• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 18 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda

Cinta Sejati

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Dari Anda
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
cara melembutkan hati, anugerah Allah, jenis hati cinta sejati

Ilustrasi

0
BAGIKAN

Oleh: Irena Rin

APA yang terpikir tentang cinta sejati?

Memikirkan cinta, biasanya pikiran kita akan langsung tertuju pada pujaan hati. Pada dia yang namanya sering disebut tatkala rindu datang menyapa kalbu. Kemungkinan lainnya bila masih single, pikiran akan langsung tertuju pada jodoh. Pun bila sudah menikah, suami atau istri yang akan terpikirkan atau juga buah hati.

Apakah itu salah? Tidak. Itu tetap cinta. Namun, perlu dipahami, bahwa cinta adalah kesucian. Sebuah naluri berkasih sayang yang Allah embuskan pada tiap-tiap kalbu manusia untuk merasakan sebuah Kebesaran Allah. Agar manusia hidup damai, memiliki kasih sayang dengan manusia lainnya.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Paksakan Bangun Shalat Malam

“Dan di antara tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istrimu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum: 21)

BACA JUGA: Cinta dan Benci Jangan Seratus Persen

Dalam cinta kita lemah, karena posisi jiwa kita salah. Kita mencintai seseorang lalu kita menggantungkan kebahagiaan kita pada sebuah kehidupan bersamanya. Maka ketika ia menolak –atau tak beroleh kesempatan-, untuk hidup bersama kita, itu menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Dan mungkin bukan karena cinta itu sendiri. Tapi karena kita meletakan kebahagiaan pada cinta yang diterjemahkan sebagai kebersamaan.

Bila seseorang mengekpresikan cinta dalam bentuk maksiat, seperti zina, itu bukan cinta yang salah, tetapi pelakunya. Cinta tidak pernah salah dan tidak pula buta, melainkan pelakunya. Mereka membalut cinta dengan nafsu, bukan dengan iman.

Seharusnya cinta membuat hati tergerak untuk lebih dekat pada Allah. Bukan malah menjauh, apalagi sampai gila. Karena cinta itu bersih, bukan sebuah noda tak kasat mata. Bukan pula sebuah kehinaan yang menjerumuskan pada rasa malu berkepanjangan.

BACA JUGA: Cinta dan Kasih Sayang adalah Pilihan

Berbica cinta, maka tidak akan lepas dari wanita. Ya, wanita sebagai icon utama dalam persoalan cinta.

Allah SWT. menciptakan wanita dengan kelebihan yang luar biasa, hingga tidak pernah kering tinta menuliskannya. Wanita memiliki keindahan penciptaan yang menyenangkan ketika dipandang. Wanita memiliki kelembutan yang mendamaikan. Luar biasanya lagi, wanita memiliki kelemahan yang sering kali lebih didengungkan.

Bagaimana wanita harus menyikapi cinta?

Di tengah teknologi yang semakin berkembang, ternyata tidak sedikit wanita yang terjerumus pada kata ‘murah’. Mereka mengobral diri dengan berjoget-joget di aplikasi video atau media sosial. Sejatinya wanita adalah pendidik generasi, tetapi kelakuan mereka membuat mengelus dada karena lebih erotis dibandingkan belut sawah yang licin.

Tidak sedikit pula kaum pria yang tergoda, ujung-ujungnya kenalan dan menjalin kasih. Parahnya ada yang sampai bermaksiat. Menjadi perebut suami orang, pun pria yang menjadi perebut istri orang. Dengan bangga mereka mengatakan semua karena cinta.

BACA JUGA: Benarkah Kita Mencintai Allah?

Wanita, Allah SWT. muliakan dengan berbagai kemuliaan. Salah satunya surga saja berada di bawah kaki ibu, bukan?

Wanita tercipta sebagai mahluk yang mahal. Karenanya jangan menjual anugerah-Nya dengan harga yang murah. Jadilah seperti Rumaisha binti Milhan atau yang kita kenal Ummu Sulaim.

bunga cinta sejati
Ilustrasi. Foto: Wallpaper Flare

Ummu Sulaim adalah ibunya Anas bin Malik. Seorang wanita yang cerdas, bahkan melahirkan anak yang cerdas pula. Siapa yang tidak kenal Anas bin Malik? Lebih dari 2000 hadits diriwayatkannya, bukti pendidikan ibunya begitu luar biasa.

BACA JUGA: Mencintai dalam Do’a

Berita tentang kecerdasan Anas bin Malik dan ibunya yang hebat tersebar ke mana-mana. Kemuliaan dan kebaikan Ummu Sulaim terdengar di telinga Abu Thalhah, seorang hartawan di zaman itu.

Dengan  penuh cinta dan kekaguman Abu Thalhah berusaha untuk meminang Ummu Sulaim. Abu Thalhah pun melamar Ummu Sulaim dengan mahar yang mahal sekali. Namun, lamaran itu ditolak Ummu Sulaim.

“Tidak sepantasnya aku menikah dengan seorang musyrik. Tidakkah engkau mengetahui wahai Abu Thalhah, bahwa sesembahan kalian itu diukir oleh seorang hamba dari keluarga si Fulan? Sesungguhnya bila kalian menyalakan api padanya pastilah api itu akan membakarnya.”

Ditolak oleh Ummu Sulaim, Abu Thalhah yang selama ini hidup bergelimpang harta merasa sesak dadanya. Mana mungkin dirinya ditolak? Ia pun pergi dan hampir tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar. Namun, cintanya yang tulus  membuat Abu Thalhah  kembali datang  dengan mahar yang paling istimewa.  Harapannya, Ummu Sulaim bisa  luluh dan mau menerimanya.

BACA JUGA: Inilah 3 Cinta yang Harus Dihindari Seorang Muslim

Sebagai wanita yang cerdas, Ummu Sulaim tak silau dengan harta, kehormatan, dan kegagahan. Lalu ia berkata  dengan santun, “Tidak pantas orang sepertimu ditolak wahai Abu Thalhah. Namun, engkau seorang kafir sedang aku seorang muslimah yang tidak pantas bagiku untuk menikah denganmu.”

Lalu Abu Thalhah berkata, “Itu bukan kebiasaanmu.”

“Apa kebiasaanku?” jawab Ummu Sulaim.

“Emas dan perak.”

“Sesungguhnya aku tidak menginginkan emas dan perak, tetapi aku hanya inginkan darimu adalah Islam.”

Abu Thalhah lalu berkata, “Siapakah orang yang akan membimbingku untuk hal itu?”

“Yang akan mengenalkan hal itu adalah Rasulullah ﷺ.”

Pergilah Abu Thalhah menemui Nabi ﷺ. Ketika itu Nabi ﷺ. sedang duduk bersama para sahabatnya.

Saat melihat Abu Thalhah, Nabi ﷺ. bersabda, “Telah datang kepada kalian Abu Thalhah yang nampak dari kedua bola matanya semangat keislaman.”

Lalu Abu Thalhah datang dan mengabarkan apa yang telah dikatakan oleh Ummu Sulaim terhadapnya. Abu Thalhah pun ahkhirnya menikahi Ummu Sulaim dengan mahar yang telah dipersyaratkannya. Islam.

BACA JUGA: Salman Al-Farisi dan Abu Darda, Sekelumit Kisah Cinta dan Persahabatan

Tsabit seorang perawi hadits berkata, dari Anas, “Tidaklah aku mendengar ada seorang wanita yang lebih mulia maharnya daripada Ummu Sulaim yang mana maharnya adalah Islam.”

Itulah sepenggal kisah seorang wanita menyikapi cinta. Bukan tentang kekayaan, emas, ataupun sebatas kepuasan ketika bersama.

Ketika cinta menyatu, seharusnya taat itu mudah diraih. Bersamanya surga terbayang, hingga sama-sama saling mengingatkan.

Bila dalam persoalan cinta sejati selama ini yang menjadi inspirasi adalah kisah cintanya Romeo dan Juliet, maka lupakan. Kisah keduanya bukan kisah cinta sejati, melainkan kisah dua manusia bodoh. Islam punya kisah-kisah cinta sejati yang luar biasa. Bukan dongeng semata, tetapi kisah nyata.

BACA JUGA: Di Antara Dua Cinta

Sebagaimana Khadijah Ra. perempuan konglomerat bermahkota kehormatan, bermandikan gemilang karier, mau menghabiskan hartanya untuk dakwah dan menemaninya suaminya hidup menderita dalam tekanan embargo. Itulah cinta.

Namun, ada cinta sejati yang lebih dahsyat dan tidak banyak disadari oleh manusia. Sudahkah kita membalasnya?

Cinta sejati itu saat kau berniat melakukan kebaikan, dihitung satu pahala, sedangkan saat kau berniat melakukan keburukan, Ia rahasiakan niatmu itu.

Cinta sejati itu, saat kau mendekat pada-Nya satu jengkal, Ia mendekat padamu satu hasta. Saat kau mendekat satu hasta, Ia mendekat padamu satu depa. Saat kau mendekat dengan berjalan, Ia mendekat dengan berlari.

Cinta sejati itu, saat kau bahkan melupakan-Nya, Ia tetap memberikan seluruh kasih sayangnya. Menunggumu kembali, membukakan pintu maaf yang amat luas. Bahkan jika kesalahanmu sebesar gunung.

Tidak ada yang lebih sejati dari cintanya Allah. Sumber kebahagiaan, dan tidak pernah mengecewakan. []

Referensi:

77 Cahaya Cinta di Madinah, karya Ummu Rumaisha
Kutinggalkan dia karena Dia, @Pedulijilbab
Seni Tinggal di Bumi, karya Farah Qoonita
Jalan Cinta Para Pejuang, karya Salim A Fillah

https://www.youtube.com/watch?v=mS3_8XQ0SCY

Tags: cintacinta sejati
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sahabat Sejati? Ini 5 Kriterianya

Next Post

Akad Wadiah di Bank Syariah Itu Adalah Akad Qardh?

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 cinta sejati

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

Dengan berteman dengan orang yang ikhlas, kita belajar untuk lebih memerhatikan pandangan Allah, bukan manusia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.