• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 22 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Inilah Macam-macam Ujub

Oleh Laras Setiani
3 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
ilustrasi.foto: seruni

ilustrasi.foto: seruni

0
BAGIKAN

SIFAT ujub berbeda dengan sombong. Sombong mempunyai tiga unsur: Orang sombong, yang disombongkan dan orang yang menjadi target kesombongan. Sedangkan ujub hanya ada dua unsur, yakni Orang yang bangga diri dan sesuatu yang dibanggakan. Akan tetapi, ujub adalah tingkatan pertama dari tangga menuju sombong. Kita berlindung kepada Allah dari kedua sifat
tercela ini.

Ujub adalah mengagungkan dan menerima nikmat dengan melupakan keterkaitannya kepada sang pemberi nikmat.

BACA JUGA: Ini 12 Bahaya Sifat Ujub (Merasa Bangga Diri)

Macam-macam ujub

ArtikelTerkait

Sedang Shalat Dipanggil Orang Tua, Lanjut Terus ataukah Batalkan?

Doa agar Dimudahkan Bayar Utang

Dicontohkan Rasulullah ï·º, Inilah 5 Cara Redam Amarah

Fatwa-Fatwa Harian Modern (2) yang Menarik dan Bisa Jadi Ingin Kita Ketahui Sejak Dulu

Ada manusia ujub dengan kekuatan, kesehatan, kesempurnaan anggota tubuh dan keindahan bentuk rupanya. Maka hendaknya orang tersebut tahu bahwa itu akan menjadi santapan cacing tanah. Semua yang ada di permukaan ini akan sirna.

Di antara manusia, ada yang ujub karena akal, kecerdasan dalam menyelesaikan permasalahan agama dan dunia. Buah dari ujub ini adalah kediktatoran dengan pendapatnya. Atau mau menang sendiri, dan tidak mau tahu orang lain serta tidak mau mendengar pendapatnya. Hendaknya orang yang berakal berfikir, seandainya Allah SWT mengujinya dengan sakit pada
otaknya. Tentu akalnya akan kacau, instingnya akan berantakan dan pikirannya akan sirna. Hendaknya ia memuji Allah atas kesehatan dan mensyukuri-Nya atas kenikmatan tersebut.

Ada pula manusia yang ujub karena silsilah keturunannya. Ia mengira bahwa ia pasti selamat. Bukankah ia anak dari si Fulan, anak dari Hasan atau Husein? Hendaknya orang lalai ini tahu, bahwa orang yang terlambat beramal, nasabnya tidak akan bisa menolongnya. Dan sesungguhnya Rasulullah SAW menyeru orang yang paling dekat kepada beliau,

“Wahai Fatimah, beramal-lah, sesungguhnya aku tidak dapat menolongmu sedikit pun di sisi Allah.” (HR Bukhari)

Diantara manusia ada yang ujub karena anak yang banyak, keluarga dan sanak familinya. Orang seperti ini, cukup merenungkan kembali firman Allah SWT,

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyal urusan yang cukup menyibukkannya. ” (QS Abasa: 34-37).

Ujub macam apa yang bisa Anda banggakan ketika orang meninggalkan Anda, di saat menghadapi masa paling genting dan dalam kondisi paling sulit?

DI antara manusia ada juga yang ujub karena harta dan kekayaannya. Hendaknya orang ini merenungkan firman Allah SWT,

“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS Fathir: 15).

BACA JUGA: Terkadang Dosa Lebih Bermanfaat Selama Disertai Taubat, daripada Ketaatan yang Disertai Ujub dan Riya

Serta sabda Rasulullah SAW,

“Sesungguhnya ada seorang lelaki dari kaum sebelum kalian yang memakai pakaian, lalu ia bangga karenanya, maka Allah menenggelamkan ia ke dalam tanah. Dan ia akan terus tenggelam di dalamnya sampai hari kiamat.” (HR Bukhari)

Di antara manusia ada yang ujub karena ibadahnya. Orang ini ditipu kebodohannya, karena tidak tahu apakah ibadahnya diterima atau tidak? Masruq berkata, “Cukuplah seseorang dikatakan berilmu, kalau ia takut kepada Allah SWT Cukuplah seseorang dikatakan bodoh, kalau merasa bangga dengan amalnya.” (HR Darimi)

Dari Umar bin Khattab ia berkata, “Kebenaran taubatmu dapat terbukti, kalau kamu mengetahui dosamu. Kebenaran amalmu dapat terbukti dengan tidak membanggakan diri, dan kebenaran syukurmu dapat terbukti dengan mengetahui kelalaianmu.” 

Mathraf bin Abdullah berkata, “Saya bermalam dalam keadaan (tidak Qiyamul Lail) dan pagi harinya saya menyesal, lebih baik bagi saya daripada bermalam dengan Qiyamul Lail, tetapi pagi harinya saya membanggakan diri (dengan Qiyamul Lail).”

Dari Aisyah bahwa seseorang bertanya kepadanya, “Kapan saya mengetahui kalau saya seorang yang baik?” Aisyah menjawab, “Jika kamu beranggapan bahwa kamu seorang yang jahat.”  Orang ini bertanya lagi, “Kapan saya mengetahui kalau saya seorang yang jahat?” Aisyah menjawab, “Jika kamu beranggapan bahwa kamu seorang yang baik.”

Bukhari berkata, Ibnu Abi Malikah berkata, “Saya telah berjumpa dengan tiga puluh orang sahabat Rasulullah SAW Mereka semua sangat takut dan khawatir kalau sifat munafik ada dalam diri mereka.” (HR Bukhari)

Abul Laits As-Samarqandi berkata, “Barangsiapa yang ingin mengikis sifat ujub, ia harus merenungkan empat perkara berikut ini:

  1. Menyadari bahwa taufik datangnya dari Allah SWT. Jika ia sudah menyadari ini, ia akan sibuk memikirkan bagaimana bersyukur kepada-Nya dan tidak akan membanggakan diri.
  2. Merenungkan berbagai anugerah dan nikmat yang telah dikaruniakan Allah SWT. Jika ia merenungkan anugerah dan nikmat-Nya, ia akan sibuk bersyukur kepada-Nya. la menganggap bahwa amalnya masih sedikit dan tidak akan bangga diri.
  3. Merasa takut kalau-kalau amalannya tidak diterima. Jika ia sibuk dengan ketakutan seperti ini, ia tidak akan bangga diri.
  4. Memikirkan kembali dosa-dosa yang telah ia kerjakan sebelumnya. Jika ia takut kalau keburukannya akan mengikis kejahatannya, ia tidak akan membanggakan diri. 

BACA JUGA: Bangga dengan Amal Baik Sendiri, Hati-hati Ujub 

Bagaimana seseorang akan membanggakan dirinya, padahal ia belum tahu dari arah mana catatan amalnya datang di hari kiamat kelak? Dan apakah kegembiraan dan kebanggaannya akan terlampiaskan setelah ia membaca catatan amalnya. []

Referensi: Ruqyah Jin, Sihir & Terapinya/Syaikh Wahid Abdussalam Bali/Ummul Qura/2014

Tags: Macam-macamujub
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita di Kuburan

Next Post

Ketika Stres Datang, Bagaimana Muslim Sejati Menghadapinya?

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Sedang Shalat Dipanggil Orang Tua

Sedang Shalat Dipanggil Orang Tua, Lanjut Terus ataukah Batalkan?

21 Maret 2023
Doa agar Dimudahkan Bayar Utang

Doa agar Dimudahkan Bayar Utang

21 Maret 2023
Cara Redam Amarah

Dicontohkan Rasulullah ï·º, Inilah 5 Cara Redam Amarah

21 Maret 2023
Imam Shalat di Akhir Zaman, Keutamaan Shalat Tahajud, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Umur 40 tahun, Waktu Shalat Fajar, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat, Cara Sujud yang Benar, Tempat Dilarang Shalat, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Cara Sujud yang Benar dalam Shalat, Keutamaan Shalat Tahajud, Fatwa Harian Modern

Fatwa-Fatwa Harian Modern (2) yang Menarik dan Bisa Jadi Ingin Kita Ketahui Sejak Dulu

20 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Anak Yatim

Jelang Ramadhan, Balai Asuh Yatim dan Dhuafa (BAYD) Hunian Purwakarta Santuni 15 Anak Yatim

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Para anak yatim juga tampak senang mendapatkan santunan ini. "Alhamdulillah, senang banget," ujar salah satu dari mereka.

Waktu Gangguan Jin

6 Waktu Gangguan Jin

Oleh Haura Nurbani
21 Maret 2023
0

Seorang mukmin harus mempunyai "senjata" khusus dalam menghadapi  mereka. Seorang mukmin juga harus mengetahui waktu gangguan jin. 

Ramadhan

Tarbiah Ramadhan: Rebutlah kelebihan yang dijanjikan!

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Justeru, betapa Ramadan ini menjadi bukti, betapa pengasih dan penyayangnya Allah Subhanahuwataala kepada kita semua.

Ramadhan

Nikmatnya Bersedekah di Ramadhan, Bulan yang Penuh Berkah

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Salah satu yang juga ditunggu oleh umat Islam adalah keberkahan bersedekah di bulan yang berkah ini, bulan suci Ramadhan.

Terpopuler

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1 ujub

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih

Berpuasa Sunnah Seminggu sebelum Ramadan, Bolehkah?

Oleh Eva F Hasan
2 Maret 2023
0
Foto: Sahabat Penaku

BANYAK di antara kita yang tidak sempat memperbanyak puasa di bulan sya’ban ini. Sehingga ia menyempatkan berpuasa seminggu sebelum Ramadhan....

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications