• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 17 November 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Pendidikan

Dari Imam Asy-Syafi’i, Ini 3 Adab Murid kepada Guru yang Bisa Diteladani selama Belajar Daring

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Pendidikan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
universitas terbaik, UIN, hari Rabu adab di atas ilmu, syarat menuntut ilmu

Ilustrasi. Foto: muslimmatters

0
BAGIKAN

PADA masa informasi dapat diakses di ujung jari seperti sekarang ini, e-learning menjadi lebih relevan daripada kelas fisik. Namun, kondisi itu memungkinkan hilangnya kontak hubungan organik dan saling menghormati antara siswa dan guru.

Saat ini di kelas-kelas jarak jauh yang digelar selama pandemi Covid-19, etiket pembelajaran menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk diwujudkan. Sebab, prilaku siswa tidak lagi dapat dikendalikan atau dipantau sepenuhnya oleh guru.

Saat pembelajaran secara daring diterapkan, seorang siswa mungkin saja melakukan pembicaraan dengan orang lain, meskipun itu tidak mendesak atau perlu, saat guru sedang mengajar. Ini menandakan ada adab atau etika yang dilanggar.

BACA JUGA: 7 Adab Murid terhadap Gurunya

ArtikelTerkait

Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

Di Usia Berapa Sebaiknya Anak Mondok ke Pesantren?

Peran Seorang Guru yang Ideal dalam Dunia Pendidikan

Bagaimana Hukum Menyekolahkan Anak Muslim di Lembaga Pendidikan Nonmuslim?

Padahal, etika atau adab dalam belajar bahkan lebih relevan dan dibutuhkan di zaman sekarang ini untuk menjaga kesucian ilmu dan pewarisnya. Islam sendiri mengajarkan pentingnya adab sebelum Ilmu. Maka, perlu kiranya menyegarkan kembali ingatan kita tentang adab siswa dan guru tersebut.

Allah swt telah dengan jelas mengangkat dan menyebutkan jajaran ulama dan pewaris ilmu dalam Alquran:

أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Am man huwa qānitun ānā`al-laili sājidaw wa qā`imay yaḥżarul-ākhirata wa yarjụ raḥmata rabbih, qul hal yastawillażīna ya’lamụna wallażīna lā ya’lamụn, innamā yatażakkaru ulul-albāb

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS Az Zumar: 9)

Nabi SAW pun pernah bersabda dalam haditsnya:

“Penghuni langit dan bumi, dan ikan-ikan di perairan dalam akan meminta maaf kepada orang terpelajar. Pahala orang yang berilmu dibandingkan dengan yang saleh adalah seperti bulan, pada malam ketika purnama, di atas bintang-bintang lainnya. Pelajar adalah ahli waris para nabi, dan para nabi meninggalkan tidak dinar atau dirham, hanya menyisakan pengetahuan, dan dia yang mengambil itu telah memperoleh porsi yang berlimpah.” (Sunan Abi Daud)

BACA JUGA: 10 Adab Murid kepada Guru Menurut Imam Al Ghazali

Mari, kita perhatikan dan ambil hikmah dari salah seorang ahli Ilmu yang merupakan tokoh Islam terkemuka, Imam Asy-Syafi’i. Beliau adalah salah satu pilar dalam pemikiran hukum Islam dan merupakan orang pertama yang merumuskan Asas-Asas Fikih. Kontribusinya terhadap kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia masih terlihat hingga saat ini. Terlepas dari kontribusinya dalam pengetahuan, kita pasti dapat belajar dari kisah hidupnya yang bermakna, terutama dalam interaksinya dengan guru dan muridnya.

Berikut adalah 3 adab guru-murid yang tercermin dari sikap Imam As-Syafi’i:

1 Hormati guru bahkan dalam perbedaan pendapat

Dalam tradisi kita, kita didorong untuk mengajukan pertanyaan yang membangun dan melakukan diskusi yang bermanfaat sambil mencari pengetahuan. Namun, ada kalanya diskusi bisa memanas dan berubah menjadi argumen. Jika kita tidak berhati-hati, kita mungkin akan menjadi kesal, berteriak, menggunakan sarkasme, atau merendahkan.

Murid boleh saja tidak setuju dengan guru mereka sambil tetap menghormati pikiran dan pendapat mereka. Namun, kita tetap harus memperluas bacaan di luar spesialisasi masing-masing sehingga dapat memahami kedua sisi sebelum memperdebatkan pendapat.

Dalam hal perbedaan pendapat, Asy-Syafie, yang merupakan murid Imam Malik Ibn Anas dan Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani sangat menghormati gurunya sehingga dia memastikan bahwa hati nurani dan niatnya jelas sebelum tidak setuju dengan mereka.

Imam As-Syafi’i pernah berkata, “Aku tidak pernah memperdebatkan siapa pun kecuali bahwa saya ingin dia menjadi sukses, diarahkan, dibantu, dan berharap dia berada di bawah pemeliharaan Allah dan perlindungan-Nya. Dan aku tidak pernah berdebat dengan siapapun tapi aku tidak keberatan jika Allah menyimpan kebenaran di lidahku atau lidahnya.”

Imam ibn Hasan Asy-Syaibani menggambarkan dan memuji Imam As-Syafi’i sebagai seorang santri yang kalem dan dalam kemampuannya. Dia bertanya dengan hormat dan mendengarkan dengan cermat ketika menghadapi pandangan yang berlawanan. Dia sabar terhadap gurunya dalam mengejar pengetahuan. Dia tetap di Madinah di mana gurunya Imam Malik tinggal dan hanya akan meninggalkan Madinah ketika dia ingin mengunjungi ibunya atau melakukan perjalanan pendidikan ke kota-kota lain. Sebelum menuju ke kota-kota tersebut, dia akan memberi tahu Imam Malik.

Imam As-Syafi’i pernah berkata:

اِصبِر عَلى مُرِّ الجَفا مِن مُعَلِّمٍ فَإِنَّ رُسوبَ العِلمِ في نَفَراتِهِ

“Bersabarlah dengan pahit kerasnya (ketegasan) dari seorang guru, karena simpanan pengetahuan hadir dalam kekerasannya.”

Imam Asy-Syafie sangat menghormati guru-gurunya. Maka, untuk menghormati waktu dan upaya guru, kita dapat berusaha untuk fokus pada guru kita selama di kelas dan menghindari melakukan hal-hal lain yang tidak perlu atau tidak pantas.

2 Bersikaplah rendah hati

Imam As-Syafi’i memang orang yang berilmu, dan meski begitu, ia tidak segan-segan belajar dari banyak guru. Selain kesediaan seseorang untuk belajar dari guru yang berbeda dan mengajukan pertanyaan untuk memahami pandangan yang berbeda atau berlawanan, menulis catatan juga merupakan tanda kerendahan hati dan rasa hormat yang dimiliki seseorang terhadap pengetahuan. Ini menunjukkan bahwa siswa tersebut penuh perhatian dan menaruh minat di kelas.

Meskipun Imam As-Syafi’i dilaporkan dianugerahi dengan memori fotografis yang memungkinkannya menghafal Alquran pada usia 7 tahun, dia memastikan bahwa dia menulis semua yang dia pelajari dari gurunya. Tanpa kerendahan hati, ini tidak akan mungkin terjadi.

Dia mengatakan dalam Diwan (kompilasi catatan dan puisi),

“Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya

Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat

Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang

Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja.” (Kaifa Turabbi Waladan Shalihan (Terj. Begini Seharusnya Mendidik Anak), Al-Maghrbi bin As-Said Al-Maghribi, Darul Haq)

3 Tunjukkan empati saat berinteraksi dengan guru

Guru juga manusia. Kita tidak pernah tahu apa perjuangan mereka. Karena itu, kita harus selalu bersikap baik dan menunjukkan empati.

Imam As-Syafi’i begitu berempati terhadap gurunya sehingga ia biasa membolak-balik halaman dan kertas dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan suara sekecil apapun yang mengganggu gurunya. Perhatian penuh dalam perilakunya sebagai seorang siswa adalah teladan.

Tercatat oleh Ibn Al-Jauziy dalam biografi Imam As-Syafi’i bahwa ia tidak memiliki apapun untuk diberikan atau ditawarkan kepada gurunya sebagai tanda penghargaan dan empati. Itu pasti tidak menghentikannya. Sebagai gantinya, Imam As-Syafi’i menawarkan jasa mengasuh anak-anak gurunya ketika dia pergi, dengan harapan bisa meringankan urusannya.

Dalam situasi saat ini di mana pelajaran tersedia secara online, mari kita coba yang terbaik untuk memahami pikiran, perasaan atau emosi guru kita. Jika mereka tampak lelah atau lelah, kita bisa melatih empati dan tidak terlalu banyak bertanya. Untuk menahan diri agar tidak mengganggu waktu pribadi mereka, kita dapat menghormati privasi guru dengan berkonsultasi pada waktu yang tepat. Jika memungkinkan, kita bisa bertanya apakah mereka membutuhkan bantuan untuk kelancaran pembelajaran. []

SUMBER: MUSLIM SG

Tags: adabguruImam Asy-Syafi’imurid
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inovatif dan Inspiratif, Desainer asal Aceh Ini Tanam lebih dari 100 Pohon demi Kelestarian Alam

Next Post

Kisah Nabi Daud, dari Orang Biasa hingga Jadi Raja dan Rasul

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Arti Kata Tabarakallah, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Definisi Anak Yatim, Pijakan Aqidah, Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim, qawwam

Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

15 Desember 2024
anak, ibu, nasihat, PESANTREN, surga, nama anak, percaya diri, disiplin

Di Usia Berapa Sebaiknya Anak Mondok ke Pesantren?

3 Agustus 2024
Cara Memilih Guru, upah mengajar agama, adab kepada guru, pesantren, adab seorang guru, guru, pendidikan

Peran Seorang Guru yang Ideal dalam Dunia Pendidikan

23 Mei 2024
Hukum Menyekolahkan Anak

Bagaimana Hukum Menyekolahkan Anak Muslim di Lembaga Pendidikan Nonmuslim?

16 Februari 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Mengapa Harus Taat pada Allah? Ini 3 Jawabannya!

Oleh Rifdah Reza Ramadhan
22 Desember 2021
0
sifat lelaki sejati, Tujuan Hidup:, Manfaat Bersyukur, Manusia yang Tidak akan Pernah Merugi, Kecerdasan Orang Bertakwa, Muslim Terbaik, Hadist Qudsi, Ciri Orang Ikhlas

Manusia sering kali tidak mau taat pada Allah. Hal ini bisa karena beberapa faktor.

Lihat LebihDetails

Adab di Atas Ilmu yang Diajarkan Imam Nawawi

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2022
0
universitas terbaik, UIN, hari Rabu adab di atas ilmu, syarat menuntut ilmu

keutamaan ilmu pun diungkap oleh Imam Nawawi dalam karyanya yang diterjemahkan menjadi buku berjudul “Adab di Atas Ilmu”.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Propaganda Berdarah Air Mata – Kisah Palsu Nayirah dan Perang Teluk

Oleh Saad Saefullah
29 Juni 2025
0
Nayirah

Seorang gadis muda berusia 15 tahun, yang hanya memperkenalkan dirinya sebagai Nayirah, berdiri di hadapan para anggota kongres dan menyampaikan...

Lihat LebihDetails

Kumpulan Doa Berdasarkan Hadist-hadist Shahih

Oleh Dini Koswarini
31 Maret 2021
0
Keimanan yang Dikagumi Rasulullah tawassul, syarat taubat, Mahabbah Ilahiyyah

Salah satunya adalah doa untuk orang yang mengalami kesulitan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.