• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Ini 3 Fakta Tidur dalam Perspektif Islam

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
fakta tidur, tidur lampu padam menyala, hubungan hadis dengan sains

Ilustrasi. Foto: Shutterstock

0
BAGIKAN

DALAM perspektif Islam, ada sejumlah fakta tidur yang mungkin jarang kita sadari. Tidur merupakan rutinitas harian yang dijalani makhluk hidup, termasuk manusia.  Tidur juga diartikan sebagai sarana untuk mengistirahatakan diri sekaligus melakukan pembersihan dari “sampah penyebab kelelahan”.

Hal tersebut dikarenakan dalam sehari, produk “sampah” dihasilkan dari seluruh kegiatan otot tubuh yang sebagian besar berbentuk dioksida dan asam laktat. Keduanya akan menumpuk dalam darah dan memiliki efek toksik pada saraf yang akhirnya menyebabkan rasa lelah dan mengantuk. Tidur merupakan proses pemusnahan sampah tersebut sehingga pada saat terbangun tubuh akan terasa segar.

Aktivitas tidur berkaitan dengan ruh merupakan suatu misteri kesadaran dan misteri pengetahuan. Hingga pada abad ke-20 para ilmuwan mulai meneliti mengenai fenomena tidur.

Hasil riset tersebut diketahui adanya beberapa hal, di antaranya terdapat perubahan suhu panas pada tubuh, kecepatan denyut jantung, dan kecepatan pernafasan. Akan tetapi, otak dan syaraf-syaraf pada tubuh masih tetap berperan dan aktif, hanya alam kesadarannya untuk sementara tidak berfungsi.

ArtikelTerkait

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Ciri-ciri Orang Medit

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

BACA JUGA: 7 Penyakit Akibat Tidur Pagi

Berikut beberapa fakta tidur dalam perspektif Islam yang perlu diketahui:

1 Fakta tidur: Sebagian tanda kekuasaan Allah SWT

Diciptakannya tidur bagi makhluk hidup merupakan sebagian dari tanda kekuasaan-Nya, yaitu:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖ مَنَامُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاۤؤُكُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّسْمَعُوْنَ

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS Ar Rum: 23)

Dalam tafsir al-Misbah, berdasarkan penafsiran para ulama, Quraish Shihab berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kutipan ayat di atas yaitu: “Di antara tanda-tanda-Nya adalah tidur kamu pada malam hari dan usaha kamu mencari rezeki pada siang hari”, sejalan dengan banyak ayat Alquran yang menjelaskan bahwa Allah menjadikan malam untuk beristirahat dan siang untuk mencari rezekinya.

وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ  # وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ

“Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian, dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS An Naba: 10-11)

Umumnya waktu malam dipergunakan untuk tidur dan siang untuk bekerja. Namun, hal tersebut tidak harus selalu demikian. Maknanya juga bisa diartikan bahwa Allah SWT menciptakan waktu tidur kalian pada siang hari dan waktu kalian bekerja di malam hari.

Misalnya para pekerja di malam hari seperti satpam, dokter, perawat, buruh, polisi yang mendapat shift malam dan lain sebagainya. Karena ada juga ayat-ayat Alquran yang semakna demikian.

وَجَعَلْنَا الَّيْلَ وَالنَّهَارَ اٰيَتَيْنِ فَمَحَوْنَآ اٰيَةَ الَّيْلِ وَجَعَلْنَآ اٰيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنٰهُ تَفْصِيْلًا

“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.” (QS Al Isra: 12)

Lafazh “al-ibtigha’ yaitu mencari” pada ayat di atas terletak di akhir ayat diiringi dengan lafazh “al-fadl yaitu karunia”. Hal tersebut adalah isyarat kewajiban seorang hamba  meyakini bahwa apa pun yang dimilikinya adalah karunia dari Allah untuknya.

Oleh sebab itu, banyak ayat yang ditemukan kalimat “mencari karunia” dirangkai dengan “waktu sadar”.

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS Jumuah: 10)

BACA JUGA: 10 Dampak Buruk Terlalu Banyak Tidur

2 Fakta tidur: Tidur tidak berlaku bagi Allah SWT

Mengutip pendapat dari Ahmad Syauqi Ibrahim dalam kitabnya as-Syifa’un-Nafsi wa Asrarun-Naum bahwa ada beberapa fase tingkatan tidur, yaitu:

an-nu‘as yang artinya rasa lemas, ingin tidur.

as-sinah yang artinya kondisi mengantuk, sudah diambang tidur

an-naum yang artinya tidur atau lelap. Lafaz as-sinah dimaksudkan mata yang diselimuti rasa kantuk. Sedangkan an-nu‘as dan as-sinah merupakan rasa lelah yang dirasakan tubuh dan ingin tidur. Pada kedua tingkatan ini, kepala terasa berat dan kelopak mata terpaksa menjadi tertutup.

Akan tetapi, bukan tidur dalam makna yang sebenarnya. Sebab fase tersebut adalah kondisi hampir tidur. Ketika hendak tidur pertama kali yang terjadi adalah an-nu‘as (rasa lemas ingin tidur), lalu kemudian as-sinah (rasa kantuk), hingga akhirnya membuat kepala terasa berat, baru kemudian sampai pada fase an-naum (tidur).

Ketiga fase tersebut tidak pantas dan tidak boleh terjadi pada Allah SWT.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ  …

“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur…” (QS Al Baqarah: 255)

Dalam kitab Asrar an-Naum, Ahmad Syauqi Ibrahim berpendapat ayat di atas dengan jelas menyebutkan bahwa Allah menyifati diri-Nya sendiri. Tidur merupakan bentuk perubahan seorang makhluk dari satu kondisi kepada kondisi lainnya. Sedangkan Allah SWT tidak pernah berubah, karena Dia adalah Zat yang Mengubah dan Dia tidak pernah berubah.

BACA JUGA: 8 Zikir Sebelum Tidur yang Bisa Diamalkan

3 Fakta tidur: Sebagai sarana istirahat

mengantuk saat shalat, fakta tidur
Ilustrasi. Foto: Pinterest

Firman Allah Allah SWT:

وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ

“Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS An Naba: 9)

Menurut Fakhruddin Ar Razi dalam at-Tafsirul-Kabir wa Mafatihul Gaib arti kata subat dalam ayat di atas yaitu beristirahat dan tenang. Makna lain dari lafazh tersebut adalah menghentikan diri dari segala aktivitas pekerjaan. Jadi maksud ayat di atas adalah menghentikan segala gerakan dan mengistirahatkan badan.

Dapat dilihat ungkapan pada ayat tersebut memakai bahasa penyerupaan yang indah, sebab Allah tidak mengatakan: “Kami jadikan tidurmu seperti pengistirahatan”, akan tetapi alat untuk penyerupaan yaitu “seperti” sengaja dibuang, sehingga seolah-olah menjadikan tidur merupakan istirahat.

Saat di alam tidur, seseorang tidak mengetahui sedikit pun tentang apa yang terjadi di dunia. Ia juga tidak mendengar dan tidak merasakan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Karenanya tidur di malam hari atau pun siang hari sama-sama nikmat dan rahmat dari Allah yang harus selalu disyukuri. []

SUMBER: MUI

Tags: fakta tidurfakta tidur dalam perspektif islamtidur
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah 4 Keutamaan Surat Al Fatihah yang Wajib Diketahui Muslim

Next Post

Wisuda Perdana STIU Wadi Mubarak, 40 Sarjananya Hafidz Quran

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

17 Juni 2025
Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

17 Juni 2025
piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

17 Juni 2025
rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

17 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

Oleh Dini Koswarini
17 Juni 2025
0

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.