JAKARTA- Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bersama pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung Nusantara V MPR/DPR RI, Selasa (10/9) resmi melepas keberangkatan 137 guru ngaji yang ditugaskan ke daerah pedalaman dan berbagai titik pengabdian, mulai dari Aceh hingga Papua.
Ini merupakan kali kedua acara pelepasan guru ngaji atau dai muda Dewan Dakwah dilaksanakan di Gedung MPR/DPR RI. Hadir Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, Lc., M.A., beserta pimpinan Dewan Dakwah, para mitra pendukung dakwah, dan publik figur.
“Alhamdulillah, hari ini acara pelepasan da’i alumni STID M. Natsir 2024 berjalan dengan lancar. Sebanyak 137 da’i dan da’iyah InsyaaAllah akan segera diberangkatkan setelah dilepas siang hari ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung program ini,” ujar Ustadz Dwi Budiman selaku Rektor kampus STID M. Natsir dalam sambutannya.
Acara dimulai dengan sambutan-sambutan, mulai dari rektor STID M. Natsir, wakil ketua Dewan Dakwah, wakil ketua MPR RI, mitra pendukung dakwah, hingga motivasi dari Koh Dennis Lim. Acara inti pelepasan da’i dilakukan simbolis dengan pengalungan syal kepada enam perwakilan guru ngaji.
“Sejak awal didirikannya pada 1967, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia fokus pada salah satunya adalah pengawalan akidah umat. Ini penting sekali agar umat di pedalaman dan daerah terpencil ini (bisa) dibina, sebagaimana dipelopori oleh Mohammad Natsir,” kata Sekretaris Umum Dewan Dakwah Ustadz Avid Solihin, dalam sambutannya.
Wakil ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid turut memberikan nasihat kepada para dai yang akan dilepas. Ia mengungkapkan pentingnya peran guru ngaji sebagai penyelamat bangsa Indonesia dari darurat moral.
“Tiga tahun berturut-turut, Indonesia darurat pornografi anak. Indonesia darurat judi online, darurat moral. Nah, agar kedaruratan ini bisa teratasi adalah dengan adanya peran para guru ngaji ini, lembaga dakwah, Dewan Dakwah, para donatur, dan kami dari DPR/MPR siap membersamai. Di sini peran guru ngaji sangat dipentingkan,” pesannya.
Sementara itu, Koh Dennis Lim, publik figur muda yang juga berjuang dalam dakwah memberikan apresiasi serta motivasi untuk para guru ngaji yang akan berperan dalam pembangunan negeri.
“Luruskan niat kita. Tidak ada sejarahnya peradaban lahir dari orang-orang yang terpaksa. Apapun metode dan caranya kita niatkan karena Allah Ta’ala,” tutur Koh Dennis Lim.
Untuk diketahui, setiap tahunnya Dewan Dakwah mengirim para guru ngaji terbaik dengan visi membangun umat dan dakwah Islam dari pedalaman penjuru negeri. Para guru ngaji ini adalah lulusan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir (STID M. Natsir) yang telah menempuh pendidikan S1 selama empat tahun dan telah diwisuda pada Selasa (20/8) di Aula Masjid Al-Furqan Dewan Dakwah Pusat.
Selain itu, acara ini dihadiri oleh tiga mitra utama, yakni PT. Paragon Technology and Innovation, UPZ Bank Permata Syariah, dan ZIS INDOSAT. Selain itu, para mitra perusahaan, mitra lembaga zakat, dan masjid juga turut hadir sekaligus memberikan dukungan pada pogram pelepasan dan pengiriman para guru ngaji ini.
“Selamat kepada Dewan Dakwah yang mengirimkan da’i-da’inya ke pelosok negeri. Semoga program ini bisa memberikan manfaat yang luar biasa untuk bangsa kita dan saya berharap kerja sama ini dengan ZIS Indosat bisa terus berlangsung untuk memberikan manfaat kepada umat secara terus-menerus,” pungkas CEO ZIS Indosat, Wakhid Efendi.
Program dan kegiatan pengiriman dan kaderisasi guru ngaji ini mendapat apresiasi dari berbagai mitra pendukung dakwah. Mereka sangat bangga bisa berpartisipasi bersama Laznas Dewan Dakwah dalam upaya membangun umat dan bangsa ini dari pembinaan anak-anak dan masyarakat di daerah serta berbagai program kebaikan lainnya. []
REPORTER: RHIO