekal Para Pengemban Dakwah

Mengubah Stroberi Parents Menjadi Powerful Parents

Mengapa Allah Menamakan Dirinya Allah?

Tidak heran jika saat ini banyak terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga karena spirit keimanan bukan menjadi landasan utama ketika akan membangun mahligai rumah tangga. Malah keelokan fisik dan keberadaan materi menjadi pertimbangan pertama dan utama.

Hawa nafsu yang dibalut atas nama cinta menjadi alasan memasuki gerbang pernikahan, maka ketika cinta pudar seiring bertambahnya waktu, ketika hadir fisik yang lebih elok, materi yang lebih berlimpah, problem kehidupan rumah tangga yang semakin banyak, maka tidak ada lagi perilaku baik pada pasangannya, tidak ada lagi rasa saling menutupi kekurangan, tidak lagi hadir rumah tangga yang harmonis.

Padahal kuat atau tidaknya sebuah rumah tangga itu tergantung landasannya. Ibarat rumah jika pondasinya kokoh maka akan kuat pula bangunan di atasnya. Jika pondasi dalam berumah tangga dibangun atas dasar keimanan, maka masalah yang hadir akan disikapi dengan tepat dan solutif, karena senantiasa terkoneksi dengan sang pencipta manusia, kehidupan, beserta seluruh problem dan solusinya. Maka sekalipun badai yang datang, sebuah keluarga akan tetap melayari samudra, hingga sampai di tujuan.

Dalam Islam, pernikahan adalah sebuah perjanjian yang agung. Hubungan suami dan istri adalah hubungan persahabatan, bukan hubungan antara majikan dan pembantu atau atasan dengan bawahan. Satu sama lain merupakan sahabat sejati dalam menjalani kehidupan. Yaitu
persahabatan yang dapat memberikan kedamaian dan ketenteraman satu sama lain.

Islam  telah memberikan aturan yang khusus kepada suami dan istri untuk mengemban  tanggung jawab kepemimpinan dalam rumah tangga. Suami adalah kepala dan pemimpin keluarga. Istri adalah pengatur rumah suaminya sekaligus ibu bagi anak-anaknya.

Peran kepemimpinan bukan merupakan legitimasi atau superioritas derajat yang satu atas yang lain. Suami tidak dianggap lebih mulia dibandingkan dengan istri dan anak-anaknya. Kepemimpinan adalah tanggung jawab dan amanat yang dibebankan oleh Allah SWT untuk dilaksanakan, selanjutnya dipertanggungjawabkan sebagai sebuah amal ibadah.

BACA JUGA: Tips Profetik, 5 Resep Keharmonisan Keluarga

Islam menetapkan peran suami adalah menjadi pemimpin rumah tangga. Ia memiliki kewajiban untuk menafkahi dan melindungi seluruh anggota keluarganya. Ia adalah nakhoda yang akan mengendalikan ke mana biduk rumah tangga akan diarahkan. Kepemimpinan tersebut telah Allah amanahkan ke pundak suami.

Dari sana Islam mewajibkan suami bekerja menjemput rezeki dengan nafkah yang halal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Mengatur hubungan interaksi sosial antara laki-laki dan perempuan, hanya boleh ketika ada hajat syar’i semisal pendidikan, kesehatan, muamalah.

Islam juga mengatur masalah pendidikan, Akidah Islam adalah landasan, dan terbentuknya kepribadian (Syakhsiyyah) Islam adalah tujuannya. Sehingga ketika seseorang akan menikah, Islam menjadi pedomannya, bagaimana syariat Islam mengatur rumah tangga muslim, itu menjadi acuannya. []

OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: Islamkeluarga
Share271SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Rabiul Awal

Next Post

Menyambung Silaturahmi

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Target Amalan Harian Ramadhan, Ramadhan bulan syukur, Amalan di Akhir Ramadhan, Hari Raya,

2 Persiapan Menyambut Ramadhan

14 Maret 2023
Pengemban Dakwah

Bekal-bekal Para Pengemban Dakwah

14 Maret 2023
Hikmah Rasa Lapar, Stroberi Parents

Mengubah Stroberi Parents Menjadi Powerful Parents

12 Maret 2023
Allah

Mengapa Allah Menamakan Dirinya Allah?

9 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Anak Yatim

Jelang Ramadhan, Balai Asuh Yatim dan Dhuafa (BAYD) Hunian Purwakarta Santuni 15 Anak Yatim

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Para anak yatim juga tampak senang mendapatkan santunan ini. "Alhamdulillah, senang banget," ujar salah satu dari mereka.

Waktu Gangguan Jin

6 Waktu Gangguan Jin

Oleh Haura Nurbani
21 Maret 2023
0

Seorang mukmin harus mempunyai "senjata" khusus dalam menghadapi  mereka. Seorang mukmin juga harus mengetahui waktu gangguan jin. 

Ramadhan

Tarbiah Ramadhan: Rebutlah kelebihan yang dijanjikan!

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Justeru, betapa Ramadan ini menjadi bukti, betapa pengasih dan penyayangnya Allah Subhanahuwataala kepada kita semua.

Ramadhan

Nikmatnya Bersedekah di Ramadhan, Bulan yang Penuh Berkah

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Salah satu yang juga ditunggu oleh umat Islam adalah keberkahan bersedekah di bulan yang berkah ini, bulan suci Ramadhan.

Terpopuler

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1 keluarga

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Berpuasa Sunnah Seminggu sebelum Ramadan, Bolehkah?

Oleh Eva F Hasan
2 Maret 2023
0
Foto: Sahabat Penaku

BANYAK di antara kita yang tidak sempat memperbanyak puasa di bulan sya’ban ini. Sehingga ia menyempatkan berpuasa seminggu sebelum Ramadhan....

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications