• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 6 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Syi'ar Inspirasi

Hidup Mulia Perindu Surga

Oleh Ari Cahya Pujianto
4 tahun lalu
in Inspirasi
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

1
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

JANGAN malu dengan masa lalu seburuk apapun itu, karena yang terpenting adalah bagaimana untuk berubah menjadi lebih baik, di masa sekarang dan untuk masa depan nantinya.

Justru yang harusnya malu itu ketika kita merasa nyaman dengan keburukan, tanpa ada usaha untuk mau berubah menjadi lebih baik.

Bukankah kita saksikan sejarah mencatatkan bagaimana masa lalunya Umar Ibn Khattab, masa lalunya Khalid ibn Walid, masa lalunya Abu Sofyan dan Hindun istrinya.

Sungguh hanya dengan memahami islamlah kemuliaan itu akan Nampak, keadilan dan perubahan hakiki itu akan terwujud.

ArtikelTerkait

Laila Ikram, Muslimah Pertama yang Jadi Hakim di Arizona

Fatima Payman, Hijaber Pertama di Parlemen Australia

Kisah Pangeran Sultan bin Salman, Shalat, Puasa, dan Baca Quran di Luar Angkasa

2 Hafiz Indonesia Juarai MTQ Internasional di AS, Ini Fakta Menariknya

Jelaslah Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kepada siapa saja hamba-Nya yang berkeinginan kuat untuk berubah, bukankah Allah itu bagaimana prasangka hamba-Nya.

Pintu Taubat dan Ampunan-Nya seluas langit dan bumi, tidakkah kita tergerak untuk menjemput Rahmat-Nya? Ataukah kita tetap Nyaman dengan keburukan hidup sekarang?

Hmmm… Masa lalu, tenanglah saudaraku, aku disini bersamamu, mari langkahkan hati, kokohkan niat menuju perubahan hakiki. Kebahagiaan dunia akhirat yang kita nanti.

Saudaraku, kesempatan itu masih ada, waktu itu masih tersisa, maka tidakkah kita tergiur untuk menyisakan nafas yang tersisa ini, dengan satu tujuan “hidup mulia di rindu surga.” []

 

SUMBER: MUTIARA ISLAM

Tags: HidupMuliasurga
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Puasa dan Sedekah, Apa Hubungannya?

Next Post

Hati-hati, Ini Dia 2 Jenis Fitnah (2-Habis)

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Laila Ikram, Nusrat Choudhury hakim federal AS

Laila Ikram, Muslimah Pertama yang Jadi Hakim di Arizona

2 Juli 2022
Fatima Payman

Fatima Payman, Hijaber Pertama di Parlemen Australia

26 Juni 2022
Pangeran Sultan bin Salman,

Kisah Pangeran Sultan bin Salman, Shalat, Puasa, dan Baca Quran di Luar Angkasa

24 Juni 2022
Jihan Afifah dan Khairurrazaq Al-Hafiz hafiz quran MTQ internasional

2 Hafiz Indonesia Juarai MTQ Internasional di AS, Ini Fakta Menariknya

22 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version