• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Ghuluw Terhadap Guru dan Tokoh Panutan

Oleh Yudi
1 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
ghuluw, ilmu, ilmu agama, madzhab syafi'i, fatwa

Foto ilustrasi: ottomanpictures.com

0
BAGIKAN

SALAH satu sikap yang perlu dan urgen untuk diluruskan saat ini, adalah sikap ghuluw terhadap guru dan tokoh panutan. Sikap semacam ini sangat mungkin merusak paham dan amal kita, juga menjadi pemicu pertikaian sesama muslim.

Tentu ghuluw itu beda dengan ta’zhim dan ihtiram (menghormati dan memuliakan) guru, yang merupakan kewajiban kita. Mencium tangan guru, bahkan tabarrukan dengan menyantap makanan dan minuman yang mereka hidangkan, atau sisa mereka, juga bukan sikap ghuluw yang dimaksud. Mendoakan mereka siang dan malam, juga bukan sikap ghuluw, malah adab yang baik.

ghuluw

Salah satu contoh jelas dari sikap ghuluw adalah meyakini bahwa guru dan tokoh panutannya selalu benar, tak mungkin salah, tak boleh dikritik, dan hal-hal semisal.

ArtikelTerkait

Mereka yang Dulu Dianggap Hina, Sekarang Ternyata ….

Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah

Amalan-Amalan 10 Hari Awal Dzulhijjah

Keluar dari Group WA

BACA JUGA: Aswaja Sangat Anti-Ghuluw

Karena ini jelas bertentangan dengan prinsip Islam, bahwa tidak ada manusia yang ma’shum kecuali Nabi dan Rasul, bahwa semua orang mungkin benar mungkin salah.

Tidak ada orang yang menguasai As-Sunnah sepenuhnya. Tidak ada yang bebas dari dosa dan kesalahan.
Sikap ghuluw semacam ini, hampir ada di setiap kelompok, meski didasari oleh hal-hal yang berbeda.

Di satu kalangan, guru atau tokoh panutannya dianggap representasi As-Sunnah dan paham generasi salaf, sehingga pendapat guru atau tokoh panutannya itu dianggap sebagai As-Sunnah yang harus diikuti, dianggap mewakili ijma’ salaf yang tak boleh diselisihi. Yang menyelisihi pendapatnya, dianggap menyimpang. Yang mengkritiknya dilabeli sebagai musuh Sunnah.

ghuluw
Foto ilustrasi: ottomanpictures.com

Di kalangan lain, guru atau tokoh yang dianggap wali, didudukkan pada posisi yang sangat tinggi. Hampir menyamai Nabi atau bahkan melebihinya. Kadang diyakini, gurunya tidak terikat lagi dengan Syariat, ini ghuluw level tertinggi. Kadang dianggap, semua yang disampaikan guru atau tokohnya, pasti benar, tanpa perlu verifikasi.

BACA JUGA: Prinsip Kemudahan dalam Fiqih Islam

Yang dilakukannya, tak mungkin salah. Jika zhahirnya menyimpang, harus dita’wil dan dicarikan pembenarannya. Semua kabar darinya, qath’i kebenarannya, seakan satu derajat dengan Al-Qur’an dan Hadits mutawatir.

Di kalangan lain lagi, guru atau tokohnya dianggap mujaddid terbesar, tokoh yang kiprahnya dalam dakwah dan kebangkitan umat paling besar, pemikirannya paling cemerlang, dan seterusnya. Setiap pendapat yang diajukan pasti benar dan harus diikuti oleh semua orang. Jika menyelisihi, siap-siap dituduh musuh dakwah, musuh Islam, anti Islam, dan semisalnya.

Contoh-contoh di atas tentu bukan generalisasi, anggaplah itu oknum di masing-masing kelompok. Namun dipastikan ada, dan sepertinya cukup banyak.

Wallahu alam. []

Facebook: Muhammad Abduh Negara

Advertisements
Tags: ghuluwgurusikap ghuluwUlama
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

7 Merk Vitamin C yang Paling Laris

Next Post

4 Alasan Perceraian yang Diperbolehkan dalam Islam

Yudi

Yudi

Terkait Posts

manset cantik Keturunan Syarif dan SyarifahManfaat Jilbab Lebar jatuh cinta, Rahasia Kecantikan Muslimah, Peranan Akhlak, Perempuan Potong Rambut, Hukum Wanita Berambut Pendek, hina

Mereka yang Dulu Dianggap Hina, Sekarang Ternyata ….

30 Juli 2022
Surat Al-Falaq, Qunut, Dilarang ketika Menghadap Kiblat, Bulan Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah

9 Juli 2022
Nama Bulan Hijriah, Mahabbah Ilahiyyah, Keutamaan Amalan di Bulan Rajab, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Dilarang ketika Menghadap Kiblat, Dzulhijjah, Dzulhijjah, Keistimewaan Hari Jum'at

Amalan-Amalan 10 Hari Awal Dzulhijjah

7 Juli 2022
streaming, Hukum Melihat Aurat, Hukum Nyinyir dalam Islam, Digitalisasi Ummat,, pinjol, Share Gambar Penuh Dosa, Group WA, Keutamaan Menutup Aib Orang

Keluar dari Group WA

23 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist