• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 9 Desember 2019
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Kolom Kolom Ernydar Irfan

Ibu, Ibu, Aku Pulang, Kenapa Ibu Pergi?

by Saad Saefullah
2 tahun ago
in Kolom Ernydar Irfan
2 min read
0
Jadikan Ibu Sebagai Ratu

Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Google Image

2.9k
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

 

JEMPUT pesanan oleh-oleh, di jalan, bendera kuning berkibar. Jalanan macet.

Teriakan histeris di samping pintu penumpang. “Ibu… ibu… aku pulang ibu… kenapa ibu pergi… jangan pergi ibu.. jangan pergi… ini aku pulang…” tangis histeris seorang perempuan di samping mobil membuatku terpana.

Lelaki yang kuperkirakan suaminya berusaha menenangkan sambil menggendong putri kecil berambut keriting.

Aku tersentak ketika pengatur lalulintas mengetok pintu mobil memerintahkanku maju.

Ahh, mungkin bayangannya masih bisa bersimpuh pada ibunya tahun ini. Tapi ternyata usia manusia memang tak pernah bisa ditebak.

Entah bagaimana rasanya, ketika bertemu ibunda hanya di saat momen lebaran, dan memeluknya tahun lalu adalah pelukan terakhir ketika nyawa masih menyatu dengan raga.

Ramadhan berakhir, hiruk-pikuk mudik jadi hiasan di jalan. Mungkinkah ini kali terakhir berkumpul?

Ritual pulang yang hanya sekejap, kadang waktu terlampau sempit untuk sering-sering memeluk ibu, waktu habis untuk berwisata kuliner, berkeliling ke kerabat, bertemu teman lama, berjalan-jalan keliling kota, sedang ibu di rumah sibuk menyiapkan makanan untuk menjamu kita dan anak-anak. Hingga liburan usai waktunya berpisah, kadang kita lupa bahwa seharusnya momen inilah kita memprioritaskan ibu dan bapak kita, bukan asyik menikmati memuaskan lidah dan nafsu suka ria semata.

Setahun mereka merindu, ketika waktunya melepas rindu ternyata hanya untuk jadi penjamu saja, seperti pelayan pada tamunya. Hingga akhirnya waktunya mereka berpulang tak ada lagi kesempatan memeluknya dan memanjakannya.

Uang bisa dicari, memuaskan perut dan lidah tiada akan pernah berhenti, mengumpulkan harta tak akan pernah cukup, tapi berbakti dan mengasihi orang tua kita waktunya sangatlah terbatas.

Peluk erat orang tua tersayang, bisa jadi itulah pelukan terakhir kita. []

DISCLAIMER: Tulisan ini secara ekslusif diberikan hak terbit kepada www.islampos.com. Semua jenis kopi tanpa izin akan diproses melalui hukum yang berlaku di Indonesia. Kami mencantumkan pengumuman ini di rubrik Kolom Ernydar Irfan dikarenakan sudah banyak kejadian plagiarisme kolom ini di berbagai media sosial. 



Tags: ibuMudikpulangRamadhan
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Dari Tukang Beca Jadi Sarjana, Inilah Kisah Muhammad Hamzah Amirullah

Sarjana Kehidupan

24 Februari 2019
Kasih Sayang Ibu Tak Terkira

Jadi Ibu, Menangis Itu Biasa….. Itu Rasanya Jadi Ibu (2-Habis)

12 Agustus 2018
Aku Lelah Jadi Ibu

Jadi Ibu, Menangis Itu Biasa….. Itu Rasanya Jadi Ibu (1)

12 Agustus 2018
Kasih Sayang Ibu Tak Terkira

Kasih Sayang Ibu Tak Terkira

20 Januari 2018
Load More
Next Post
Ini Orang Penting di Mata Allah

Tinggalkanlah Perbuatan Dosa, Niscaya Kaudapatkan Segudang Pahala

Discussion about this post

Advertisements

Terbaru

4 Cara Turunkan Demam pada Anak dengan Buah Lemon
Kesehatan

4 Cara Turunkan Demam pada Anak dengan Buah Lemon

by yudi
36 menit ago
UZR: Iman dan Tradisi Ilmu Modal Awal Perkembangan Manusia Suatu Bangsa
Nasional

UZR: Iman dan Tradisi Ilmu Modal Awal Perkembangan Manusia Suatu Bangsa

by Eneng Susanti
49 menit ago
Balita Meninggal Dunia setelah Makan Jeli, Otaknya Tak Mendapat Aliran Darah
Nasional

Balita Meninggal Dunia setelah Makan Jeli, Otaknya Tak Mendapat Aliran Darah

by yudi
59 menit ago
Warga Bekasi Temukan Koin ‘Prize Jewellery Modern Flower 1899’ saat Menggali Embung
Nasional

Warga Bekasi Temukan Koin ‘Prize Jewellery Modern Flower 1899’ saat Menggali Embung

by yudi
1 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

Follow

Subscribe to notifications

About Us

Islampos

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add