• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 6 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Hukum Meninggalkan Maksiat Bukan karena Allah

Redaktur Yudi
3 bulan ago
in Syi'ar
Reading Time: 2min read
0
Asal Muasal Penciptaan Jin

Foto: Unsplash

SEPERTI yang kita tahu bahwa maksiat akan menimbulkan dosa. Dan dosalah yang akan menghalangi keberkahan hidup kita di dunia ini. Maka dari itu, sebagai orang yang beriman kepada Allah, tentunya kita wajib berusaha untuk meninggalkan maksiat.

Niat meninggalkan maksiat seharusnya semata-mata karena Allah SWT. Namun bagaimana jika seseorang meninggalkan maksiat bukan karena Allah? Berikut penjelasannya.

Pertama, ketika seseorang meninggalkan kemaksiatan, maka ia tidak lepas dari beberapa kondisi berikut:

BACA JUGA: 5 Syarat Maksiat

1. Ia meninggalkan kemaksiatan karena takut pada Allah, maka ia berpahala atas perbuatan meninggalkan maksiatnya itu. Berdasarkan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Qudsi, “Dan apabila ia meninggalkannya –yaitu kemaksiatan– karena Aku niscaya Aku akan mencatatnya sebagai kebaikan,” (HR Bukhari 7501).

2. Ia meninggalkan kemaksiatan itu karena ingin dilihat oleh manusia dan mencari pujian dari mereka. Maka ini tidaklah berpahala jika ia meninggalkan kemaksiatan tersebut. Bahkan ia berdosa atasnya. Karena meninggalkan kemaksiatan adalah ibadah, dan ibadah tidak boleh dilakukan kecuali hanya karena Allah semata.

Ibn Rajab Al Hambali rahimahullah menjelaskan, “Adapun apabila seseorang bertekad untuk bermaksiat kemudian ia meninggalkannya karena takut ketahuan manusia, atau karena riya’ di hadapan manusia, maka dikatakan, ‘Bahwasanya ia berdosa dengan perbuatan meninggalkan kemaksiatan tersebut karena niatnya, karena ia mendahulukan manusia daripada karena takut pada Allah.

Sebagaimana mengerjakan ibadah karena riya’ kepada manusia adalah haram, maka begitu pula meninggalkan kemaksiatan karena manusia pun berdosa,” (selesai nukilan dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam 2/321).

Ibn Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah menjelaskan, “Meninggalkan maksiat karena selain Allah, bukan karena Allah semata, maka ia berdosa walaupun karena meninggalkan maksiat, karena ia meninggalkannya bukan karena Allah. Sebagaimana orang mengerjakan suatu ibadah bukan karena Allah, ia berdosa.

Oleh sebab perbuatan meninggalkan sesuatu dan menjauhinya adalah tergolong amalan hati, maka apabila ia mengerjakan suatu ibadah selain untuk Allah maka ia berhak mendapatkan dosa,” (selesai nukilan dari Syifa’ul ‘Aliil 170).

3. Ia meninggalkan kemaksiatan karena malu kepada manusia. Maka ini tidaklah berdosa. Akan tetapi ia berpahala apabila ia memiliki tujuan syar’i yang dicintai Allah Ta’ala. misalnya ia meninggalkan kemaksiatan itu karena takut dicela oleh kalangan da’i dan pemuka agama di tempat itu.

Ibn Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah menjelaskan dalam rangka membedakan dengan kondisi sebelumnya di atas, “Maka apabila ada pertanyaan apakah ia berdosa karena meninggalkan kemaksiatan dengan sebab malu kepada manusia dan mempertahankan kehormatannya di mata mereka, takut apabila kehormatannya jatuh akibat perbuatan maksiat, maka Allah subhanahu tidak mencelanya dan tidak melarang hal tersebut.

Pendapat lain menyatakan, tidaklah diragukan lagi bahwa ia tidak berdosa atas hal itu, hanyasanya ia berdosa karena taqarrub (mendekatkan diri) pada manusia dan berbuat riya’ kepada mereka.

Apabila ia meninggalkan kemaksiatan itu karena takut pada Allah dan mendekatkan diri padaNya, padahal batinnya tidak seperti itu, maka berbeda antara meninggalkan maksiat karena taqarrub pada manusia dan berbuat riya’ pada mereka, dan meninggalkan maksiat karena malu pada manusia, takut pada gangguan mereka bila ketahuan, dan jatuhnya martabat.

Loading...

BACA JUGA: Pokok-pokok Maksiat yang Wajib Dihindari

Maka ini tidak berdosa atasnya bahkan berpahala apabila tujuannya dicintai Allah, misalnya agar menjaga martabat dakwah, atau supaya dakwahnya diterima dan sebagainya,” (selesai nukilan dari Syifa’ul ‘Aliil 170).

4. Meninggalkan maksiat karena semata-mata tidak mau mengerjakannya, bukan karena takut pada Allah atau karena faktor dari manusia lain. Maka ia tidak berpahala, juga tidak berdosa.

Syaikhul Islam rahimahullah menjelaskan, “Adapun apabila ia meninggalkan maksiat karena takut pada Allah maka akan dicatat oleh Allah sebagai kebaikan sempurna. Berdasarkan hadits, “Catatlah ia sebagai kebaikan karena sesungguhnya ia meninggalkan (maksiat) karena Aku.” []

SUMBER: MUSLIM.OR.ID

Tags: ahli maksiatakibat maksiatbahya kmaksiatandosa maksiatmaksiat
Yudi

Yudi

Related Posts

Kata “Seandainya” Bisa Membuka Pintu Setan

Jangan Salahkan Orang Lain atas Kegagalan yang Kita Alami

6 Maret 2021
Wahai Nabi Allah, Bisakah Kami Berjalan di Atas Air?

Wahai Nabi Allah, Bisakah Kami Berjalan di Atas Air?

6 Maret 2021
Ibnu Abbas Menanyakan Satu Masalah kepada 30 Sahabat

Bersyukurnya Nabi Daud

6 Maret 2021
Raja dan Pemuda di Kisah Ashabul Ukhdud

Mengenal Nabi Ishaq AS

5 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Kisah Yahudi Melanggar Aturan Hari Sabtu

4 Pangkal Segala Keburukan Menurut Hasan Al Bashri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Kata “Seandainya” Bisa Membuka Pintu Setan
Motivasi

Jangan Salahkan Orang Lain atas Kegagalan yang Kita Alami

Redaktur Sodikin
7 menit ago
Wahai Nabi Allah, Bisakah Kami Berjalan di Atas Air?
Kisah Nabi

Wahai Nabi Allah, Bisakah Kami Berjalan di Atas Air?

Redaktur Dini Koswarini
28 menit ago
Ibnu Abbas Menanyakan Satu Masalah kepada 30 Sahabat
Kisah Nabi

Bersyukurnya Nabi Daud

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Raja dan Pemuda di Kisah Ashabul Ukhdud
Kisah Nabi

Mengenal Nabi Ishaq AS

Redaktur Ari Cahya Pujianto
7 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add