• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 15 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Nasional

Di Peringatan Hari Anak Nasional, DPR: Gawai dan Putus Sekolah Jadi Masalah Serius

Oleh Sodikin
3 tahun lalu
in Nasional
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Ilustrasi. Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

JAKARTA–Wakil Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati menyoroti persoalan gawai (gadget) dan angka putus sekolah yang menjadi masalah serius pada Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2019. Reni menilai penggunaan gawai yang tidak mendapat kontrol yang ketat bakal mengancam masa depan anak-anak Indonesia. Selain itu, putus sekolah juga menjadi catatan.

Menurut Reni, harus ada upaya sistemik untuk meminimalisir efek negatif gawai bagi anak serta menurunkan angka anak putus sekolah. “Ada dampak negatif yang ditimbulkan dari keberadaan gawai. Mulai akan menjadikan anak asosial, kurang bergerak hingga menimbulkan efek negatif bagi kesehatan anak,” kata Reni dalam rilis yang diterima Parlementaria, Selasa (23/7/2019).

BACA JUGA: Begini Cara Dude Herlino Batasi Anak dari Gadget

Reni menyebutkan tidak sedikit anak-anak melakukan aksi kekerasan karena terinspirasi dari konten yang tersedia di gawai baik melalui game maupun video. Ia juga mencatat konten porno juga memungkinkan muncul dari gawai yang dipakai oleh anak-anak. Ia menambagkan gawai juga akan mengurangi daya hafal anak-anak.

ArtikelTerkait

Soal Hak Cipta Citayam Fashion Week, Begini Nasihat Ridwan Kamil ke Baim Wong Dkk

IDEAS: Walau PMK Mewabah, Potensi Ekonomi Kurban 2022 Tembus 24,3 Triliun

34 Siswa Siswi Al-Manar Purwakarta Gelar Wisuda Quran

Hari Media Sosial, Orang Indonesia Semakin Sadar Pentingnya Menjaga Keamanan di Dunia Digital

“Dalam jangka waktu pendek bisa saja tidak akan dirasakan dampak negatifnya, tetapi dalam jangka waktu menengah dan panjang, gawai bakal merusak lahir dan batin bagi anak-anak,” ingat Reni.

Politisi PPP itu menyebutkan harus ada upaya sistemik agar tumbuh kembang anak tidak terganggu atas dampak negatif gawai bagi anak-anak. Menurutnya, hal tersebut membutuhkan kerja sama semua pihak agar anak-anak terhindari dari dampak negatif gawai.

“Langkah sistemik ini membutuhkan peran banyak pihak mulai dari orang tua, sekolah hingga lingkungan tempat tinggal,” tegas Reni.

Kendati demikian Reni tidak menampik sisi positif gawai bagi anak. Menurutnya, tidak sedikit konten yang terdapat di gawai juga positif bagi tumbuh kembang anak seperti soal pembelajaran dan hiburan yang edukatif bagi anak.

“Meski harus kita akui, ada juga sisi positif gawai. Namun, penggunaan gawai harus dikelola oleh orang tua serta konten apa saja yang layak dilihat oleh anak-anak,” tambah Reni.

Di bagian lain, Reni juga menyoroti angka putus sekolah yang masih saja terjadi di Indonesia. Ia merujuk data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2017 yang mengungkapkan anak putus sekolah di pedesan masih dominan sebesar 1,43 persen dibanding di perkotaan sebesar 0,92 persen.

Angka putus sekolah tersebut didominasi di sekolah tingkat menengah atas sebesar 4,74 persen SD dan sederajat sebesar 0,32 persen serta SMP sebesar 1,54 persen.

BACA JUGA: Penelitian: Kecanduan Gadget bikin Setengah Kaum Muda Gagal Produktif

“Saya kira Pemerintah Daerah harus memberi perhatian khusus atas angka putus sekolah ini dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa di masing-masing daerahnya,” kata Reni.

Legislator dapil Jawa Barat itu menyebut dari data BPS, sumbangan angka anak putus sekolah didominasi oleh Provinsi Papua sebesar 4,74 persen. Ia berharap pemerintah dapat memberi perhatian khusus untuk daerah-daerah yang banyak menyumbang putus sekolah.

“Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus memberi perhatian terhadap daerah-daerah yang paling banyak menyumbang angka putus sekolah,” pungkas Reni. []

Advertisements

SUMBER: TEROPONGSENAYAN

Tags: bahaya gadgethari anak nasional
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Tega, Tante Jual Ponakannya Sendiri yang Masih SMP Seharga Rp.10 Juta

Next Post

Penolakan Terhadap RUU P-KS akan Terus Dilakukan di Bandung

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Citayam Fashion Week

Soal Hak Cipta Citayam Fashion Week, Begini Nasihat Ridwan Kamil ke Baim Wong Dkk

25 Juli 2022
Kurban

IDEAS: Walau PMK Mewabah, Potensi Ekonomi Kurban 2022 Tembus 24,3 Triliun

5 Juli 2022
Foto: Istimewa

34 Siswa Siswi Al-Manar Purwakarta Gelar Wisuda Quran

17 Juni 2022
Foto: Istimewa

Hari Media Sosial, Orang Indonesia Semakin Sadar Pentingnya Menjaga Keamanan di Dunia Digital

11 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist