• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 24 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Info Umat

Demi Kemajuan, Indonesia Harus Lakukan Revolusi Pendidikan 4.0

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Info Umat
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
NGOPI (Ngobrol Pendidikan Indonesia) bertema "Revolusi Industri 4.0, Sarjana: Lahirnya Kaum Intelektual atau Hanya Menambah Pasar Manusia Terdidik?". Foto: Istimewa

NGOPI (Ngobrol Pendidikan Indonesia) bertema "Revolusi Industri 4.0, Sarjana: Lahirnya Kaum Intelektual atau Hanya Menambah Pasar Manusia Terdidik?". Foto: Istimewa

1
BAGIKAN

JAKARTA—Revolusi Industri 4.0 memaksa sebuah bangsa untuk melakukan revolusi, salah satunya dalam bidang pendidikan. Apabila Indonesia ingin menjadi negara maju maka Indonesia harus melakukan revolusi pendidikan 4.0.

Pernyataan ini disampaikan oleh salah satu pembicara dalam acara NGOPI (Ngobrol Pendidikan Indonesia) bertema “Revolusi Industri 4.0, Sarjana: Lahirnya Kaum Intelektual atau Hanya Menambah Pasar Manusia Terdidik?”

BACA JUGA: Orang Tua, Ini Saran Ustaz Abdul Somad soal Pendidikan Anak

Acara yang diinisiasi oleh DD Pendidikan, Sabtu (19/10/2018) ini bertempat di Warunkomando Tebet Jakarta Selatan. Hadir sebagai pembicara yaitu Drajat Martianto, Wakil Rektor 1 Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan; Fadli Hari Purnomo, Plant and Engineering General Manager PT. Astra Otoparts Tbk; serta Purwa Udiutomo, General Manager Sekolah Kepemimpinan Bangsa.

ArtikelTerkait

HPA Gandeng EILS, Perkuat Posisi Pemuda Indonesia di Panggung Global

Kebangkitan FSLDK Solo Raya: Saatnya Revitalisasi Dakwah Kampus

Majelis Rahmatan Lil’Alamin (MR) Gelar Kajian Dhuha Ahad Pagi, Bahas Tafsir Ibnu Katsir

Pembangunan Masjid di Yokohama Resmi Dimulai

Para pembicara menyampaikan berbagai perspektif terkait tema yang diangkat. Dari perspektif akademisi, Drajat menyampaikan bahwa Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia akademisi.

“Institusi pendidikan dituntut untuk mampu menjawab tantangan perubahan zaman yang sangat cepat. Tidak hanya sekedar menghasilkan lulusan yang memiliki ijazah, namun kampus harus mampu menghasilkan pembelajar yang tangguh dan kreatif. Perubahan zaman yang semakin distruptif, menjadikan kampus harus mencetak mahasiwa yang lincah dalam belajar,” kata Drajat dalam paparan awalnya.

“Selain itu institusi pendidikan ditantang untuk menganalisis dimensi profesi kedepan. Profesi apa saja yang mungkin muncul dan akan hilang sehingga kampus bisa menyiapkan pembelajaran yang tepat untuk menjawab tantangan zaman,” jelas Drajat lebih lanjut.

Sementara itu dari perspektif industri, Fadli Hari Purnomo yang kini menjabat General Manager Plant and Engineering PT. Astra Otoparts Tbk menyampaikan bahwa Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar karena 2 hal.

BACA JUGA: Pendidikan Akhlak Jadi Solusi Dampak Negatif Generasi Milineal

“Pertama, terkait teknologi digitalisasi manufacturing sedangkan yang kedua adalah tekanan pasar yang semakin melek teknologi. Untuk menjawab tantangan pertama, maka Industri dituntut menerapkan teknologi yang mampu merespon era revolusi industri 4.0. Dampak selanjutnya, industri ditantang untuk mencari SDM yang siap menjawab kebutuhan industri berbasis ICT dan pasar yang melek teknologi” kata Fadli dalam paparan singkatnya.

Sedangkan Purwo Udi Utomo, General Manager Sekolah Kepemimpinan Bangsa Dompet Dhuafa Pendidikan menyampaikan bahwa Revolusi Industri 4.0 menjadikan maraknya mahasiswa yang menjadi entrepreneur. Kondisi ini bisa mengubah status ekonomi mahasiswa dengan cepat. Selain itu beliau menyampaikan tentang pengaruh teknologi terhadap gerakan mahasiswa.

“Sebuah gerakan sosial yang digalang oleh aktivis BAKTI NUSA, salah satu program beasiswa yang dikelola Dompet Dhuafa Pendidikan ketika tergerakkan untuk memperbaiki sekolah rusak dapat berjalan secara mengagumkan. Bermodal sosial media, dalam waktu 2 bulan sudah ada tindak lanjut perbaikan dari pemerintah. Bandingkan dengan beberapa tahun lalu, dimana ratusan aktivis melakukan aspirasi dijalan-jalan namun tidak ada perubahan sama sekali,” jelas Purwo.

Purwo kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang tantangan di era revolusi industri 4.0.

“Pertama, paradigma SDM pengelola pendidikan dimana ada gap usia antara pemegang kebijakan dengan mahasiswa. Kedua, harus dipastikan ada hal penting yang tetap dipegang teguh meskipun ditengah perubahan, yaitu integritas,” jelas Purwo.

Dalam sesi tanya jawab salah seorang peserta bertanya tentang urgensi pendidikan formal di masa depan. Masing-masing pembicara kemudian memberikan pandangannya. Drajat Martianto, Wakil Rektor 1 Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan menjawab, kedepan memang institusi formal bukan satu-satunya pilihan.

“Saat ini saja tidak sedikit mahasiswa putus kuliah, namun mereka dapat sukses besar menjadi seorang rentrepreneur. Tapi hal yang perlu diingat bahwa tidak semua hal bisa dipelajari sendiri secara informal. Kampus merupakan tempat berkembangnya ilmu pengetahuan serta tempat mengajarkan mahasiswanya menemukan pola pikir,” pesan Drajat.

Sedangkan Purwo menyoroti dari 2 hal. Pertama dari sisi pragmatis, harus diakui pendidikan formal masih dibutuhkan. Bagaimanapun ijazah masih menjadi sesuatu hal yang diperhatikan di masyarakat. Tingkat pendidikan seseorang mencerminkan status sosial ditengah-tengah masyarakat. Kedua, secara strategis pendidikan formal harus tetap dijaga. Tak sedikit entrepreneur yang sudah sukses melanjutkan studi S2. Alasannya bukan untuk mencari ijazah, namun untuk menemukan jejaring,” jelas Purwo.

Data dari Kemenristek setiap tahun hampir satu juta sarjana diluluskan dari 3.243 Perguruan Tinggi di Indonesia dan 600 ribu diantaranya menjadi pengangguran. Kondisi ini menjadi masalah yang harus diselesaikan oleh dunia pendidikan Indonesia. Era 4.0 menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pendidikan indonesia. Sudah selayaknya pendidikan Indonesia melakukan terobosan-terobosan revolusioner agar mampu menghasilkan lulusan yang tangguh menghadapi perkembangan zaman. []

Tags: 4.0IndustripendidikanRevolusi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bersahabat dengan Anak

Next Post

Ketika Suami “Berkhianat”

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Himpunan Pemuda Al-Khairiyah

HPA Gandeng EILS, Perkuat Posisi Pemuda Indonesia di Panggung Global

19 April 2025
Dakwah Kampus

Kebangkitan FSLDK Solo Raya: Saatnya Revitalisasi Dakwah Kampus

6 April 2025
Kajian

Majelis Rahmatan Lil’Alamin (MR) Gelar Kajian Dhuha Ahad Pagi, Bahas Tafsir Ibnu Katsir

19 Januari 2025
Jepang

Pembangunan Masjid di Yokohama Resmi Dimulai

13 Januari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Doa Memohon Rezeki kepada Allah, Niat Puasa Ramadhan, Anak

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

Oleh Dini Koswarini
24 Mei 2025
0

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami

Kuis Ilmu Pengetahuan Islami 30 Pertanyaan untuk Pemula, Kamu Level Mana?

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Oleh Dini Koswarini
23 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

Oleh Saad Saefullah
23 Mei 2025
0

Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
uban, usia 40

Kalau usia 20-an dipenuhi ego, maka usia 40 adalah saatnya menjadi penengah, penyayang, dan pembimbing.

Lihat LebihDetails

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0
Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

Berikut adalah 10 kebiasaan di malam hari yang bisa merusak tubuhmu, dan nomor 5 paling sering dilakukan oleh banyak orang. 

Lihat LebihDetails

Wanita Suka 5 Hobi Ini, Jangan Dinikahi!

Oleh Saad Saefullah
3 Februari 2017
2
Ciri Kanker Payudara,, Sifat Buruk yang Harus Dijauhi oleh Seorang Istri

Sebab, keharmonisan rumah tangga akan tercapai jika seseorang memiliki istri yang berakhlak mulia.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.