CHINA merupakan salah satu negara pemberi pinjaman terbesar di dunia. Negara dengan jumlah penduduk yang besar ini bisa meminjamkan dana mencapai USD 1,1 triliun.
Beberapa negara peminjam bahkan ada yang tidak mampu membayar hingga menyerahkan aset negaranya ke tangan China.
Negera mana saja yang berhutang kepada China? Lima di antaranya adalah negara berikut ini:
[bs_smart_list_pack_start][/bs_smart_list_pack_start]
Pakistan
Pakistan meminjam sejumlah USD 8,2 miliar atau setara dengan Rp 19 triliun dari China untuk proyek pembangunan rel kereta.
Proyek itu merupakan peremajaan dan pengembangan rel kereta peninggalan era kolonial yang menghubungkan Karachi-Peshawar sejauh 1.872 km, yang bernama Karachi-Peshawar Main Line-1 (ML-1).
Negara yang berbatasan dengan India ini diketahui telah mengurangi utangnya terhadap China. Pemerintah Pakistan melakukan pemotongan senilai USD 2 miliar (Rp 29 triliun), menjadikan nilai pembiayaan dari China untuk proyek itu menjadi USD 6,2 miliar (Rp 90 triliun) saat ini.
“Hal itu dilakukan akibat kekhawatiran yang memuncak dari Islamabad tentang besarnya utang Pakistan terhadap China,” kata Menteri Perkeretaapian Pakistan Sheikh Rasheed.
Sri Lanka
Sri Lanka menandatangani kesepakatan senilai USD 1,1 miliar (Rp 16 triliun) dengan China untuk mengendalikan dan mengembangkan pelabuhan di selatan laut dalam Hambantota. Pemerintah Sri Lanka mengatakan uang dari hasil kesepakatan tersebut akan membantu melunasi pinjaman luar negeri Sri Lanka.
Namun, Sri Lanka kemudian mengumumkan kesepakatan revisi untuk memotong saham perusahaan China tersebut menjadi 70 persen karena ada kekhawatiran China menguasai wilayah mereka.
Zimbabwe
Dalam 5 tahun terakhir, Zimbabwe menerima lebih dari USD 1 miliar pinjaman berbunga rendah dari China. China telah menjadi investor terbesar di Zimbabwe sejak negara di benua Afika itu dijauhi barat karena maraknaya kasus hak asasi manusia.
Zimbabwe mulai bangkit pada 1998-2008. Namun, pada 2009 negara itu terpaksa membuang mata uangnya sendiri. Untuk pembatalan utang sebesar USD 40 juta yang diberikan China, Zimbabwe terpaksa mengadopsi mata uang sah China, Yuan, sebagai mata uang dalam yang digunakan untuk bertransaksi di negara tersebut.
Venezuela
China telah setuju untuk berinvestasi lebih dari USD 5 miliar (setara Rp 72 triliun) untuk Venezuela, negara yang kini diketahui sedang berada di ambang kebangkrutan.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan investasi baru dari China akan membantu negaranya menaikkan produksi minyak dengan cepat. Hal itu disebut Presiden Maduro mampu menggandakan pembiayaan untuk kembali menggairahkan ekonomi, dan segera keluar dari krisis yang terus mencekik selama beberapa tahun terakhir.
Selanjutnya, di bawah kesepakatan itu, Venezuela akan meningkatkan produksi dan ekspor harian minyak ke China menjadi 1 juta barel per hari.
Indonesia
Indonesia juga termasuk salah satu negara yang mendapat pinjaman dari China. Jumlah pinjaman tersebut tercatat mengalami peningkatan dari tahunke tahun. Data Bank Indonesia menunjukkan, utang Indonesia ke China pada 2016 mencapai USD 15,1 miliar. Angka itu mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan 2015 nilainya USD 13,6 miliar. []
[bs_smart_list_pack_end][/bs_smart_list_pack_end]
SUMBER: MERDEKA