• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Muslimbiz

Cerita Keluarga Dewi Sandra, Mulai dari Beda Agama sampai Ayahnya Mualaf

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Muslimbiz
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Instagram DOA.Indonesia

Foto: Instagram DOA.Indonesia

0
BAGIKAN

ARTIS Dewi Sandra puya perjalanan spiritual yang panjang hingga dirinya memutuskan hijrah dan mantap berhijab. Rupanya pengalaman hijrah tersebut mengingatkan Dewi pada perjalanan spiritual sang ayah.

Ayah Dewi Sandra adalah seorang bule non muslim yang kemudian menjadi mualaf. Diceritakan Dewi Sandra, sang ayah bekerja sebagai konsultan di bidang kelautan. Bekerja di bidang kelautan, perminyakan, dan kapal.

“Jadi Nyokap orang Indonesia, Bokap orang Inggris. Nyokap orang Betawi, se-Betawi-Betawinya. And They got married, terus punya kakak gue, mereka pindah ke Brasil, [di] Rio de Janeiro, itu keluarnya [lahir] di situ,” kata Dewi Sandra, dikutip dari YouTube channel Daniel Mananta Network, Senin (1/2/2021).

BACA JUGA: Cerita Dewi Sandra tentang Awal Hijrahnya

ArtikelTerkait

30 Cara Memperbaiki Kesalahan di Tempat Kerja

Cara Mengelola Keuangan di Usia 40 Tahun

Berapa Banyak Sebaiknya Harus Simpan Uang Cash di Rekening?

Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Kini Sudah Punah

Namun, kepindahan keluarganya di Brasil tak lama. Keluarganya kemudian pindah ke Singapura, kemudian saat Dewi menginjak usia 10 tahun, mereka pindah ke Indonesia.

“Jadi gue lahir di Rio, tapi enggak lama di sana. Akhirnya pindah lagi ke Singapura beberapa tahun, baru pindah ke Indonesia,” ujarnya.

Menariknya, Dewi Sandra menyebut jika diceritakan panjang tentang keluarganya, isi keluarganya seperti Pancasila.

“Karena Bokap itu kan sangat bule banget ya, do whatever you want, selama elo bertanggung jawab. Dari kecil, kita sudah digituin dan semuanya disiplin,” ungkap Dewi Sandra.

“On time, kalau lo missed sendiri ya tanggung jawab sendiri. Nah, kalau nyokap, Indonesia banget. Meski Betawi, tapi Betawinya tuh tetap harus nice, sopan, bicara,” tutur Dewi.

Dewi Sandra sampai sekarang merasa beruntung mendapat dua pelajaran dari kedua orang tuanya. Ia mengaku, bagian paling menarik dari kedua orang tuanya adalah perbedaan agama.

“Bagian yang menarik adalah Nyokap dari keluarga yang Muslim banget. Dan Bokap gue, aslinya gue percaya dia Kristen, tapi akhirnya dia menjadi agnostik. Agnostik percaya Tuhan tapi enggak percaya agama,” kata Dewi Sandra.

Dewi Sandra juga bercerita tentang masa kecilnya yang selalu pertanyakan ayahnya yang bule tidak memiliki agama. Kendati demikian, sosok sang ayah menjadi idola baginya. Ada banyak pelajaran hidup yang bisa diambil darinya mulai dari etos kerja hingga perjalanan spiritualnya.

“Ayah gue itu pekerja keras. Jadi, gue belajar tentang ‘Lo kalau mau berhasil, lo harus taruh hati dan jiwa pada pekerjaan’. Itu etos kerja yang gue lihat dari Bokap gue,” kata Dewi Sandra.

BACA JUGA: Ini Pesan Dewi Sandra untuk Para Wanita yang Baru Mulai Berhijab

“Makanya di keluarga gue tuh enggak ada yang komplain, ‘Bokap enggak ada’ karena Nyokap juga sangat pintar mengajarkan ‘Bokap lo lagi kerja untuk keluarga ini’,” katanya.

Dewi Sandra masih ingat, saat ayahnya pulang, anak-anaknya harus duduk rapi di depan meja. Dewi, kakak, dan adiknya harus makan teratur untuk menunjukkan hormat pada pemimpin keluarga, sang ayah.

“‘Saya bersyukur atas kerja kerasmu untuk keluarga ini’. Makan malam bersama itu berharga banget, setiap anaknya itu harus bercerita apa yang dilakukan tadi di sekolah, entah cerita tentang bermain drama, atau bernyanyi untuk ayahnya,” tuturnya.

“Keren sih. Itu salah satu yang paling gue cinta dari masa kanak-kanak gue,” katanya.

Soal mengapa ayahnya sempat agnostik, sebagai anak tengah, Dewi Sandra mengaku punya pertanyaan serupa, kenapa ayahnya tidak punya agama saat itu.

“Gue punya pertanyaan yang enggak habis-habis, ‘Ma, why Mommy ngajarin kita salat, tapi Daddy enggak salat. Dan ketika Beliau enggak bisa jawab, gue makin penasaran'” ucapnya.

Pertanyaan Dewi Sandra tentang agama ayahnya saat itu semakin menjadi-jadi ketika ibunda tak bisa menjawab. Alhasil, sang ibunda seakan memohon untuk tidak menanyakan hal tersebut pada dirinya.

“Karena pertanyaan ini membuat pertengkaran. Karena enggak semua pertanyaan enggak perlu dijawab. Dari itu gue belajar, boleh mengajukan pertanyaan apa saja. Tapi jawaban enggak mesti dapat hari itu. Jawaban bisa didapat dari kehidupan, Tuhan berikan,” tuturnya.

Sang ibunda juga selalu meminta Dewi Sandra untuk selalu mendoakan sang ayah yang saat itu masih tak punya agama. Sampai akhirnya, terjadi perubahan di antara orang tuanya.

BACA JUGA: Ditanya soal Aliran Islam, Ini Jawaban Dewi Sandra

“Nyokap selalu bilang ke gue, doain Daddy ya. Why? Doain Daddy ya. Let Allah do that work,” ucapnya.

Dewi Sandra melihat sendiri bagaimana sang ibunda terus-menerus mendoakan sang ayah. Sampai suatu hari, sang ibunda lari ke kamar anak-anaknya.

“Daddy mualaf!” kata Dewi menirukan kalimat ibunya.

Dewi Sandra rupanya juga pernah menanyakan perihal alasan ayahnya menjadi agnostik.

“Gue kan sering bicara sama Bokap. ‘Kenapa ayah agnostik?’, ‘Ya, ayah percaya Tuhan, tapi tidak agama karena ayah liberian (penganut kebebasan)’,” katanya.

Menurut Dewi Sandra, dengan ayahnya menjadi mualaf, ada hal-hal di luar kuasa manusia yang ia yakini ada kekuatan dan ketulusan di dalam doa ibunya.

“Bokap gue searching, mencari. Bukan tipe yang nanya, gue masih ada buku-buku Bokap yang ‘Finding God’, Differ Religions’, jadi kritis banget. Pada akhirnya mualaf dan yang keren lagi, Beliau naik haji sebelum meninggal,” kata Dewi Sandra.

“Itu kayak, kalau bagi Muslim. Kalau masuk, dosa kita dahulu terhapus. Terus naik haji kan kayak puncaknya menjadi Muslim. Enggak ada manusia yang jahat…” ucapnya.

Ketika sang ayah jadi mualaf, kedua orang tua Dewi Sandra menikah kembali.

“Akhirnya kita bisa salat bareng,” tutur Dewi Sandra. []

SUMBER: YOUTUBE 

 

Tags: ayah Dewi SandraDewi SandraMualaf
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Memakai Penutup Kepala Termasuk Kewajiban Syariat?

Next Post

Bangga menjadi Orang Muslim

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Cara Membuat Produk Digital, Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja, Kerja

30 Cara Memperbaiki Kesalahan di Tempat Kerja

28 Mei 2025
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Cara Mengelola Keuangan di Usia 40 Tahun

25 Mei 2025
Foto: Freepik

Berapa Banyak Sebaiknya Harus Simpan Uang Cash di Rekening?

12 Mei 2025
Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi

Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Kini Sudah Punah

7 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami, pilih

10 Pilih Mana Dulu?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.