• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 31 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan Kultum Ramadhan

Hemat dalam Ketaatan

Oleh Sodikin
3 tahun lalu
in Kultum Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
sujud

Ilustrasi. Foto: islamidia

0
BAGIKAN

Oleh: Prof. Dr. Achmad Satori Ismail

DIRIWAYATKAN dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a. bahwa ia berkata: Rasululah SAW bertanya kepadaku: Wahai Abdullah, bukankan aku telah diberitahu bahwa engkau selalu puasa siang hari, dan qiyamullail malam harinya? Aku menjawab: Benar Ya Rasulullah. Lalu Beliau bersabda: jangan kau lakukan itu terus menerus tapi puasalah dan berbukalah, tahajjudlah dan tidurlah karena sesungguhnya jasadmu punya hak atas kamu, kedua matamu juga punya hak atasmu, istrimu punya hak atasmu, dan tetanggamu punya hak atasmu. Sesungguhnya cukup bagimu puasa sebulan tiga hari (puasa ayyamul biidh) karena setiap kabaikan itu dibalas sepuluh kali lipat berarti kamu seakan puasa satu tahun.” Maka akupun minta ditambah berat amalannya seraya berkata; Ya Rasulullah , aku masih memiliki kekuatan untuk itu. Beliau bersabda: kalau begitu, Puasalah seperti puasanya Nabi Daud a.s. dan jangan lebih dari itu.” ( HR. Bukhari)

Itulah sebuah contoh dialog indah antara Rasulullah SAW dengan seorang sahabat yang ingin menghabiskan kekuatan dan waktunya untuk puasa. Dalam petikan dialog ini kita bisa menarik beberapa poin penting:

BACA JUGA: Rahasia Ibadah Puasa dan Pemimpin

ArtikelTerkait

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

Ciri Orang Munafik

1. Betapa hebatnya semangat para sahabat terdahulu untuk menghabiskan waktunya dalam beribadah kepada Allah SWT. Sungguh berbeda dengan zaman sekarang yang sebagian umatnya sudah terseret ke dalam dunia materialistis dan individualistis.
2. Rasulullah SAW melarang berlebihan dalam ibadah mahdloh sebab akan berakibat mengesampingkan atau minimal akan menggeser kewajiban lainnya. bagaimana dengan berlebihan dalam bidang materi yang menguasai seluruh jiwa manusia.
3. Keharusan untuk melakukan keseimbangan dalam seluruh aspek kehidupan.

Demikianlah Allah menghendaki umat islam hidup bahagia dunia dan akhirat. Untuk itu Alquran dan assunnah meletakkan berbagai aturan untuk mencapai tujuan itu. Keseimbangan dalam semua aspek kehidupan merupakan asas kebahagiaan utuh di dunia karena manusia telah diciptakan dalam keseimbangan. Ia terdiri dari ruh dan jasad, sesuai dengan ukuran yang ditetapkan Allah. Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS. Al Qomar: 49 )

Lain dari pada itu, kita sebagai muslim selalu berada di antara dua kutub yang saling tarik menarik yaitu individu dan sosial, dunia dan akhirat, material dan spiritual dst. Semuanya harus kita padukan secara seimbang.

Ketika seseorang menanyakan sesuatu tentang takdir melalui surat yang dilayangkan kepada Umar bin abdil aziz beliau membalasnya “…aku menasihatimu agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan tidak berlebihan dalam melaksanakan perintahNya dan selalu mengikuti sunnah NabiNya SAW dan meninggalkan hal-hal bidah yang dimunculkan orang-orang terkemudian setelah jelas berlakunya aturan-aturan hukumNya…” (Kitab Shohih Muslim)

Berlebihan dalam ketaatan akan menyulitkan diri sendiri. Bagaimana kita bisa melaksanakan semua perintah Allah kalau kita tenggelam terus dalam ibadah mahdloh? Memang kita diciptakan hanyalah untuk beribadah, tetapi tidak boleh tenggelam dalam satu bentuk ibadah mahdloh tanpa memperhatikan ibadah ghair mahdloh. Ibadah bukan hanya shalat dan puasa saja. Tapi di sana masih ada sangat banyak lapangan ibadah yang harus kita lakukan sesuai dengan kemampuan dan asas keseimbangan. Bukankah bekerja dengan baik untuk mencari nafkah itu ibadah? Bukankah menikah dengan tujuan agar tidak terjerumus dalam perzinahan adalah ibadah? Bukankah menolong orang lain juga ibadah? Dst.

Di sinilah rahasianya mengapa Rasulullah SAW marah ketika diceritakan kepadanya tentang seorang wanita yang amat banyak shalatnya tetapi mengesampingkan ibadah sosial, seraya berkata: “Hindarilah berlebihan seperti itu. Kamu harus melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuanmu. Demi Allah, sesungguhnya Allah SWT tidak akan bosan sampai kamu benar-benar bosan. Sesungguhnya ketaatan beragama yang disenangi olehNya adalah ibadah yang dilakukan secara rutin,” (Muttafaq a’alaih)

Diriwayatkan dari Abdullah bin amr ra, ia berkata: Diceritakanlah kepada Rasulullah saw tentang orang-orang yang sangat rajin beribadah sehingga berlebihan, maka beliau bersabda: “Itulah kobaran semangat islam dan puncaknya. Setiap kobaran semangat ada puncaknya. Setiap puncak memiliki kekenduran. Maka barangsiapa yang kekendurannya menuju kepada kesederhanaan dan kesunahan maka sungguh lestari dia, tapi bila kekendurannya menuju kepada maksiat maka celakalah,” (Sunan Ibnu Majah)

Kesederhanaan dan hemat dalam ketaatan adalah ajaran Islam yang sesungguhnya. Istilah hemat dalam ketaatan ini bukan berarti kita bermalas-malasan dalam ibadah, tapi kita harus menerjuni dunia ibadah seperti akan mati besok dan harus rajin menerjuni urusan dunia seperti akan selamanya hidup di dunia.

Bila kita ingin maju memimpin dunia, kita harus seimbang dalam semua aspek kehidupan kita. Dan kita harus paling berkualitas dalam semua urusan tapi syaratnya tetap harus memperhatikan aspek keseimbangan. Ketika beribadah kita khusyuk dan berkualitas dan ketika kita bekerja, mengajar, berdakwah, bertani, berdagang, memimpin,..dst harus dilakukan semuanya dengan kualitas tinggi. Apalagi di era globalosasi sekarang ini, kita tidak boleh tenggelam terus dalam ibadah mahdloh tanpa mengarungi suatu perjuangan di bidang keduniaan , pendidikan, pertanian, perdagangan dst.

BACA JUGA: Ibadahnya Harun Al-Rasyid

Agama adalah aturan untuk manusia agar bahagia. Maka agama pun tidak menyulitkan manusia dan tidak memberikan beban di atas kemampunnya, sebagaimana difirmankan Allah “Sesungguhnya Allah menginginkan kemudahan untuk kamu dan tidak menginginkan kesulitan,” (QS. al Baqoroh 185).

Rasulullah SAW pun menegaskan hal ini dengan sabdanya: “Agama adalah mudah maka tidak adalah seorang yang mempersulit agama kecuali ia akan kalah. Sebab itu sedang-sedanglah kamu dan berdekat-dekatlah dan buka harapanmu dan pergunakan waktu pagi dan sore dan sedikit waktu malam.” Dalam riwayat lain: “Sedang-sedanglah kamu dan hampirkan dirimu dan gunakan waktu pagi dan sore dan sedikit waktu malam. Bersedang-sedanglah kamu agar bisa sampai,” (HR Bukhari). Wallahu a’lam. []

SUMBER: IKADI

Tags: ibadahPuasaRamadhanramadhan 2020Taat
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bolehkah Tidak Shalat Tarawih Selama Bulan Ramadhan?

Next Post

Rahmat Allah di Bulan Ramadhan Lebih Berharga dari Perhiasan Dunia

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Tata Cara Puasa Senin dan Kamis, Niat Puasa Senin-Kamis, Manfaat Puasa, Yang Dilakukan oleh Seorang Muslim di Bulan Ramadhan

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

18 Februari 2021
neraka, dajjal

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

22 Mei 2020
khutbah. surga

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

20 Mei 2020
asmaul husna

Ciri Orang Munafik

17 Mei 2020
Please login to join discussion

Terbaru

Foto: Unsplash

Narasi Kiamat Sudah Dekat

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

Pada 2003 lalu, sineas film Indonesia, Deddy Mizwar membuat film bertema religi dengan judul Kiamat Sudah Dekat.

Muhammad Zain,Kemenag

Rp73 Miliar Tunjangan Khusus 9.043 Guru Madrasah Daerah 3T Disiapkan Kemenag

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

“Kita targetkan penyaluran ini sudah bisa dilakukan pada April 2023,” ujar Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Zain.

ponsel streaming grup WA Kecanduan Nonton Porno Pembuka Pintu Zina, Gadget, Hukum Nonton Film Porno, Hal yang Dilarang Diunggah di Medsos!, Hukum Nonton Film Porno, Cara Mengatasi Kecanduan Pornografi,, Hukum Melihat Gambar Porno saat Puasa

Hukum Melihat Gambar Porno saat Puasa

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

Apa hukum melihat gambar porno saat puasa Ramadhan? 

Makanan Kesukaan Nabi, Apa Kabar Ramadhan, Amalan di Akhir Ramadhan,

2 Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Oleh Haura Nurbani
31 Maret 2023
0

Inilah beberapa amalan di 10 hari terakhir Ramadhan.

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Inilah 10 Nama Bulan Ramadhan dalam Al Qur’an dan Hadits

Oleh Amang Dede
15 Juni 2017
0
Keutamaan Ramadhan, Filosofi Ramadhan

Sejarah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications