• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 5 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Tahukah Anda Akhir Zaman

Inilah Mereka yang Dinaungi Allah SWT di Hari Akhir (1)

Oleh Eva F Hasan
5 tahun lalu
in Akhir Zaman
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Fatmah/islampos

Foto: Fatmah/islampos

50
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

 

WAHAI saudaraku, tahu kah Anda, jika ada golongan orang-orang terpilih yang akan Allah SWT beri kenikmatan di surga dan akan mendapat naungan dari awan sejuk pada cuaca yang panas di hari akhir kelak?

Merekalah golongan orang-orang yang luar biasa karena mampu bertahan menjaga ketaqwaannya. Padahal, lingkungan mereka sangat memudahkannya untuk melakukan kemaksiatan dan perbuatan dosa. Di antara mereka ada golongan para pemimpin yang adil, pemuda yang giat beribadah dan ahli masjid. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Ada tujuh golongan Allah SWT beri naungan kepada mereka. Tatkala itu tiada naungan kecuali naungan-Nya. Merekalah: Pemimpin nan berlaku adil, pemuda giat jalani ibadah, seorang yang hatinya tertaut kepada masjid, dua orang yang bercinta dan bercumbu karena Allah, hamba yang ingat pada Allah ketika sendiri, lalu ia meneteskan air mata karena-Nya. Seorang yang merahasiakan sedekahnya, hingga tangan kirinya tak tahu sedekah tangan kanan. Seorang pria yang dirayu wanita cantik ‘tuk berzina, lalu ia berkata, ‘Saya takut kepada Allah’,”(HR. Abu Hurairah).

Pada hari akhir kelak, di Padang Mahsyar umat manusia akan dikumpulkan dalam satu area. Seluruh manusia dari zaman Nabi Adam hingga dunia kiamat. Pada hari itu udara sangat panas. Ada yang menggambarkan di Padang Mahsyar matahari sangat dekat sehingga sangat panas dan gerah. Seperti kita dijemur waktu upacara bendera, bukan di pagi hari tapi siang hari dan udara sangat panas. Di sana kelak lebih dari itu. Di saat semua orang kepanasan ada awan bergerak yang menaungi beberapa golongan. Dengan awan tersebut orang yang dinaungi di bawahnya menjadi sejuk, sementara yang lainnya kepanasan.

ArtikelTerkait

3 Teman Setia Seorang Muslim di Dalam Kubur

Jembatan Shirath

Mengenal Sekils Harut dan Marut, 2 Malaikat yang Disebutkan Al-Quran

3 Pekerjaan Haram di Akhir Zaman

Merekalah golongan khusus, eksklusif. Seperti mereka yang naik kereta api eksklusif. Orang-orang pada mengantri membeli dan masuk ke kereta secara berjumbel-jumbel dengan udara yang panas serta pengap. Namun penumpang eksklusif, menunggu di ruang tunggu ber-AC. Pada saat kereta akan berangkat, ia baru dipanggil untuk masuk satu-satu. Sungguh enak bukan. Siapakah golongan eksklusif itu?

Yang pertama adalah pemimpin yang adil. Mengapa pemimpin masuk dalam naungan. Bukankah banyak pemimpin yang menindas rakyat, zalim dan korup? Bahkan pameo yang terkenal adalah power trends to corrupt, absolute power corrupt absolutely. Kekuasaan, terutama pemimpinnya, cenderung untuk berbuat korupsi. Kekuasaan yang besar akan korupsi dengan besar pula. Demikian peribahasa berbunyi karena saking banyaknya pemimpin yang zalim. Memang pemimpin yang baik dan adil itu sedikit. Dan yang sedikit itu karena kekhusuannya akan diberikan ganjaran yang setimpal dengan keadilannya, yaitu diberikan naungan awan nan sejuk di saat yang lain kepanasan.

Bagi seorang pemimpin, sangatlah mudah ia akan menjadi adil atau zalim. Sama mudahnya dengan dia ingin berteduh di bawah awan yang menaunginya atau tetap berpanas-panasan di bawah matahari yang terik. Namun saat ini kita melihat, seberapa banyak pemimpin yang adil.

Kedua adalah seorang pemuda yang dia giat melakukan ibadah sepanjang waktu. Golongan kaum ini juga eksklusif. Sebab di saat banyak orang seperti dia memanfaatkan waktu hal-hal yang tidak berguna dan cuma untuk kesenangan sesaat, dia justru tekun beribadah.

Seorang pemuda kota yang di saat teman-temannya di malam minggu berkeliaran mengendari motor atau mobil, dia berdzikir di masjid. Teman-temannya pada dugem (dunia gemerlap) atau mendatangi teman wanitanya untuk bergembira dan bersuka ria, dia juga bersuka ria untuk mendatangi majelis taklim untuk menimba ilmu dan berkumpul dengan orang saleh.

Pemuda seperti ini memang beda. Meskipun usianya muda, ia tidak pernah berpikiran bahwa hidupnya masih lama. “Ah, malaikat pasti akan mencabut nyawa kakek dulu, baru ayah dan ibu, kemudian kakak-kakak, baru aku.”

Begitu kira-kira jalan pikiran pemuda yang hidupnya berhura-hura. Dengan selorohnya mereka bersemboyan, “Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga.” Kalau ada anak muda yang demikian, patut kita bilang kepadanya, “Surganya mbahmu”. Namun tidak demikian dengan pemuda calon penghuni surga yang akan dinaungi awan keteduhan. Ia berpedoman dengan hadits Rasulullah SAW, “Berusahalah seakan-akan engkau akan hidup seribu tahun, beribadahlah seakan-akan engkau akan mati besok.”

Memang pemuda seperti ini pantas mendapatkan naungan awan di saat yang lain kepanasan.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kedudukan pemuda yang rajin ibadah seperti ini di mata Allah SWT lebih mulia daripada malaikat. Apabila kita ingin melihat malaikat berwajah manusia, silahkan menyaksikan pemuda seperti ini.

Ketiga adalah seseorang yang hatinya tertaut pada masjid. Siapa pun dia, orang seperti ini hatinya seperti besi yang menempel pada magnet masjid. Hal yang paling disukai adalah menunggu waktu datangnya shalat. Jadi sebelum azan dia sudah datang, melakukan shalat tahiyatul masjid dua rakaat dan berzikir menunggu muazin mengumandangkan azan. Kehadirannya dalam shalat berjamaah di masjid selalu awal, tidak pernah ketinggalan atau masbuk. Di waktu senggangnya ia lebih suka membaca buku agama di masjid. Atau berdiskusi masalah keagamaan di masjid kalau memang tidak ada pengajian di malam itu. Iktikaf di masjid lebih ia sukai daripada tempat mana pun.

Tidak sekadar itu, ia juga aktif dalam kemakmuran masjid. Seorang pemuda yang hatinya tertaut pada seorang wanita tentu ingin menyenangkan hati wanita tersebut. Demikian juga dengan seseorang yang hatinya tertaut pada masjid, pasti ingin “menyenangkan” masjid itu, dengan cara sering mendatangi dan memakmurkannya. Berbagai kegiatan dakwah dan syiar Islam ia adakan dan aktif di dalamnya. Orang seperti ini memang layak mendapat naungan Allah SWT pada saat yang lain tidak mendapatkannya. []

BERSAMBUNG

Advertisements

Sumber: Hikmah dari Langit/Ust. Yusuf Mansur & Budi Handrianto/Penerbit: Pena Pundi Aksara/2007

 

Tags: akhir zamanip akhir zamannaungan AllahpemudaPemudi
Share50SendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Umat Nabi yang Diusir Malaikat

Next Post

Inilah Mereka yang Dinaungi Allah SWT di Hari Akhir (2-Habis)

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Teman Setia

3 Teman Setia Seorang Muslim di Dalam Kubur

20 Juni 2022
Nama Neraka, Orang yang Paling Mengerikan Siksaannya di Neraka, Jembatan Shirath

Jembatan Shirath

16 Juni 2022
Foto: Pixabay

Mengenal Sekils Harut dan Marut, 2 Malaikat yang Disebutkan Al-Quran

12 Juni 2022
Hakikat Kekayaan, Istidraj, Tanda Datangnya Rezeki, Hikmah Pembagian Warisan, Hikmah Pembagian Warisan, Rekening Ghaib Sepanjang Masa, pekerjaan haram

3 Pekerjaan Haram di Akhir Zaman

24 April 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist