• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 17 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Ia Ingin Sahabatnya Keluar dari Kemusyrikan

Redaktur Yudi
1 tahun ago
in Sirah
Reading Time: 2min read
0
Masuk Islamnya Ibunda Abu Bakar

Ilustrasi: Pexels

BERHALA merupakan sesembahan masyarakat Arab pada masa jahiliyah. Masyarakat Arab pada masa itu begitu percaya terhadap berhala-berhalanya. Padahal sebenarnya, secara fitrah mereka sendiri sadar dan tahu bahwasanya berhala yang mereka sembah itu tidak dapat mendengar, berbicara dan tidak menjawab apapun dari setiap yang mereka nyatakan. Mereka biasanya akan marah apabila ada yang menghancurkan berhala-berhala yang mereka anggap sebagai tuhan.

Islam datang di tengah-tengah kejahiliahan. Maka tak heran ketika Islam datang banyak yang menolak untuk masuk Islam. Berbagai cara dilakukan oleh kaum musyrikin untuk menghentikan perkembangan Islam di tengah-tengah masyarakat pada masa itu.

BACA JUGA: Berhala, Bagaimana Pertama Kali Disembah di Mekkah?

Sejatinya berhala hanyalah buatan manusia. Tak memiliki kekuatan apapun. Tapi masyarakat pada masa itu begitu percaya terhadap berhala-berhalanya.

Begitupun Abu Darda, sebelum masuk Islam beliau begitu percaya dengan berhalanya. Setiap pagi, Abu Darda membersihkan berhalanya dan memberikan wewangian dan memakaikan kain sutra yang terbaik untuk berhalanya itu.

Setelah selesai melakukan ritual untuk berhalanya, biasanya Abu Darda berangkat untuk bekerja. Tinggallah istrinya, Ummu Darda di rumahnya. Tak lama kemudian datanglah tamu ke rumah Abu Darda. Ia adalah Abdullah bin Rawahah, teman Abu Darda yang telah lebih dahulu masuk Islam.

“Apakah Abu Darda ada di rumah?” tanya Abdullah.

“Dia sedang bekerja. Tak lama lagi ia akan pulang,” jawab Ummu Darda.

“Bolehkah aku masuk?” tanya Abdullah lagi.

“Dengan senang hati wahai Abdullah,” jawab Ummu Darda.

Abdullah masuk ke rumah Abu Darda dan melihat berhalanya Abu Darda. Sedangkan Ummu Darda kembali melanjutkan pekerjaannya di dapur. Abdullah membawa kapak ya ia bawa lalu menghancurkan berhala itu hingga hancur berkeping-keping. Abdullah melakukan itu karena ia ingin sahabatnya itu keluar dari kemusyrikan dan menyembah hanya kepada Allah saja. Ummu Darda yang mendengar suara itu segera melihat apa yang terjadi. Ia begitu terkejut melihat sembahannya telah berserakan di lantai.

“Celakalah engkau Abdullah! Apa yang telah engkau lakukan,” tanya Ummu Darda dengan panik.

“Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah!” jawab Abdullah. Abdullah lalu meninggalkan rumah Abu Darda.

Tinggallah Ummu Darda dengan berhalanya yang masih berserakan. Hatinya sedih, ia menangis hingga suaminya yaitu Abu Darda pulang.

Loading...

“Wahai istriku apa yang membuatmu menangis?” tanya Abu Darda.

“Lihatlah! Sahabatmu Abdullah telah menghancurkan berhala kita,” jawab Ummu Darda.

BACA JUGA: Ketika Abu Bakar Melempar Berhala dengan Batu

Abu Darda yang melihat berhalanya hancur seketika itu juga ia marah. Namun setelah kemarahannya reda, Akal sehat Abu Darda mengatakan bahwa bila memang berhala itu tuhan, bukankah seharusnya dia bisa menjaga diri.

“Istriku, jika berhala ini benar-benar tuhan, bukankah seharusnya dia bisa menjaga dirinya sendiri? Lihatlah, bahkan dia tak berdaya menghadapi Abdullah,” renung Abu Darda kepada istrinya.

Setelah kejadian itu, Abu Darda dan istrinya datang menemui Abdullah. Mereka tidak datang dengan kemarahan, akan tetapi mereka malah meminta Abdullah mengantar mereka untuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk masuk Islam. []

Sumber: Ummu Rumaisha. Februari 2015. 77 Cahaya Cinta di Madinah. Penerbit: al-Qudwah Publishing.

Tags: musyrik
Yudi

Yudi

Related Posts

Kemuliaan yang Diperoleh Abu Ayyub

Kisah Gempa Bumi di Era 2 Umar

17 Januari 2021
Islam Adalah Diin yang Sempurna

Saat Rasulullah Bacakan Surat Fushshilat, Semua Orang Kafir Bersujud

16 Januari 2021
Sepenggal Kata yang Mengkhawatirkan Abu Bakar

Tatkala Sahabat Rasul Bertanya Akan Nasibnya di Akhirat

16 Januari 2021
Nabi yang Asal Mulanya Dinamakan Zulkifli dan Ditemui Setan Menyamar Jadi Musafir

Sedekah Utsman bin Affan untuk Penduduk Madinah

15 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
10 Fakta Melahirkan

Viral, Inilah Teknik Bersalin Maryam yang Terinspirasi dari Kisah Ibunda Nabi Isa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Memberi Nasihat Itu Ada Seninya, Perhatikan 17 Hal Ini (2-Habis)
Tanya Jawab

Ucapan Belasungkawa saat Takziah, Bagaimana Tuntunannya?

Redaktur Eneng Susanti
15 menit ago
Cara Rasulullah Beristighfar
Syi'ar

Cara Zikir Rasulullah SAW

Redaktur Yudi
44 menit ago
Kasih Anak pada Ibu
Parenting

Ibu, Engkaulah Wanita Mulia

Redaktur Dini Koswarini
1 jam ago
rasulullah uzlah
Tahukah Anda

Apa Itu Manna dan Salwa?

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add