• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 21 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Do’a dan Takdir

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 tahun ago
in Nasihat
Reading Time: 2min read
0
Kirim Pahala

Ilustrasi: Aldi/Islampos

SYAIKHUL Islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam Majmu Fatawa, 8/69,

“Siapa yang berkata, ‘Saya tidak berdoa dan tidak memohon karena hanya bersandar dengan takdir, maka orang itu keliru, karena Allah telah menjadikan doa dan permohonan sebagai sebab untuk meraih ampunan dan rahmat-Nya serta memberinya petunjuk dan pertolongan dan rizki-Nya. Jika seorang hamba telah ditakdirkan kebaikan dengan doa, maka kebaikan tersebut tak akan teraih kecuali dengan doanya.

Apa yang Allah takdirkan dan pengetahuannya tentang kondisi para hamba serta akibat-akibatnya semata-mata ditentukan berdasarkan sebab-sebab. Dia menghadirkan segala ketetapan berdasarkan waktu-waktunya. Tidak ada sesuatu di dunia dan akhirat kecuali dengan sebab. Allah lah yang menciptakan sebab dan akibatnya. Mengenyampingkan sebab sebagai sebab, adalah bentuk kurangnya akal.”

BACA JUGA: Memahami Takdir

Dia juga berkata (8/287), “Ucapan sebagian orang, ‘Sesungguhnya doa hanya merupakan ibadah semata, karena sesuatu yang ditakdirkan telah tetap, baik dia berdoa atau tidak berdoa.’ Maka jawaban baginya adalah, ‘Jika Allah menjadikan doa sebagai sebab untuk meraih apa yang diminta, bagaimana hal tersebut dapat terwujud tanpa doa?!”

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata dalam ‘Al-Majmu Ats-Tsamin Min Fatawa Fadhilah Syekh Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin.” (1/157)

“Doa merupakan sebab yang dengan itu si pendoa akan meraih keinginannya. Kenyataannya dia dapat menolak takdir. Sebab tidak ada yang dapat merubah takdir kecuali doa. Maksudnya baginya ada dua sisi; Misalnya, seorang pasien berdoa kepada Allah agar disembuhkan, lalu dia sembuh. Dalam hal ini, seandainya dia tidak berdoa, maka dia tidak sembuh, akan tetapi berkat doanya dia sembuh. Dan kita tetap mengatakan bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa pasien tersebut sembuh dengan sebab doa, inilah yang telah ditetapkan baginya.

Lalu dia mengira bahwa seandainya bukan karena doa, maka dia akan tetap sakit. Hakikatnya hal itu bukan menolak takdir, karena doa pun asalnya telah ditakdirkan dan bahwa kesembuhannya terjadi berkat doa, ini yang dimaksud takdir asli yang telah ditulis sejak zaman azali.

Demikianlah segala sesuatu terkait dengan sebab yang dengan sebab itu Allah menjadikannya sebagai sebab terjadinya sesuatu. Dan itu telah ditetapkan sejak zaman ajali sebelum kejadiannya.”

BACA JUGA: Kuyakin Takdir-Nya Lebih Baik

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS. Ghafir: 60)

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186)

Dengan uraian ini semoga kita memahami, bahwa doa dan ikhtiar adalah sebab untuk meraih apa yang diinginkan, maka kita jangan sampai mengabaikannya. Doa dan ikhtiar merupakan sumber kekuatan dan pintu kebaikan bagi seorang hamba muslim sebagaimana yang Allah kehendaki.

Dan tentunya rasa tawakalnya kita harus dibangun diatas dua hal pokok, yaitu bersandarnya hati pada Allah (tidak pada selain-Nya) dan jalan ikhtiarnya sesuai dengan keinginan Allah. Allahu a’lam. []

Tags: akhiratDuniaNasihat
Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

Ini 7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai untuk Shalat

Saudaraku, Ikhlaslah ketika Shalat…

20 Januari 2021
3 Golongan Jomblo

Saudaraku, Kematian Tidak Selamanya Buruk

20 Januari 2021
Ketika Perempuan Menyepelekan Shalat

Ketika Perempuan Menyepelekan Shalat

19 Januari 2021
Shalat, Mengistirahatkan Diri ala Orang Beriman

Shalat, Mengistirahatkan Diri ala Orang Beriman

17 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
perdebatan ulama soal rokok

Ippho Santosa dan Tim Khilafah Bicara soal Rokok

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Hindari Korsleting Listrik, Ini Caranya
Muslimtech

Hindari Korsleting Listrik, Ini Caranya

Redaktur Ari Cahya Pujianto
4 jam ago
Larangan Jilbab telah Dicabut, Mahasiswi di Belgia Bisa Bebas Berhijab
Dunia

Larangan Jilbab telah Dicabut, Mahasiswi di Belgia Bisa Bebas Berhijab

Redaktur Eneng Susanti
5 jam ago
Mie Instan, Ini Sejarah Terciptanya
Tahukah Anda

Mie Instan, Ini Sejarah Terciptanya

Redaktur Saad Saefullah
6 jam ago
Kenapa Harus Duduk Iftirosy ketika Shalat 2 Rakaat?
Tahukah Anda

Agar Duduk Diganjar Pahala Shalat

Redaktur Sodikin
7 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add