Oleh: Azrina Fauziah
Aktivis Dakwah, Pegiat di Komunitas “Pena Langit”
JIKA berbicara tentang media sosial tak akan lepas dengan namanya remaja. Generasi Z masa kini amat dekat dengan gadget, bagi mereka media sosial salah satu sahabat terbaik untuk berkomunikasi dengan sang teman yang sedang jauh di sana. Dirasa positif namun bagaimana jika mereka tak dapat menyaring perilaku yang tepat pada media sosial?
Dilansir dari Kompas.com (6/10/2018), warga garut sempat dihebohkan dengan penemuan Screenshot laman grup FB Gay siswa SMP/SMA Garut yang tersebar di aplikasi pesan WhatsApp. Jumlah anggotanya tak tanggung-tanggung mencapai 2600 orang lebih. Adanya penemuan ini tentu menyesakkan hati orang tua, pergaulan remaja generasi Z semakin bebas bak jamur di musim hujan padahal di negeri mayoritas muslim.
BACA JUGA: Perangkap Iblis di Media Sosial
Mirisnya penyimpangan seksual tersebut pun menyerang generasi muda bangsa ini. mereka yang masih duduk di bangku sekolah dengan kemudahan teknologi masa kini terjangkiti virus pergaulan bebas.
Tidak hanya pelajar SMP/SMA, LGBT telah lebih dulu menyerang bangku perkuliahan. Belum lepas dalam ingatan setahun silam, salah satu Universitas ternama di Kota Malang diberitakan menjadi salah satu gudangnya LGBT. Lagi-lagi mereka melakukan modusnya yakni komunitas dengan menggunakan media sosial di Facebook.
Besarnya Pengaruh dan Minimnya Pengawasan
Media sosial telah memberikan pengaruh yang begitu besar dalam memberikan informasi pada masyarakat luas, tanpa batas waktu dan tempat. Sejatinya media sosial bukanlah hal yang dilarang untuk digunakan. Justru Islam memandang bahwa medsos mubah digunakan, selagi tak memiliki simbol-simbol agama tertentu sehingga umat muslim tak perlu risau dengan penggunaannya.
Namun kemudahan dalam berkomunikasi ini telah disisipi oleh ide-ide dari negara pengembangnya yakni negara-negara Barat. Ide-ide Barat ini dikampanyekan dan masuk pada produk tersebut demi kepentingan Barat semisal konten LGBT banyak didukung oleh beberapa sosial media seperti Facebook, WhatsApp, Instagram dll. Selain itu konten-konten porno pun dengan mudah kita akses di internet tanpa adanya pengawasan yang ketat. Maka wajar jika media sosial kini menjadi mesin perusak generasi bangsa.
BACA JUGA: Bagaimana Hukum Prank seperti yang Marak di Media Sosial Saat Ini?
Adanya solusi yang diwacanakan negara dalam mengatasi kejahatan media sosial pun hanya sekedar solusi parsial. Tidak mampu menyentuh permasalahan hingga ke akar, padahal umat ini butuh pemecah solusi secara preventif serta kuratif. Hanya islamlah yang dapat menjadi pedoman hidup yang akan menjadikan generasi muda penerus bangsa sebagai generasi yang mulia serta dirindu surga. Waallahu’alam. []
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.