• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 1 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Fahimna. Pakai F, bukan Pakai P

Redaktur Mila
4 tahun ago
in Note
Reading Time: 2min read
0

Oleh: Tere Liye

 

DULU waktu saya masih muda (sekarang sih masih muda juga), saya suka nyinyir dengan Majelis Ulama Indonesia. Usia saya waktu itu berbilang mahasiswa, baru lulus. Sy nyinyir sekali setiap MUI merilis fatwa. Hingga pada suatu hari, saking nyinyirnya, ada teman yang menegur (karena dia mungkin sudah tidak tahan lihat sy nyinyir di mana2), “Bro, jangan2, kitalah yang ilmunya dangkal. Bukan MUI-nya yang lebay. Tapi kitalah yg tidak pernah belajar agama sendiri.”

Muka saya langsung merah padam, tidak terima. Ini teman ngajak bertengkar. Enak saja dia bilang ilmu sy dangkal. Tapi sebelum sy ngamuk, teman sy lebih dulu bilang dengan lembut, “Jangan marah, bro. Mending pegang kertas dan pulpen gw, nih. Mari kita daftar hal2 berikut ini. Kalau sudah didaftar, nanti boleh marah2.” Baik. Karena dia ini teman baik saya, maka saya nurut, ambil pulpen dan kertasnya.

“Pertama, kapan terakhir kali kita baca Al Qur’an lengkap dengan terjemahan dan tafsirnya?” Saya bengong. “Tulis saja, bro. Kapan?” Saya menelan ludah. Berusaha mengingat2. “Kedua, kapan terakhir kali kita baca kitab hadist, sahih bukhari, sahih muslim, dibaca satu persatu, dipelajari secara seksama?” Saya benar2 terdiam. “Ketiga, kapan terakhir kita duduk di kajian ilmu yg diisi guru2 agama? Ayo, bro ditulis saja, kapan terakhir kali?”

Saya benar2 kena skak-mat. Termangu menatap kertas di atas meja.

“Ayo bro, ditulis. Kapan? Apakah kita tiap hari, tiap minggu telah melakukannya? Apakah baru tadi pagi kita baca tafsir Al Qur’an? Baru tadi malam, baca kitab2 karangan Imam Ghazali, dsbgnya?

Saya benar2 jadi malu.

“Nah, itulah kenapa jangan2 kita suka nyinyir dengan fatwa MUI, suka nyinyir dengan ulama. Karena kita merasa sudah paling berpengetahuan, paling paham tentang agama, tapi kenyataannya, kita cuma modal pandai bicara saja, pandai bersilat lidah. Belum lagi kalau ditanya: apakah kita sudah rajin shalat 5 waktu, apakah kita sudah rajin puasa senin-kamis, shalat tahajud, jangan2 kita malah tidak pernah. Bro, kita nyinyir dengan MUI, karena kita tidak suka saja, sentimen dgn mereka, dangkal pengetahuannya. Saat kita belajar betulan ilmu agama, barulah kita nyadar, kita sebenarnya justeru sentimen dengan Al Qur’an, dengan Nabi, dengan agama sendiri. Karena yg disampaikan oleh MUI itu, semua ada di kitab suci dan hadist.”

Demikianlah kisah masa lalu itu. Tidak perlu serius bacanya, anggap saja fiksi masa lalu Tere Liye. Fahimna. Pakai F, bukan pakai P. []

Sumber: https://web.facebook.com/notes/tere-liye/fahimna-pakai-f-bukan-pakai-p/1346937382023493

DISCLAIMER dari page Tere Liye:

Saya menghimbau website2 berita di luar sana, JIKA kalian mau mengambil tulisan dari page ini, maka tidak perlu kalian tambah2in, kasih pengantar, dll. Cukup copy paste. Dari judul hingga kalimat terakhir, diambil utuh. Kalau kalian merasa lebih jago bikin judul sendiri, bikin pengantar sendiri, mbok ya nulis sendiri, tidak perlu ambil dari page ini. Kalian bayar juga kagak saat repos di website kalian, ijin juga nggak, eh enak saja diotak-atik tulisannya.

Dunia ini sudah penuh catut-mencatut, potong-memotong, ditambah2i, kekeliruan paham karena kode etik jurnalistik yg sangat rendah dari berbagai website, jadi tolong tidak perlu semakin runyam lagi.

Loading...

Jika kalian masih bebal setelah pemberitahuan ini, kalian sungguh telolet, dan memang telolet yang sangat telolet. (sy marah ini, tapi biar tetap adem, sy pinjam kosakata telolet).

Tags: FahminaMUINyinyirTere Liye
Mila

Mila

Related Posts

Bapak Saya Meninggal 2 Tahun Lalu …

Karena Miskin

28 Februari 2021
Saudaraku, Serulah Wanita yang Kehilangan Arah!

2 Pekan, Aku dan Istriku

26 Februari 2021
Dua Menutup Pintu

Dua Menutup Pintu

22 Februari 2021
Namanya Utang ya Utang Juga

Namanya Utang ya Utang Juga

16 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Alex Abbad Pelihara Jenggot Panjang Jalani Sunnah Rasulullah SAW

Alex Abbad Pelihara Jenggot Panjang Jalani Sunnah Rasulullah SAW

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ayah, Jangan Segan untuk Mencium Anak-anakmu
Parenting

Ayah Bunda, Ini 4 Cara Mendidik Anak Over Aktif

Redaktur Sodikin
51 menit ago
Tahukah Rasulullah akan Dosaku?
Kisah Nabi

Allah Menahan Malaikat Maut

Redaktur Ari Cahya Pujianto
1 jam ago
Potong Kuku, Begini Caranya Menurut Hadis dan Pendapat Ulama
Dunia Wanita

Bagaimana Hukum Memotong Kuku atau Rambut ketika Haid?

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
3 Cara Atasi Lelah saat Berpuasa
Ramadhan

5 Tips agar Sahur Tidak Kesiangan

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add