PALESTINA—Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai ‘ancaman’ bagi pembentukan negara Zionis di tanah Palestina.
Dalam kuliah yang diadakan di Tel Aviv pada Selasa (17/7/2018), Barak menjabarkan pemerintahan Israel saat ini sebagai “pemerintahan yang gelap dan nasionalis,” koran Israel Yediot Ahronot melaporkan pada Rabu (18/7/2018).
BACA JUGA: Pelajar Palestina Lawan Israel dengan Masuk Sekolah Lebih Awal
“Satu-satunya hasil tak terelakkan dari tujuan ini adalah perubahan buruk Israel menjadi negara dengan penduduk mayoritas Muslim dengan]kekerasan dan perselisihan internal yang tak berujung, dan negara yang bukan Yahudi, Zionis, atau demokratis,” kata Barak.
Barak mengatakan penolakan Netanyahu untuk menerima solusi dua-negara akan menggagalkan kemungkinan perpisahan dengan penduduk Palestina.
Pemerintahan ini, ujar dia, sibuk “mengadu domba warga Israel dan menabur benih kebencian dari masyarakat luar negeri, populasi-populasi lemah, dan kaum minoritas”.
Barak, 75 tahun, adalah Perdana Menteri Israel dari 1999 sampai 2001.
Desember lalu, Barak, melalui editorial di New York Times, berkata bahwa pemerintahan Netanyahu membahayakan seluruh proyek Zionis, ketika Israel semakin dekat dengan aneksasi Tepi Barat, “yang artinya menghalangi perpisahan permanen dari Palestina.”
BACA JUGA: Polling: 61% Warga Israel Anggap Pertempuran dengan Hamas adalah Kesalahan
Perundingan damai antara Palestina dan Israel yang disponsori AS berantakan pada 2014 setelah Israel menolak menghentikan pembangunan permukiman di wilayah yang diduduki tersebut. []
SUMBER: ANADOLU