• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 5 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Tsaqofah Sejarah

Haji Agus Salim: Ulama, Diplomat dan Negarawan Sejati

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Haji Agus Salim berhadapan dengan Gubernur Jenderal Van Mook. Foto: Aktual

Haji Agus Salim berhadapan dengan Gubernur Jenderal Van Mook. Foto: Aktual

19
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

HAJI Agus Salim adalah Seorang Ulama besar, Negarawan dan Diplomat handal pertama yang pernah dimiliki oleh Bangsa Indonesia.

Sulit rasanya hari ini menemukan sosok diplomat senior sekaligus seorang Ulama yang mampu menguasai sembilan bahasa seperti Agus Salim. Dalam berdiplomasi, beliau mampu bercakap dengan Bahasa Arab, Belanda, Melayu, Perancis, Inggris, dan bahasa lainnya.

Uniknya, semasa penjajahan Belanda Agus Salim tidak pernah ditangkap oleh Belanda. Namun Justru setelah Indonesia merdeka ia beberapa kali diasingkan bersama dengan pemimpin nasional lainnya.

Mengapa Belanda tidak menangkapnya? Salah satu kemungkinan, lantaran gaya bahasa Agus Salim yang kritis dan tajam tetapi disampaikan secara halus dan cerdas.

ArtikelTerkait

Al-Quran, Sumber Peradaban Islam

Masa Kejayaan Islam di Bumi Andalusia

17 Sahabat Nabi yang Bisa Baca Tulis di Kalangan Bangsa Arab yang Ummiy

Muslim Tatar Krimea, Siapakah Mereka?

Selain seni berdiplomasi, Ulama yang satu ini juga seorang Jurnalis pengelola surat kabar dan sangat produktif dalam menulis.

Di harian Fadjar Asia, 29 November 1927 Agus Salim pernah menulis tentang polisi dan rakyat:

“Sikap polisi terhadap rakyat, istimewa keganasan dan kebuasan polisi dalam memeriksa orang yang kena dakwa atau yang hanya kena sangka-sangka rupanya belum berubah-ubah. Hampir tiap hari ada pesakitan di depan landraad yang mencabut “pengakuan” di depan polisi yang lahir bukan karena betul kejadian melainkan hanya karena kekerasan siksa.”

Uniknya KH Agus Salim mampu menguasai sembilan bahasa secara otodidak. Jef Last, wartawan dan aktivis sosialis Belanda pernah bertanya, mengapa putra Agus Salim (Islam Salim) begitu fasih berbahasa Inggris, padahal ia tidak belajar di sekolah? Agus Salim dengan enteng menjawab, “Apakah Anda pernah mendengar tentang sekolah tempat kuda belajar meringkik? Kuda-kuda tua meringkik sebelum anak-anak kuda ikut meringkik. Begitu pun saya, meringkik dalam bahasa Inggris dan putra saya, Islam juga meringkik dalam bahasa Inggris.”

Memasuki era Perang Pasifik di Asia Timur Raya, terjadi perubahan besar di Hindia Belanda, termasuk kiprah para tokoh penting di balik perang diplomasi Belanda vs Indonesia. Disinilah peran Diplomasi Agus Salim mulai menonjol sebagai diplomat yang mewakili Indonesia berdiplomasi baik dengan Negara lain maupun dengan penjajah Belanda.

Memasuki era kekalahan Belanda atas Jepang, tahun 1941 Pemerintah Hindia Belanda mengangkat Letnan Gubernur Jenderal Hubertus Van Mook, seorang indolog dan ahli politik, ekonomi kelahiran Semarang yang sangat memahami Indonesia di angkat sebagai diplomat wakil dari Belanda untuk Indonesia

Tak tanggung-tanggung Pemerintah Belanda juga mengutus Van Der Plas, mantan gubernur Jawa Timur tahun 1920 yang merupakan seorang intelijen dan politikus yang ahli dalam bidang adu domba agar membantu Van Mook menjadi wakil Pemerintah Hindia Belanda untuk berdiplomasi dengan Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional Indonesia.

Van Der Plas dikenal ahli dalam urusan memecah belah persatuan negeri ini. Van Der Plas inilah tokoh di balik negara-negara boneka, semacam negara pasundan, sumatera, Indonesia timur.

Meski yang dihadapinya adalah orang-orang ahli dalam bidang ketatanegaraan dan Intelijen namun tak menggoyahkan Ulama KH Agus Salim dalam mengemban misinya mewakili Indonesia dalam berbagai perundingan menghadapi Belanda.

Dalam sebuah foto, terlihat Agus Salim dengan penampilannya yang sangat bersahaja. Ia memakai peci dan sarung namun tampak tak gentar sedikitpun menghadap Gubernur Jenderal Van Mook untuk berdiplomasi mewakili Indonesia.

Banyak kisah-kisah inspiratif dialog diplomasinya yang hingga hari ini masih terasa hangat bila kita mau membuka catatan sejarah para tokoh Ulama pejuang bangsa ini. [Abu Bakar Bamuzaham dan Hendrajit]

Advertisements

SUMBER: http://www.aktual.com/haji-agus-salim-sang-diplomat-ulama-dan-negarawan-sejati/

Tags: haji agus salimulama besar indonesia
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Ingin Tahu Puasa Kita Diterima atau Tidak? Temukan Jawabannya di Sini

Next Post

Bagaimana Ciri Hati yang Mati?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Surat Al-Waqiah Pelajaran Surat Yasin Pelajaran Surat Al-Kahfi Bersyukur Menurut Islam, penghafal Al-Quran, Dahsyatnya Literasi Alquran,, Yang Dibaca Ketika Memulai Membaca Al-Quran di Pertengahan Surat, Cara Penamaan Surat dalam Al-Quran

Al-Quran, Sumber Peradaban Islam

5 Juni 2022
Kejayaan Islam di Bumi Andalusia

Masa Kejayaan Islam di Bumi Andalusia

25 Maret 2022
adabdi atas ilmu, bangsa arab ummiy, Metode pendidikan Nabi, perbedaan mazhab, adab mencari ilmu,membaca alquran

17 Sahabat Nabi yang Bisa Baca Tulis di Kalangan Bangsa Arab yang Ummiy

20 Maret 2022
muslim tatar krimea

Muslim Tatar Krimea, Siapakah Mereka?

28 Februari 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist