RAMADHAN tak hanya diwarnai oleh ritual ibadah, tapi juga turut disemarakkan beragam tradisi dari berbagai budaya, termasuk kuliner khas untuk berbuka puasa.
Di Indonesia, ada kolak yang jadi menu khas berbuka puasa. Nah, bagaimana dengan menu khas di manca negara? Berikut ini ulasan selengkapnya:
India
Makanan khas berbuka puasa di India adalah Hyderabadi Haleem. Kuliner ini berasal dari daerah Hyderabad.
Awalnya, hidangan ini adalah hidangan Arab dan diperkenalkan di India. Rempah-rempah tradisional setempat membuat makanan ini berkembang menjadi unik dan populer di kalangan umat Islam sejam abad ke-19. Bubur khas India ini memiliki rasa yang sangat gurih dan lezat. Bumbu-bumbu tradisional di dalamnya seperti jahe, bawang putih, kunyit, jinten, kayu manis, kapulaga, cengkeh, lada hitam, membuat bubur ini menggugah selera. Bahan utama yang digunakan yaitu daging sapi atau kambing, kacang lentil dan gandum. Citarasanya pedas dan gurih.
Menu khas India lainnya adalah Pakora. Namun, Pakora cenderung susah ditemukan ketika bukan bulan Ramadan. Pakora ini bentuknya seperti gorengan yang di dalamnya terdapat campuran dari bawang, brokoli, terong, kentang, bayam, tomat, dan kadang dengan roti maupun ayam.
Maroko
Di Maroko, ada satu menu yang sangat khas di bulan Ramadhan yaitu sup harira. Sup dengan bahan utama tomat dan kacang lentil ini tidak hanya enak saat dimakan kala berbuka, tapi juga sehat loh. Namun variasi makanan ini cukup banyak. Harira juga dikenal sebagai sup khas dengan daging domba sebagai bahan utamanya. Harira boleh disajikan dengan dicampur sayuran atau mie, dilengkapi dengan bumbu rempah herbal yang kabarnya sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sup ini juga berisi potongan daging (domba, ayam, maupun sapi), lentil, tomat, bawang, nasi, dan bumbu-bumbu seperti jahe, merica, seledri, dan peterseli.
Algeria
Menu berbuka khas Algeria adalah Lahm lhalou yang berarti daging manis. Ini adalah makanan yang sangat populer di Algeria, terutama ketika bulan Ramadan. Lahm lhalou biasanya dibuat dengan daging domba.
Makanan ini memiliki citarasa yang manis seperti layaknya menu untuk takjil. Bedanya, Lahm Lhalou ini merupakan menu berbahan dasar daging yang diolah sehingga memiliki citarasa yang manis. Daging yang digunakan dalam makanan ini berupa daging domba. Biasanya menu ini menjadi menu favorit saat berbuka puasa maupun di hari-hari biasa sebagai menu sarapan yang lezat bagi penduduk Algeria. Makanan ini dimasak hanya dengan campuran jahe, jeruk, almond, dan kismis.
Iran
Menu berbuka yang digemari di Irak, Iran, dan Persia adalah Fesenjan. Makanan ini bisa berasa manis maupun asam tergantung dari cara memasaknya. Secara tradisional, fesenjan dibuat dari bebek maupun ayam. Namun, sekarang, fesenjan lebih dikenal terbuat dari sirup delima maupun kenari. Biasanya fesenjan disajikan dengan nasi putih atau kuning khas Persia.
Mesir
Menu berbuka khas Mesir adalah Medames. Menu ini berbahan utama kacang yang disajikan dengan minyak sayur, peterseli, bawang merah dan putih, dan juga air lemon. Medames biasanya merupakan santapan untuk sarapan, tetapi ketika bulan Ramadan, makanan ini lebih sering disajikan ketika berbuka puasa. []
SUMBER: TAYSBAKERS | SKYSCANNER | THELARKINBRIGADE