• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 4 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Keluarga Dunia Wanita

Ibu, Semoga Lelahmu Menjadi Lillah

Oleh Saad Saefullah
1 tahun lalu
in Dunia Wanita
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Cara Membangun Kepercayaan Anak

Foto: Shutterstock

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Widya
Ibu Rumah Tangga & Founder Komunitas Muslimah Menjahit
[email protected]

SA|U minggu yang lalu anak saya yang berumur 4 tahun mengalami demam tinggi. Tidurnya sama sekali tidak nyenyak. Ia terbangun setiap 2 jam sekali meminta minum. Sesekali mengigau, menangis dan terbangun mencari saya seraya berkata, “ibu.. Ibu..”

Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya tidur dengan anak berumur 4 tahun yang sedang sakit, ditambah dengan kondisi kehamilan si ibu yang memasuki trimester 3?

BACA JUGA: Imam Bukhari, Hadits dan Sang Ibunda

ArtikelTerkait

Berdasarkan Nasihat Dr Aidh Al Qarny, Inilah 3 Cara Menjadi Muslimah yang Bahagia

Hukum Mukena Transparan saat Shalat bagi Wanita

2 Cara Mengobati Istihadhah

Shalat ketika Istihadhah, Perhatikan 3 Hal Ini

Pengalaman tidur dengan anak berumur 4 tahun yang sedang sakit saat ini seperti tidur bersama bayi yang baru saja dilahirkan. Saya lebih banyak terjaga daripada terlelap.

Saya terbangun dengan lelah. Lebih dari lelah karena disaat bersamaan suami saya yang berarti ayahnya anak saya ternyata tidak ada di samping saya. Ya, saat itu Ia sedang dinas di luar kota.

Kehadiran seorang ibu sangat berarti untuk anak.
Foto: Financial Tribune

Kalau dipikir-pikir 3 hari membersamai anak yang sedang sakit tanpa suami itu tidaklah mudah. Lelah bercampur emosi karena semua harus dikerjakan sendiri. Tidak ada kerabat, orang tua bahkan Asisten Rumah Tangga sekalipun.

Sementara anakku bangun dengan bahagia, walaupun lemas. Ia terus menempeli saya dan berkata, “jagain aku bu, aku sayang ibu.”

Dia tidak tahu bagaimana lelahnya saya atau bagaimana sakitnya punggung saya atau bagaimana saya benar-benar hanya ingin tidur selama lima menit lagi. Ia hanya bersyukur mendapati saya di sampingnya saat ia terbangun.

Lalu, bagaimana dengan Anda, para ibu di luar sana?
Apakah Anda ingin menambah jam tidur setiap harinya?
Apakah Anda seringkali merasa lelah juga saat menjalani rutinitas yang sama? Membereskan rumah, mengasuh anak, memasak, memotong rumput dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sendiri?

Kadang-kadang menjadi seorang ibu artinya adalah menjadi lelah. Kadang-kadang menjadi seorang ibu berarti merasa sedikit kesepian. Seperti tidak ada orang lain memperhatikan apa yang kita lakukan.

Ya, kita bisa berpendapat bahwa menjadi ibu memang seperti itu. Sejak awal ibu memang haruslah bangun lebih awal, harus berurusan dengan masalah-masalah anak, masalah uang, masalah pendidikan, masalah kesehatan, dan sebagainya.

Namun hal yang patut diapresiasi bahwa ibu, mereka melakukan hal-hal menakjubkan. Hal-hal yang sangat keras. Hal-hal yang tampak biasa namun seringkali diluar batas kemampuannya.

Maka, wahai para ibu yang kerap merasa lelah. Anda tidak sendirian.

View this post on Instagram

A post shared by ISLAMPOS [Official] (@islamposcom)

Advertisements

Banyak ibu di luar sana (termasuk saya) pun kemungkinan merasa lelah juga dan mulai bertanya-tanya tentang semua hal ini. Namun, masih tetap hadir menghibahkan diri bagi anak-anak dan suami yang mereka cintai.

Menjadi ibu adalah perjalanan para pemberani.

Adalah hal berani untuk membesarkan seseorang yang mandiri, mendorong batas-batas kemampuan, meluluhkan hati di malam hari, mencintai mereka selamanya bahkan ketika mereka membuat kita tidak waras dan bahkan pada hari-hari yang melelahkan pula.

BACA JUGA: Ibunya Ditensi Dulu Yuuk ….

Menjadi ibu adalah karir tertinggi seorang wanita dimana Allah janjikan surga di telapak kakinya. Yang Allah tinggikan derajatnya 3x melebihi sang ayah. Bahkan doa ibu menjadi doa yang mudah dikabulkan oleh-Nya.

Jadi, bersabarlah wahai ibu, hanya sebentar saja lelah yang kau rasakan. Anak-anak ini akan tumbuh mendewasa dengan begitu cepat. Berbahagialah wahai ibu. Karena dari ibu yang bahagia akan lahir pula generasi yang bahagia.

Semoga akan semakin banyak ibu-ibu bahagia yang menikmati setiap perannya demi capaian kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Aamiin. []

Sampai kapanpun, bakti kepada ibu jangan pernah berhenti
Foto: Google Image

“Sesungguhnya Allah berwasiat 3x kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat” (HR. Ibnu Majah, shahih dengan syawahid-nya). 

“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.” (HR. Al Bukhari)

Tags: ibu anakperan ibu
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Begini Cara Mencuci Pakaian yang Terkena Najis dengan Benar

Next Post

Mengenal 4 Bulan Haram dalam Kalender Hijriyah

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Terkait Posts

Cara menjadi muslimah yang bahagia, Cara Mencerahkan Wajah secara Islami, wajah bercahaya, manfaat shalat tahajud, muslimah bahagia happy single muslimah

Berdasarkan Nasihat Dr Aidh Al Qarny, Inilah 3 Cara Menjadi Muslimah yang Bahagia

29 Juni 2022
Wanita Jadi Imam Shalat, Manfaat Shalat untuk Perempuan, Kesalahan soal Mukena yang Membuat Shalat Tidak Sah, aurat wanita, Hukum Mukena Transparan saat Shalat

Hukum Mukena Transparan saat Shalat bagi Wanita

26 Juni 2022
cara mengobati istihadhah,

2 Cara Mengobati Istihadhah

19 Juni 2022
shalat ketika istihadhah, yng menyebabkan sujud sahwi,

Shalat ketika Istihadhah, Perhatikan 3 Hal Ini

18 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist