CINA–Rabu (1/4/2020), Otoritas China mengumumkan 1.300 kasus virus corona asimtomatik atau kasus tanpa gejala. Data tersebut pertama kali dikeluarkan saat kekhawatiran publik memuncak akan munculnya kasus positif Covid-19 tanpa gejala.
Pejabat kesehatan Cina juga melaporkan adanya imported case pertama yang muncul di Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya kasus virus SARS-CoV-2 pada akhir tahun2019. LAporan ini meningkatkan kekhawatiran Cina akan adanya infeksi virus yang dibawa dari luar negeri. Dari 36 kasus yang dilaporkan pada Rabu (1/4/2020), 35 di antaranya ternyata diimpor dari luar negeri.
BACA JUGA:Â Cina Larang Warga Konsumsi Daging Kucing dan Anjing
Adapun otoritas kesehatan Cina mulai melaporkan kasus-kasus tanpa gejala COVID-19 adalah upaya untuk menyadarkan publik agar senantiasa berhati-hati, karena seseorang bisa menyebarkan virus tanpa mengetahui bahwa dirinya sudah terinfeksi virus corona.
Sebelumnya, China telah berhasil mengendalikan wabah SARS-CoV-2 yang menghantam wilayahnya selama kurang lebih 3 bulan. Mereka mulai mengurangi pembatasan perjalanan di zona-zona merah yang sebelumnya diisolasi.
Belakangan, pemerintah China juga mengakhiri lockdown yang selama ini diterapkan sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran. Namun, adanya kasus virus corona tanpa gejala telah mengurungkan niat pemerintah untuk mencabut aturan lockdown. Sebab, jika aktivitas kembali normal, tidak menutup kemungkinan bakal ada ribuan kasus baru COVID-19 yang menyebar melalui kegiatan sehari-hari. Ironisnya, orang-orang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi virus.
Jumlah kasus asimtomatik yang terjadi di China diperkirakan jauh lebih banyak dari kasus yang sudah terkonfirmasi secara resmi. Menurut surat kabar South China Morning Post, dengan mengutip data yang tidak dipublikasikan, setidaknya ada 40.000 orang di China yang terinfeksi virus corona dengan tidak menunjukkan gejala.
BACA JUGA:Â Tanpa Gejala, Perempuan di Cina Tularkan Virus Corona ke 5 Kerabatnya
Pekan ini, pemerintah China telah memerintahkan otoritas kesehatan untuk fokus menangani pasien Covid-19 asimtomatik.
Otoritas kesehatan di provinsi Liaoning adalah yang pertama melakukan screening di wilayahnya untuk menemukan kasus asimtomatik. Hasilnya, pada Selasa (31/3/2020), mereka menemukan 52 kasus virus corona tanpa gejala.
Provinsi Hunan, melaporkan empat kasus virus corona asimtomatik. Semuanya merupakan pendatang dari luar negeri.
Menindaklanjuti peristiwa ini, Komisi Kesehatan Cina mengatakan, semua orang positif Covid-19 tanpa gejala yang terdeteksi akan dikarantina selama 14 hari.
Para ahli sepakat, pasien Covid-19 tanpa gejala bisa menyebarkan virus SARS-CoV-2 kepada orang lain. Kendati belum diketahui seberapa besar potensi penularannya. Menurut Zhong Nanshan, seorang pakar pernapasan China, pembawa asimtomatik setidaknya bisa menginfeksi 3 orang atau lebih saat mereka melakukan kontak.
Selain China, negara-negara lain juga banyak yang melaporkan kasus virus corona tanpa gejala, termasuk Korea Selatan dan Jepang. Hingga berita ini tayang, total kasus virus corona di Cina telah mencapai 81.000 kasus dengan total 3.305 di antaranya meninggal dunia. []
SUMBER: SOUTH CHINA MORNING POST