DIABETES pada anak adalah kondisi kronis di mana tubuh anak tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Ada dua jenis utama diabetes pada anak, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, dengan tipe 1 lebih umum terjadi pada anak-anak.
Diabetes Tipe 1 pada Anak
Penyebab: Autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pankreas yang memproduksi insulin.
Penyebab pastinya tidak sepenuhnya dipahami, tetapi diduga melibatkan faktor genetik dan lingkungan.
BACA JUGA:Â 5 Negara dengan Angka Diabetes Tertinggi di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Gejala:
Sering buang air kecil (poliuria)
Haus yang berlebihan (polidipsia)
Penurunan berat badan secara mendadak
Rasa lelah yang ekstrem
Kelaparan berlebihan (polifagia)
Napas berbau asam (disebabkan oleh ketoasidosis diabetik jika tidak diobati)
Pengobatan: Menggunakan insulin secara rutin melalui suntikan atau pompa insulin.
Diabetes Tipe 2 pada Anak
Penyebab: Resistensi insulin, sering kali dipengaruhi oleh gaya hidup seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik.
Gejala: Mirip dengan tipe 1, tetapi sering kali lebih ringan dan berkembang secara perlahan. Beberapa anak mungkin tidak menunjukkan gejala.
Pengobatan: Mengubah gaya hidup (diet sehat dan olahraga), obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, insulin.
Faktor Risiko
Tipe 1: Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 1, infeksi virus tertentu.
Tipe 2: Kelebihan berat badan, riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2, kurang aktivitas fisik.
Komplikasi
Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan:
Komplikasi jangka pendek: Ketoasidosis diabetik, hipoglikemia.
Komplikasi jangka panjang: Masalah ginjal, kerusakan saraf, gangguan penglihatan, dan penyakit kardiovaskular.
BACA JUGA:Â Waspadai, Ini 9 Tanda Diabetes di Usia Muda!
Manajemen Diabetes pada Anak
Pola makan sehat: Mengatur asupan karbohidrat untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Olahraga rutin: Membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Pemantauan gula darah: Secara rutin menggunakan alat pemantau glukosa.
Dukungan emosional: Membantu anak dan keluarga menghadapi tantangan psikologis terkait dengan diabetes.
Jika Anda mencurigai anak mengalami gejala diabetes, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. []