• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 14 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Uncategorized

Apa Itu Hadits Qothiyyatus Tsubut?

Oleh Saad Saefullah
1 tahun lalu
in Uncategorized
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Sejarah Penulisan Hadis, Imam Ahmad, Fiqh, Keutamaan Menghafal Hadits Nabi, Pahala dari Membaca Hadits Nabi, Hadits, Nabi Khaidir, Hadits Palsu, Hadits Palsu, Hadits tentang Keutamaan Shalawat kepada Nabi, Hadits Qothiyyatus Tsubut, Maqashid Syariah, Fathul Majid, Qaul Jadid, Hadits Qudsi

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

HADIST-hadits qothiyyatus tsubut (valid) maksudnya adalah hadits-hadits yang telah dipastikan kebenarannya yang disandarkan kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam. Hal itu ada empat macam:

Pertama: Hadits-hadits Mutawatir

Hadits mutawatir adalah apa yang diriwayatkan oleh sekelompok orang yang mana mereka tidak mungkin bersepakat dan bersamaan untuk berbohong dalam semua tingkatan sanadnya. Silahkan melihat perincian dari pengertian hadits mutawatir serta pembagiannya di jawaban soal no. (34651).

Kedua: apa yang dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim dimana umat telah menerimanya.

Hal itu termasuk beberapa hadits ringkas yang telah dikeluarkan oleh keduanya dalam shahihnya dimana sebagian para ulama’ memperbincangkannya.

BACA JUGA:  Hadits “Jika Maghrib Menjelang, Tahanlah Anak-anakmu karena Ketika Itu Setan Sedang Bertebaran”

ArtikelTerkait

Kenapa Selalu Miskin? Bisa Jadi Karena Hutang yang Tak Dibayar …

Hukum Kencing sambil Berdiri, Bolehkah?

Orang-Orang yang Dibenci oleh Allah SWT

Penjajah Kuasa Menghentikan Rezeki Rakyat Gaza?

Selain dari itu maka hadits-haditsnya qothiyyatus tsubut menurut pendapat terkuat dari perkataan ahli ilmu. Berdasarkan indikasi-indikasi dan ditunjukkan dengan konsensus (ijmak) ummat dan mendapatkan penerimaan sempurna.

Ibnu Sholah rahimahullah berpendapat dalam ‘Muqoddimahnya (hal. 28-29) mengatakan bahwa hadits- hadits yang ada di shahihain (dua kitab shahih /Buhori dan Muslim) telah tegas akan keshahihannya yang mempunyai manfaat ilmu yakin, karena umat bersepakat akan keshahihannya hadits-hadits yang ada dalam Shahihain.

Sementara umat ketika berijma’ (konsensus) maka terjaga dari kesalahan Hanya sedikit hadits saja dari hadits-hadits shahihain dimana sebagian ahli ilmu mengkritisinya seperti Daroqutni dan lainnya.

Ibnu Katsir, Mutlaq Muqayyad, Hadits Palsu, Hadits Palsu, Hadits Qothiyyatus Tsubut
Foto: Unsplash

Maka Imam An-Nawawi rahimahullah memberikan catatan dalam kitab ‘At-Taqrib’ seraya mengatakan, “Syekh menyebutkan bahwa apa yang diriwayatkannya atau dari salah satunya itu tegas akan keshahihannya. Dan mendapatkan ilmu yang qoth’i (pasti). Sementara para peneliti dan kebanyakan (ulama’ hadits) berbeda pendapat dengannya. Seraya mengatakan, “Hal itu mempunyai manfaat dzon (persangkaan) selagi belum mutawatir.” (Tadribur Ruwat, 1/141).

Sekelompok dari kalangan para ulama peneliti hadits mengambil pendapat Ibnu Sholah sementara An-Nawawi rahimahullah berbeda pendapat dengannya. Suyuthi rahimahullah mengatakan, “Dan Ibnu Abdus Salam mengkritisi pendapata Ibnu Sholah.”

Al-Balqoni berkata, “Apa yang dikatakan oleh An-Nawawi dan Ibnu Abdus Salam serta orang-orang yang mengikutinya itu terlarang. Dimana telah dinukil dari sebagian para Penghafal (hadits) muta’akhirin (kalangan ulama’ zaman akhir) seperti pendapat Ibnu Sholah dari jama’ah Syafiiyyah seperti Abu Ishaq, Abu Hamid Al-Isfirayini, Qodhi Abi Toyyib, dan Syekh Ibnu Ishaq As-Syairozi dan dari As-Sarkhosyi dari Hanfiyah, dan Al-Qodhi Abdul Wahhab dari Malikiyah serta Abu Ya’la, Abu Al-Khotib dan Ibnu Az-Zaguni dari Hanabilah. Dan Ibnu Fauraq, serta kebanyakan dari ahli kalam dari Asy’ariyah, dan hampir semua pakar hadits, dan mazhab salaf secara umum mereka menegaskan dengan hadits yang diterima umat dengan penerimaan sempurna.

Syeikhul Islam maksudnya Ibnu Hajar- ‘Apa yang disebutkan An-Nawawi dalam Syarh Muslim dari sisi mayoritas. Sementara para peneliti, maka tidak seperti itu. Dimana para peneliti juga sependapat dengan Ibnu Sholah.

Dikatakan dalam kitab ‘Syarh An-Nukhbah (maksudnya Ibnu Hajar),”Khabar (hadits) yang diikuti dengan indikasi-indikasi (qoroin) itu mempunyai faedah ilmu berbeda dengan orang yang tidak menerimanya akan hal itu. Dia berkata, ”Hal itu banyak macamnya, di antaranya apa yang dikeluarkan oleh dua syekh (Bukhari-Muslim) dalam kedua shahihnya yang tidak sampai derajat mutawatir. Maka hal itu cukup dengan adanya indikator-indikator.

Diantaranya, kemuliaan keduanya pada bidang ilmu ini dan senioritas dalam membedakan yang shahih dibandingkan dengan lainnya. Sementara para ulama telah meneriman kedua kitab tersebut dengan penerimaan penuh. Penerimaan ini saja cukup lebih kuat dalam memberikan faedah ilmu. Dibanding sekedar banyaknya jalan yang singkat dari mutawatir. Kecuali kalau hal ini khusus dengan apa yang tidak ada seorangpun yang menyangkalnya dari kalangan penghafal (hadits) apa yang ada dalam kedua kitab ini. Selain dari itu, maka ijma’ (konsensus) telah ada penerimaan akan keshahihannya.

Ibnu Katsir mengatakan, “Saya setuju dengan pilihan dan pendapat Ibnu Sholah. Saya (Suyuthi) mengatakan, “Ini yang dipilih dan saya tidak meyakini yang lainnya.” (Tadribur Rawi, 1/142-145).

Ketiga: di antara hadits yang qothiyyatus tsubut ada yang disepakai oleh umat dengan penerimaannya meskipun itu tidak ada di dua kitab shahih (Bukhari dan Muslim).

Sebagaimana telah dibahas, bahwa umat akan terjaga dari kesalahan dalam ijmaknya.

Keempat: khabar (hadits) yang dikeluarkan dari banyak sisi yang tidak ada cacatnya.

Silahkan lihat kitab ‘An-Nakt ‘Ala Kitab Ibnu As-Sholah, Karangan Ibnu Hajar, (1/378).

Sebagian para ulama menyebutkan bahwa hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang semuanya para imam penghafal hadits, seperti apa yang diriwayatkan dari Imam Ahmad suatu hadits dari Imam Syafi’i sementara Imam Syafi’I meriwayatkannya dari Imam Malik. Maka hadits ini mempunyai faedah ilmu dan tegas akan tsubutnya (keberadaannya) karena melihat kehebatan para rawinya. Dengan syarat harus mempunyai banyak sanad. Silahkan melihat ‘Tadribur Rowi, (1/144).

Semua macam ini itu qothiyyatus tsubut (kepastian akan keberadaannya).

Secara umum, maka khabar mutawatir dan khabar ahad yang dinyatakan memiliki indikasi-indikasi yang mendapatkan ilmu qoth’i (kepastian) seperti telah diterima umat dengan baik. Baik yang ada dalam dua kitab shahih atau di salah satunya atau kitab lainnya itu semuanya qothiyyatus tsubut (penerimaan dengan pasti).

kitab turats, Mahasiswa, Hadits Qothiyyatus Tsubut
Foto: cariustadz.id

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahulah berkata, “Yang benar yang dikatakan oleh kebanyakan para ulama; adalah bahwa kepastian sebuah riwayat didapatkan dari banyaknya orang yang mengabarkan dan terkadang didapatkan dengan sifat agama dan ketelitian mereka, dan terkadang didapatkan dengan indikasi-indikasi yang menguatkan khabar (hadits) didapatkan dengan kumpulan itu semua. Terkadang didapatkan kepastian tersebut pada suatu generasi tanpa generasi lainnya. Begitu juga khabar yang diterima oleh para Imam dengan penerimaan yang membenarkannya atau mengamalkan isinya juga mempunyai faedah ilmu menurut mayoritas (jumhur) ulama Kholaf dan salaf dan ini termasuk bentuk makna dari mutawatir.” (Majmu Fatawa, 18/48).

Dari penjelasan tadi, maka kapan saja ada hadits dengan bentuk diantara bentuk-bentuk ini, maka tidak mengapa menyebutkannya tanpa sanad. Akan tetapi yang lebih utama disebutkan siapa yang mengeluarkannya dari kalangan penyusun kitab-kitab seperti Bukhori, Muslim dan Ahmad. Sebutkan juga siapa yang menshahihkan dari kalangan para Imam sehingga pendengarnya yakin akan kebenaran hadits ini.

BACA JUGA: Adakah Pahala dari Membaca Hadits Nabi?

Perkataan tentang ‘Al-Masih Ad-Dajjal’ tidak mengapa, karena perkataan ‘Al-Masih’ ketika disendirikan dipahami maksudnya adalah Al-Masih Isa bin Maryam alaihis salam. Sementara kalau diikat ketika dikatakan ‘Al-Masih Ad-Dajjal’ adalah nama sesuatu maksud, hal itu adalah orang lain.

Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Kata ‘Al-Masih’ ketika disebutkan mengarah kepada Dajjal dan Nabi Isa bin Maryam alaihis salam. Akan tetapi kalau ingin penyebutan Dajjal biasanya diikat dengannya. Selesai.

Kemudian telah ada ketetapan pada banyak hadits bahwa Nabi sallallahu’alaihi wa sallam menyebut Dajjal dengan nama ‘Al-Masih Ad-Dajjal’ setelah ada ketetapan hal itu dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam, tidak selayaknya Anda meragukan atau bimbang menggunakan nama ini.

Wallahua’lam. []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: Hadits Qothiyyatus Tsubut
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mimpi Seorang Mukmin di Akhir Zaman

Next Post

Hukum Seorang Suami Berkata pada Istri: “Pergilah”, Apakah Jatuh Talak?

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal, Miskin

Kenapa Selalu Miskin? Bisa Jadi Karena Hutang yang Tak Dibayar …

13 Juli 2025
Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk, Ciri Air Pipis yang Tidak Sehat, kamar mandi

Hukum Kencing sambil Berdiri, Bolehkah?

7 Mei 2025
Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

Orang-Orang yang Dibenci oleh Allah SWT

5 Mei 2025
Palestina, Pelajaran dari Gaza

Penjajah Kuasa Menghentikan Rezeki Rakyat Gaza?

21 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Hadits Qothiyyatus Tsubut

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal, Miskin

Kenapa Selalu Miskin? Bisa Jadi Karena Hutang yang Tak Dibayar …

Oleh Dini Koswarini
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Kenapa Selalu Miskin? Bisa Jadi Karena Hutang yang Tak Dibayar …

Oleh Dini Koswarini
13 Juli 2025
0
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal, Miskin

Berikut lima poin penting mengapa selalu miskin bisa jadi karena hutang yang tidak dibayar:

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Untuk Suami yang Suka Bikin Konten Pamer Kecantikan Istrinya

Oleh Yudi
12 Juli 2025
0
kecanduan hp, hp, ponsel, anak, otak, suami, istri

Salah satu tren yang sering terlihat adalah para suami yang gemar membuat konten untuk memamerkan kecantikan istrinya.

Lihat LebihDetails

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0
Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Dalam kehidupan rumah tangga, talak atau perceraian adalah salah satu kata yang paling ditakuti.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.