• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 5 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Ibrah

Ingin Rezeki Dilapangkan, Begini (1)

Oleh Laras Setiani
2 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
akad riba Gaji Dokter

Uang. Foto: Islampos

86
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

 

BERSILATURRAHMI menjadi kunci keberkahan hidup seorang Muslim di dunia ini, bersilaturrahmi artinya memperbanyak persaudaraan dan memperluas ladang pahala yang tak terhingga.

Diriwayatkan dari anas r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “Barang siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi.’’ (Muttafaq ‘alaih, Misyikat).

Maksud dilamakan bekas telapak kakinya adalah dipanjangkan umurnya. Karena semakin banyak umur seseorang , maka semakin banyaklah telapak kakinya yang berbekas di atas bumi, dan jika ia meninggal dunia, maka jejak kakinya akan terhapus dari bumi.

ArtikelTerkait

Masyitoh, Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

Cinta Buya kepada Istrinya

Ibu Imam Syafi’i yang Luar Biasa

Ibrahim bin Adham dan Seorang Lelaki yang Dirampok

Terhadap hal ini ,banyak yang bertanya bahwa umur setiap orang itu sudah ditentukan. Lalu bagaimana yang dimaksud hadist ini? Di beberapa tempat Al-Qur’an disebutkan dengan jelas bahwa setiap orang orang mempunyai waktu yang sudah ditentukan, tidak bisa dimajukan dan tidak bisa diundur, karena itu sebagian ulama mengartikannya sebagai “Keberkahan” sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa rezekinya akan dilapangkan.

Waktunya sangat berkah sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain dalam beberapa hari dapat dilakukan oleh orang lain dalam waktu berbulan-bulan dapat diselesaikan olehnya dalam hitungan hari.

Sebagian ulama mengartikan , maksud dipanjangkan umurnya adalah dikenang kebaikannya dan dipuji, yakni orang-orang menyebut kebaikannya hingga beberapa lama. Sebagian ulama menulis, maksudnya adalah anak-anaknya bertambah, sehingga silsilahnya akan terus berlangsung hingga beberapa lama sehingga ia meninggal dunia. Itulah beberapa makna yang dapat disimpulkan.

Jika Nabi SAW. Yang sabdanya pasti benar telah memberitahukan hal tersebut, maka apa saja yang beliau sabdakan tentu benar adanya. Allah SWT. Adalah Dzat Yang Mahasuci, berkuasa mutlak, dan telah menciptakan semua wasilah. Bagi dia, apa susahnya menciptakan wasilah. Dia mampu menciptakan wasilah bagi setiap benda yang Dia kehendaki, sehingga adakala orang-orang yang pandai akan merasa takjub, Karena itu, kita tidak boleh kita tidak boleh meragukan sedikitpun tentang hal yang kita bicarakan ini.(Mazhahirul-Haqq).

Takdir adalah suatu kepastian. Meskipun demikian, Allah SWT. Menjadikan dunia dunia ini sebagai darul-asbab dan dia telah menciptakan wasilah, baik yang dzahir ataupun yang batin untuk setiap sesuatu.

Orang yang sakit perut akan datang kepada dokter atau yang lainnya dalam satu menit, karna mungkin akan mendapat faedah dari obat yang diberikan, dengan harapan agar panjang umur. Padahal, umur itu sudah ditentukan. Maka tidak ada alasan untuk tidak berusaha lebih keras memanjangkan umur dengan bersilaturrahmi daripada berobat.

Silaturahmi sebagai sebab panjangnya umur itu lebih pasti dibandingkan sebab lainnya. Inilah sabda seorang tabib yang ramuannya tidak pernah salah, sedangkan di dalam ramuan tabib dan resep dokter itu terdapat banyak kemungkinan untuk salah.

Sabda Rasulullah SAW, yang baru saja disebutkan diatas ditulis didalam beberapa hadist dengan pokok pembahasan yang berbeda beda. Karena itu tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Ali r.a meriwayatkan dalam sebuah hadits,”Barang siapa yang mengambil tanggung jawab atas satu perkaya, aku akan menjamin baginya empat perkaya. Barangsiapa bersilaturahmi, umurnya akan dipanjangkan, kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dilapangkan, dan ia akan masuk kedalam surga.” (Kanzul-‘Ummal).

Rasulullah saw,. Bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. Bahwa tiga perkara berikut ini benar adanya:

1)Barangsiapa yang dizhalimi kemudian ia memaafkan, maka kemuliaannya akan bertambah. 2)Barangsiapa yang meminta-minta untuk meningkatkan hartanya, maka akan berkurang hartanya. 3)Barangsiapa yang membuka pintu pemberian dan silaturahmi, maka hartanya akan bertambah. (Durrul-Mantsur). []

BERSAMBUNG

Advertisements

Disadur dari Irfan Fatoni (kitab FadhilahSedekah)

 

Tags: rezeki
Share86SendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Asyik, Maksiat Jalan Terus, Rezeki Tetap Mulus?

Next Post

Ingin Rezeki Dilapangkan, Begini (2-Habis)

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Perjuangan Salman Al-Farisi mencari Islam sangat berat, Fakta Nabi Musa, firaun, Nabi Musa, Tongkat Nabi Musa, Masyitoh

Masyitoh, Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

23 Juni 2022
Cinta Buya kepada Istrinya 1

Cinta Buya kepada Istrinya

6 Juni 2022
Imam Malik Quran Membersihkan Jiwa Imam Syafii Kewajiban Menuntut Ilmu Adab Mengajar Amal Ibadah, Keutamaan Menuntut Ilmu, Imam Ibnu Rajab, Nasihat Imam al-Ghazali, Masyayikh

Ibu Imam Syafi’i yang Luar Biasa

4 Juni 2022
Imam Hasan Al-Bashri Pekerjaan adalah Ibadah, Nabi Isa AS. Nabi Ilyas

Ibrahim bin Adham dan Seorang Lelaki yang Dirampok

4 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist