Renungan

Kalau saja ada pembuangan penebar mantan, sang bocah yang suka "main cewek" pasti sudah dicampakkan

Apakah orangtua seharusnya tidak ikut campur? Apakah memang anak harus benar-benar mandiri baru boleh menikah?

"Apa doamu yang ketiga?”

Misalnya perasaan ingin dipuji atau lain sebagainya.

“Terimakasih atas semua kebaikan dan perhatian Ustadz,” lanjutnya sambil menyampaikan pinta, “Abang pingin shalat. Bimbing ya, Ustadz…”

Tapi dalam konteks lain, saya melupakan konteks hadirnya tangan Tuhan.

kedermawanan dan hati ikhlas itu isinya. Istri cantik dan suami tampan hanya bungkusnya, kepribadian dan keluarga sakinah itu isinya.

“Aduh heran sama Kakak, cinta banget sama menulis. Terus kapan mencari cinta sejatinya?”

Ia potong seekor kambing kemudian ia datang dengan membawa hati dan lidah kambing itu.

“Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.” (QS. Huud: 75).