• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Rabu, 25 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Ramadhan

Ini Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Takbiran Idul Fitri

by Sodikin
1 tahun ago
in Ramadhan
Reading Time: 3 mins read
0
Ilustrasi. Foto: fakta riau

Ilustrasi. Foto: fakta riau

BANYAK membaca takbir atau takbiran pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha merupakan salah satu syiar Islam yang dianjurkan untuk diamalkan setiap Muslim maupun Muslimat. Membaca takbir merupakan bentuk pengagungan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita bisa menikmati hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

Ada beberapa poin yang harus diperhatikan terkait takbiran di hari raya Idul Fitri:

1 Lafaz bacaan takbiran

اللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ،
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ
أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Allaahu akbar
Allaahu akbar
Allaahu akbar,
laa illaa haillallahuwaallaahuakbar
Allaahu akbar walillaahil hamd

Artinya : Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

BACA JUGA: Ini Bacaan Takbiran Idul Fitri Lengkap dengan Artinya

2 Waktu membaca takbir

Takbir Idul Fitri dimulai dari melihat hilal dan berakhir dengan selesainya ‘Ied yaitu selesainya imam dari khutbah menurut pendapat yang benar. Hal ini berdasarkan dalil berikut:

Allah berfirman, yang artinya: “…hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (Qs. Al Baqarah: 185)

Ayat ini menjelaskan bahwasanya ketika orang sudah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan maka disyariatkan untuk mengagungkan Allah dengan bertakbir.

Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)

3 Takbiran bisa sendiri-sendiri maupun berjemaah

Takbir di hari raya boleh dilakukan sendiri-sendiri atau berjemaah. Ini merupakan pendapat sekelompok para ulama salaf. Bahkan sebagian ulama’ ada yang menyatakan sebagai pendapat jumhur (mayoritas ulama’).

Al-Imam Asy-Syafi’i –rohimahullah- berkata :

فاذاراواهلال شوال احببت ان يكبر الناس جماعة و فرادي في المسجدوالاسواق والطرق والمنازل و مسافرين ومقيمين في كل حال واين كانوا و ان يظهروا التكبير

“Maka apabila mereka melihat hilal bulan Syawwal, aku sangat menganjurkan agar manusia bertakbir secara berjemaah atau sendiri-sendiri di masjid, pasar-pasar, jalan-jalan, rumah-rumah, musafir dan muqim di seluruh keadaan dan di manapun mereka berada untuk menampakkan takbir.” (Al-Umm : 1/231)

Loading...

Beliau –rohimahullah- juga berkata :

ويستحب الانفرادفي التكبير حالة المشي للمصلي و اما تكبير جماعة وهم جالسون في المصلي فهذا هوالذي استحسن

“Dianjurkan sendiri-sendiri dalam takbir dalam keadaan berjalan bagi orang yang akan sholat. Adapun takbir secara berjemaah dan mereka dalam kondisi duduk di mushala, maka ini perkara yang baik.” (Bulghatus Salik : 1/304)

4 Tempat melaksanakan takbiran

Takbiran Idul Fitri dilakukan dimana saja dan kapan saja. Artinya tidak harus di masjid. Menurut Imam Syafi’i, apabila orang-orang sudah melihat hilal Syawal, maka mustahab (sesuatu yang dikerjakan Rasulullah satu atau dua kali. Dikerjakan mendapat pahala, ditinggalkan tidak mendapat dosa) hukumnya bagi orang-orang untuk bertakbir baik secara berjamaah maupun secara sendiri-sendiri.

Baik itu di jalan, masjid, pasar, hingga rumah-rumah sekalipun. Baik itu orang-orang yang melakukan perjalanan (musafir) maupun orang mukim pada segala kondisi dan di manapun juga.

5 Syariat azan dan takbiran berbeda

Cara melakukan takbir hari raya berbeda dengan cara melaksanakan azan. Dalam syariat azan, seseorang dianjurkan untuk melantangkan suaranya sekeras mungkin. Oleh karena itu, para juru adzan di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti Bilal, dan Abdullah bin Umi Maktum ketika hendak adzan mereka naik, mencari tempat yang tinggi. Tujuannya adalah agar adzan didengar oleh banyak orang.

Namun ketika melakukan takbir hari raya, tidak terdapat satupun riwayat bahwa Bilal naik mencari tempat yang tinggi dalam rangka melakukan takbiran. Akan tetapi, beliau melakukan takbiran di bawah dengan suara keras yang hanya disengar oleh beberapa orang di sekelilingnya saja.

Oleh karena itu, sebaiknya melakukan takbir hari raya tidak menggunakan pengeras suara sebagaimana azan. Karena dua syariat ini adalah syariat yang berbeda.

6 Tidak dianjurkan Takbiran setelah shalat

Takbiran itu ada dua. Ada yang terikat waktu dan ada yang sifatnya mutlak (tidak terikat waktu). Untuk takbiran yang mutlak sebaiknya tidak dilaksanakan setiap selesai shalat fardhu saja. Tetapi yang sunnah dilakukan setiap saat, kapan saja dan di mana saja.

Ibnul Mulaqin mengatakan: “Takbiran setelah shalat wajib dan yang lainnya, untuk takbiran Idul Fitri maka tidak dianjurkan untuk dilakukan setelah shalat, menurut pendapat yang lebih kuat.” (Al I’lam bi Fawaid Umadatil Ahkam: 4/259)

Amal yang disyariatkan ketika selesai shalat jamaah adalah berzikir sebagaimana zikir setelah shalat. Bukan melantunkan takbir. Waktu melantunkan takbir cukup longgar, bisa dilakukan kapanpun selama hari raya. Oleh karena itu, tidak selayaknya menyita waktu yang digunakan untuk berdzikir setelah shalat.

7 Sunnah Takbiran di tengah perjalanan menuju lapangan

Takbir yang sunnah itu dilakukan ketika di perjalanan menuju tempat shalat hari raya. Namun sayang sunnah ini hampir hilang, mengingat banyaknya orang yang meninggalkannya.

Padahal memperbanyak takbir ketika menuju lapangan sangat dianjurkan. Karena ini merupakan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Berikut diantara dalilnya:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir.” (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf)

Dari Nafi: “Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang.” (HR. Al Faryabi dalam Ahkam al Idain). []

SUMBER: ALMANHAJ | KONSULTASI SYARIAH | FB ABDULLAH ALJIRANI

 

Tags: lafaz takbiran idul fitriMasjidTakbirantempat untuk takbiranwaktu takbiran
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

10 Cara Ajarkan Anak Sifat Tanggung Jawab (1)

Next Post

Enam Fakta Unik Ramadhan di Hadhramaut

Sodikin

Sodikin

Related Posts

salaman di idul fitri, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Hari Raya

Paling Bahagia di Hari Raya

3 Mei 2022
Sunnah Puasa Ramadhan

5 Sunnah Puasa Ramadhan

1 Mei 2022
makanan haram, Halal dan Thayyib, Hal yang Dibolehkan ketika Puasa, Puasa Qadha, Utang Puasa Ramadhan

10 Hal yang Dibolehkan ketika Puasa, Lho!

30 April 2022
Apa Kabar Ramadhan, Keutamaan Ramadhan, Amalan di Akhir Ramadhan

4 Amalan di Akhir Ramadhan

29 April 2022
Please login to join discussion
Advertisements shopee ramadhan

Ramadhan

doa perlindungan dari ilmu hitam, doa ketika bangun malam,

Adakah doa Khusus ketika Lailatul Qadar?

by Eneng Susanti
4:15 am
0

...

Ilustrasi: Medical News Today

Besaran Zakat Fitrah Tahun 2020

by Yudi
9:17 am
0

...

panti pijat tradisional

Cara Cepat Menghilangkan Komedo Membandel

by Rizka Kurniasari
7:30 pm
0

...

Ilustrasi: Liputan7

Ini Doa Malam Lailatul Qadar

by Sodikin
8:09 am
0

...

kesulitan REZEKI doa Kekuatan Ikhlas, Syarat Terkabulnya Doa, Doa Memohon Petunjuk, Waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadhan, Doa untuk Orang Tua yang Telah Meninggal

Inilah 4 Waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadhan

by Dini Koswarini
12:30 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.