• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 24 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Homs, Saksi Bisu Kejayaan Islam

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Unusual Traveler

Foto: Unusual Traveler

0
BAGIKAN

Oleh: Abu Athif

HOMS, sebuah kota tua yang sarat dengan peninggalan sejarah peradaban manusia. Dari mulai peradaban kerajaan asiriyah hingga emperium Romawi serta kerajaan Yunani kuno pernah meninggalkan jejak kekuasaannya di bumi Homs.

Selama kurang lebih 2000 tahun, jauh sebelum pendudukan emeperium Romawi, Homs telah menjadi kunci pasar agricultural dan pusat perdagangan di wilayah Syiria bagian utara. Sebelum api revolusi meletus di tahun 2011, Homs telah dikenal pula sebagai kota industri dan perekonomian di dataran Suriah.

Homs telah menjadi saksi bisu atas kepahlawanan pasukan kaum Muslimin yang dipimpin oleh sahabat Nabi -shallallahu ‘alaihiwasallam- yang bernama Abu Ubaidah bin Jarrah –radliyallh ‘anhu-. Tepatnya di tahun ke 15 Hijriyah, di musim dingin yang diselimuti salju, pasukan kaum muslimin mengepung kota Homs.

ArtikelTerkait

Miqdad bin Amr Menolak Jabatan

Sebab Nabi Diberi Gelar Al-Amin

10 Ibu Susuan Nabi Muhammad ﷺ

Nabi Muhammad dan Ibunda, Aminah

BACA JUGA: Perjanjian Umar bin Khattab di Yerusalem

Penaklukan kota Homs menjadi agenda penting berikutnya setelah kemenangan gemilang kaum muslimin pada perang Yarmuk serta jatuhnya kota Damaskus ke tangan kaum muslimin. Itu semua atas arahan dan perintah khalifah rasyidah Umar bin Khatthab –radliyallah ‘anhu-.

Akhirnya kota Homs berhasil dikuasai kaum muslimin setelah pengepungan yang berlangsung sampai berakhirnya musim dingin.

Semula mereka -pasukan Romawi- enggan untuk menyerah, namun setelah mereka melihat ketegaran dan keteguhan pasukan kaum muslimin serta pekikan takbir yang berkali-kali mengguncang kota Homs, akhirnya mereka menyerah. Sampai ada di antara mereka menyaksikan beberapa rumah dan dinding hancur hanya dengan pekikan takbir dari kaum muslimin. Allah Akbar…[Al Bidayah wan Nihayah; juz 7; hal 50].

Setelah dikuasainya Homs, khalifah Umar bin Khatthab –rodliyalloh ‘anhu- mengutus salah seorang sahabat Nabi yang bernama Sa’id bin ‘Amir al Jumahi –rodliyalloh ‘anhu-. Beliau ditunjuk sebagai gubernur di wilayah Homs. Sa’id bin ‘Amir adalah sosok cendekiawan dan rendah diri.

Sikap waro’ dan zuhud selalu menghiasi kehidupan beliau. Beliaulah yang perkataannya paling didengar oleh Umar bin Khatthab di hari-hari pertama kekholifahan beliau. Sa’id bin ‘Amir berbicara dengan tegas kepada kholifah dan dengan penuh hormat beliau menyampaikan:

“Wahai Umar, aku mewasiatkan kepadamu untuk selalu takut kepada Allah dalam hak-hak manusia dan janganlah engkau takut kepada manusia dalam hak-hak Allah. Janganlah ucapanmu menyelesihi perbuatanmu, ketahuilah bahwa sebaik-baik perkataan adalah apa yang dibenarkan dengan perbuatannya”.

“Wahai Umar, perhatikan kepada orang-orang yang mana Allah telah menjadikanmu wali bagi mereka baik dari yang jauh maupun yang dekat dari kaummuslimin. Hendaklah engkau mencintai untuk mereka sebagai mana engkau mencintai untuk dirimu sendiri.

Bencilah untuk mereka sepert iengkau membenci sesuatu untuk dirimu dan keluargamu. Dan hendaklah engkau kembalikan kesesatan menuju kepada kebenaran dan janganlah engkau takut celaan orang yang mencela saat engkau menegakkan hak-hak Allah”.

Lalu kholifah Umar bin Khatthab berkata: “Dan siapakah yang bisa melakukan hal itu wahai Sa’id?”

Sa’id menjawab :“Yang bisa melakukan hal itu adalah orang seperti engkau dari orang-orang yang Allah telah menjadikan mereka pemimpin bagi umat Muhammad -shollallohu ‘alaihiwasallam-  dan tidak ada seseorang pun di antara dia dan Allah”. [Shuwar min hayatisshohabah; hal 20]

Pantas saja, karena ketakwaan yang dimiliki oleh beliau, khalifah Umar menunjuk beliau menjadi gubernur Homs. Semula Sa’id menolak amanah besar itu. Beliau berkata :“Wahai Umar janganlah engkau memberikan kepadaku fitnah besar!”

BACA JUGA: Umar bin Khattab dan Sarung Tambalannya

Kemudian Umar marah:“Celaka engkau, engkau serahkan urusan kekhalifahan kepadaku lalu engkau berlepas tangan dariku!”

Setelah itu bergegaslah Sa’id bin ‘Amir menuju Homs untuk segera menjalankan tugas sebagai gubernur di wilayah tersebut.

Hingga tidak selang begitu lama, khalifah Umar bin Khatthab mengunjungi Homs. Beliau mendapati sebagian dari penduduk Homs yang bisa dipercaya untuk mencatatkan nama-nama orang fakir miskin dari Homs. Dengan sigap mereka pun menulis daftar nama-nama orang fakir miskin.

Betapa terkejutnya kholifah Umar ketika disodorkan kepada beliau nama-nama orang fakir miskin, tertulis di urutan pertama adalah orang yang bernama Sa’id bin ‘Amir. Lalu kholifah Umar bertanya;“Siapakah Sa’id ini? Apakah dia gubernur kalian?”

Mereka menjawab: “Ya, benar”. “Gubernur kalian faqir?!” Tanya kholifah Umar keheranan. Mereka pun menjawab lagi ;“Ya, benar. Demi  Allah telah berlalu hari-hari dan kami tidak mendapati rumah beliau dinyalakan api untuk memasak”.

Menangislah Umar bin Khotthob mendengar berita tentang Sa’id bin ‘Amir, hingga air mata membasahi jenggot beliau yang lebat. Akhirnya beliau pun memutuskan untuk memberikan kepada Sa’id sang Gubernur Homs santunan dana sebesar 1000 dinar dengan dibungkus kain.

Kemudian kholifah Umar berkata:“Sampaikan salam dariku untuk beliau, dan katakanlah kepadanya bahwa amirul mukminin mengirim bantuan dana ini untuk membantu keperluan dan kebutuhan hajat hidupnya”.

Kemudian datanglah utusan kholifah Umar kepada Gubernur Homs Sa’id bin ‘Amir untuk menyampaikan amanah berupa bantuan dana sebesar 1000 dinar.

Tatkala Sa’id bin Amir melihat tumpukan dinar tersebut beliau secara reflex menjauh dan spontan berucap:

“Innaalillaahi wainna ailaihi rooji’uun…!” Beliau mengucapkan kalimat istirja’ seakan-akan ada musibah besar yang menimpanya. Hingga suara beliau terdengar oleh sang istri yang saat itu sedang berada di belakang rumah.

Dengan keheranan sang istri bertanya; “Apa yang terjadi wahai Sa’id? Apakah kholifah meninggal dunia?”

Sa’id menjawab; “Tidak, bahkan sesuatu yang lebih besar dari pada itu”. Kemudian sang istri bertanya lagi: “Apakah kaum muslimin kalah dalam peperangan?”

Sa’id menjawab; “Tidak, bahkan lebih besar dari pada itu”. Sang istri bertanya lagi; “Apa gerangan yang lebih daripada itu semua ?” Sa’id menjawab; “Telah masuk kepadaku dunia untuk merusak akhiratku dan telah masuk pula fitnah di rumahku”.

Kemudian sang istri berujar ;“Kalau begitu segeralah engkau hilangkan fitnah itu”. Sementara sang istri tidak mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi.

BACA JUGA: Syuraih Ibn Al-harits, Hakim yang Adil di Masa Umar bin Khattab

Lalu Sa’id berkata kepada istrinya; “Maukah engkau membantuku untuk menghilangkan fitnah itu ?” Sang istri menjawab :“Ya, tentu saja”.

Kemudian sang Gubernur Sa’id bin ‘Amir membungkus dinar-dinar tersebut dengan kain lalu membagi habis semuanya kepada orang-orang fakir-miskin yang ada di kota Homs. Hingga akhirnya penduduk Homs merasakan keadilan yang merata dan keindahan hidup bersama Islam.

Demikianlah sekilas tentang kota Homs pada masa kekholifahan Umar bin Khotthob dan  dibawah seorang gubernur sekaliber Sa’id bin ‘Amir al Jumahi –rodliyalloh ‘anhuma-.

Namun saat sekarang ini, kenangan indah tersebut tak lagi Nampak di kota Homs. Sekarang ini yang ada adalah puing-puing bangunan yang hancur akibat tindakan brutal rezim basyar asad yang membunuh ratusan ribu kaum muslimin.

Di Homs saat ini yang ada tidak lagi keadilan yang merata namun pertumpahan darah dan terobeknya kehormatan kaum muslimin. []

Tags: kejayaan Islamkota homs
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Wawancara Ekslusif, Halima Aden Ceritakan Pengalamannya sebagai Hijaber di Dunia Model dan Fashion Internasional

Next Post

Perang Talas dan Awal Masuknya Peradaban Islam di Asia Tengah

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Restoran Padang, pintu setan, Adab Bertakziah, Miqdad bin Amr

Miqdad bin Amr Menolak Jabatan

12 Maret 2023
Wasiat Rasulullah Amalan Nabi Keajaiban Bersholawat, Kisah Nabi Muhammad ﷺ, Biodata Rasulullah, Waktu Bershalawat Terbaik,Shalawat Badar, Cinta kepada Nabi, Fakta Nabi Muhammad, ciri fisik Rasulullah, Nabi Muhammad, Rasulullah Tak Bisa Baca Tulis, Keteladanan Nabi Muhammad, akhlak Rasulullah, Sisi Romantis Rasulullah, Keyakinan Nabi Muhammad Sebelum Diangkat Jadi Rasul, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Nasihat Rasulullah, Keistimewaan Rasulullah, Shalat Jenazah Rasulullah, Sebab Nabi Diutus di Tanah Arab, Rasulullah ﷺ Dijamin Masuk Surga, Al-Amin, Waktu Terbaik Bershalawat pada Nabi

Sebab Nabi Diberi Gelar Al-Amin

12 Maret 2023
Ibu Susuan Nabi Muhammad sebutan keturunan nabi Muhammad

10 Ibu Susuan Nabi Muhammad ﷺ

8 Maret 2023
keringat Rasulullah Inilah yang dimaksud sebagai salah satu keutamaan membaca sholawat. , Kecintaan Para Sahabat terhadap Nabi, Rambut Nabi, Waktu Terbaik Bershalawat, Waktu Bershalawat Terbaik, Cinta kepada Nabi, Rasulullah Tak Bisa Baca Tulis, Keteladanan Nabi Muhammad, akhlak Rasulullah, Fakta Nabi Muhammad, Keutamaan Shalawat, ﷺ, Nasihat Rasulullah, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Arti Mimpi Bertemu Nabi, Nabi Muhammad

Nabi Muhammad dan Ibunda, Aminah

7 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Jenis Munafik

3 Jenis Munafik

Oleh Dini Koswarini
24 Maret 2023
0

Berhati-hatilah akan nifak. Ada tiga jenis munafik yang harus diwaspadai oleh seorang Muslim.

Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Hukum Orang yang Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apa hukum orang yang batal puasa karena bekerja di panas terik?

Waktu Utama Membaca Surat Al-Ikhlas, Adab Berhubungan Suami Istri, Puasa Batal

Bercumbu dengan Istri di Siang Hari Ramadhan Sampai Keluar (Mani), Apakah Puasa Batal?

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apakah ini termasuk dosa? Kalau memang ya, apa tebusannya? Dan bagaimana apakah batal puasa?

Foto: Unsplash

Yuk, Nulis Bareng dan Punya Buku Karya di Islampos!

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Yuk nulis bareng di Islampos. Dibimbing sampai punya karya lho!

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadhan, Benarkah?

Oleh Eppi Permana Sari
20 Maret 2019
0
Bulan Haram

Ramdaha adalah bulan penuh ampunan,maka benarkah siksa kubur dihentikan di bulan ramadhan?

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications