• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 7 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Begini Cara Mengidentifikasi Hadis Palsu Menurut Para Ulama

Oleh Eneng Susanti
1 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ulama penghasil ratusan karya tulis , Shahih Bukhari, Karimah binti Marwaziyyah, dalil tentang I’tikaf, Nisfu Syaban, perbedaan mazhab, semangat menuntut ilmu, manuskrip shahih bukhari, cara mengidentifikasi hadis palsu, Imam bukhari, Dua Ahli Hadis yang Sesat

Ilustrasi. Foto: mubaadalahnews

0
BAGIKAN

HADIS memiliki berbagai tingkatan. Ada yang shahih, hasan, dhaif, bahkan ada pula yang palsu. Bagaimana cara mengidentifikasi hadis palsu tersebut?

Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub dalam bukunya berjudul Hadis- Hadis Bermasalah, telah menghimpun tiga puluh hadis yang dapat dikatakan dipermasalahkan oleh kaum muslim. Dari tiga puluh Hadis itu, yang dinyatakan palsu atau semi palsu hanya dua puluh enam, itu adalah hadis-hadis yang berkembang di masyarakat.

Dalam buku tersebut disebutkan jika kenyataan ini membuktikan bahwa dibanding dengan Hadis-hadis yang shahih, Hadis-hadis palsu yang beredar di masyarakat jumlahnya jauh lebih kecil. Akan tetapi apabila jumlah hadis yang sangat kecil ini dibiarkan, dapat mengotori jumlah yang sangat besar.

BACA JUGA: Dari Shahih, Dhaif hingga Palsu, Inilah Hadis-Hadis terkait Bulan Syawal

ArtikelTerkait

4 Lelaki Ini Ditarik ke Neraka oleh Wanita, Padahal Bukan karena Dosanya Sendiri

Mengapa Ada Malaikat yang Membantu, Padahal Allah SWT Maha Kuasa?

Bagaimana Jika Calon Jamaah Gagal Naik Haji karena Tidak Sanggup Lunasi Biaya?

3 Fakta Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah

Misalnya saja ada hadis yang beredar,  hadis tersebut berbunyi:

اطلبوا العلم ولو بالصين فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم

“Carilah ilmu meskipun di negeri Cina, karena mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim.”

Seperti yang kita tahu, hadis tersebut lumayan populer dan bahkan digunakan untuk berdakwah oleh beberapa da’i. Padahal hadis itu adalah hadis yang palsu.

Dalam buku Hadis-Hadis Bermasalah, terdapat perkataan Imam Ibn Hibban yang mengatakan, Hadis ini ‘bathil la ashia lahu’ (batil, palsu, tidak ada dasamya). Pernyataan ibn Hibban ini diulang kembali aleh al-Sekhawi dalam kitabnya al-Maghasid al-Hasanah.

BACA JUGA: Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri Cina, Benarkah? Ternyata Ada 3 Sanad Perawi Hadistnya yang…

Sumber kepalsuan Hadis ini adalah perawi (periwayat) yang bemama Abu Atikah Tanif bin Sulaiman (dalam sumber lain tertulis Salmani). Menurut para ulama Hadis seperti al-Ugaili, al-Bukhari, al-Nasal, dan Abu Hatim, mereka sepakat bahwa Alu Aukah Tarif bin Sulaiman tidak memiliki kredibillas sebagai rawi Hadis. Bahkan menurut al-Sulaimani Abu Atikah dikenal sebagai pemalsu Hadis.

Sebenarnya masih ada banyak hadis yang dibahas dalam buku ini, seperti ‘hadis tidak makan kecuali lapar’, ‘menyombongi orang sombong adalah sedekah’, dll. Namun sekarang saya tidak akan membahas hal tersebut, karena mungkin butuh narasi yang lebih banyak dan panjang lagi. Bagi yang masih penasaran silahkan untuk membaca buku beliau, atau mungkin akan dibahas di lain kesempatan.

Hingga kini, banyak hadis-hadis palsu yang beredar, populer, dan bahkan menjadi pegangan sebagian umat muslim. Keberadaan hadis-hadis palsu ini bisa berpotensi untuk membuat umat tergelincir dan jatuh dalam kesesatan.

BACA JUGA: Jangan Kaget, Ini Status Hadis tentang ‘Tidurnya Orang Puasa Berpahala’

Cara membedakan hadis palsu dan hadis shahih

Para ulama sebenarnya telah merumuskan kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan sebagai cara mengidentifikasi hadis palsu, dhaif, hasan, dan shahih.  Mereka juga menentukan ciri-ciri untuk mengetahui ke-maudhuan (kepalsuan) suatu hadis. Ciri-ciri ini dapat diketahui melalui sanad atau matan

Dalam jurnal karya Abd. Wahid berjudul Strategi Ulama Mengantisipasi Penyebaran Hadis Maudhu, disebutkan ciri-ciri hadis yang palsu atau maudhu:

1 Ciri-ciri hadis maudhu (lemah) pada sanad (silsilah periwayat)

Berhubungan dengan masalah ini, ulama telah mengemukakan beberapa cara mengidentifikasi hadis palsu berdasarkan pada perawi-perawinya:

Melalui pengakuan dari perawi (periwayat) tersebut yang menyatakan bahwa dia telah membuat hadis-hadis tertentu. Ini adalah bukti yang paling kuat untuk menilai suatu hadis.

Hal ini dilihat pada pengakuan yang dibuat oleh beberapa individu yang mengaku telah menciptakan hadis.

Melihat tanda-tanda atau bukti yang dianggap seperti pengakuan dan pemalsu hadis. Cara ini tidak dapat dilakukan kecuali dengan mengetahui tahun lahir dan kematian perawi, serta melacak negeri-negeri yang pernah dikunjunginya. Oleh sebab itu, ulama hadis membagi perawi kepada beberapa peringkat dan mengenali mereka dari semua sudut sehingga tidak tersembunyi sesuatupun keadaan perawi tersebut.

Dengan melihat pada perawi yang telah dikenal dan dinyatakan sebagai pendusta. Baik melalui suatu riwayat yang berbeda dengan riwayat yang sahih, dan tidak ada perawi tsiqah yang meriwayatkannya.

BACA JUGA: Inilah 7 Hadis tentang Pentingnya Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

2 Ciri-ciri hadis maudhu pada matan

Selain berdasarkan kepada kedudukan seorang perawi, hadist maudhu juga bisa dilihat berdasarkan matan hadist. Ibnu Qayyim pernah ditanya apakah bisa mengenali suatu hadist maudhu berdasarkan tanda-tanda tanpa melihat pada sanad. Ibn Qayyim mengatakan bahwa masalah ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai penguasaan yang mendalam ketika mengenali hadis yang sahih.

Cara mengidentifikasi hadis palsu

Ada beberapa kaidah yang dihimpunkan oleh ulama yang dijadikan sebagai tanda untuk mengetahui kepalsuan suatu hadis berdasarkan pada matan. Nah, berikut cara mengidentifikasi hadis palsu berdasarkan matannya tersebut:

  1. Bertentangan dengan nash al-Qur’an. Contohnya hadis yang berkenaan dengan umur dunia hanya tujuh ribu tahun, hadis ini merupakan suatu kedustaan karena seandainya hadis tersebut sahih pasti setiap orang akan mengetahui jarak waktu saat ini hingga hari kiamat. Hal ini bertentangan dengan ayat al-Qur’an yang menyebutkan bahwa hari kiamat adalah hal gaib yang hanya diketahui oleh Allah.
  2. Bertentangan dengan Sunnah. Setiap hadis yang memberi makna kepada kerusakan, kezaliman, sia-sia, pujian yang batil, celaan yang benar, semuanya tidak berhubungan dengan Nabi. Contohnya hadis tentang orang yang bernama Muhammad dan Ahmad tidak akan masuk Neraka, hadis ini bertentangan dengan ajaran Islam, karena orang tidak dapat diselamatkan dari Neraka hanya karena nama atau gelar, akan tetapi diperoleh melalui iman dan amal salih.
  3. Bertentangan dengan ijma. Setiap hadis yang menyebutkan dengan jelas tentang wasiat Nabi kepada Ali bin Abi Thalib atau pemerintahannya adalah maudhu. Karena pada dasarnya Nabi tidak pernah menyebut tentang seorangpun sebagai khalifah setelah wafat.
  4. Kandungan hadis yang mengada-ada dalam pemberian pahala terhadap sesuatu amalan kecil dan ancaman yang besar terhadap perbuatan yang buruk.
  5. Kandungan hadis yang tidak dapat diterima oleh akal.

Inilah cara yang dilakukan oleh ulama dalam menentukan suatu matan hadis benar-benar seperti yang diucapkan oleh Nabi, yaitu dengan membandingkan riwayat-riwayat yang diterima dengan al-Qur’n dan hadist-hadist yang sahih. Jika riwayat tersebut menyalahi al-Qur’an dan hadis yang sahih, dan tidak dapat ditakwilkan, maka akan dinilai sebagai hadis yang lemah atau maudhu. []

SUMBER: MUI

Tags: cara mengidentifikasi hadis palsuhadishadis palsu
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Wanita Haid Baca Alquran, Apa Hukumnya?

Next Post

8 Ayat Al-Quran yang Menceritakan tentang Penciptaan Manusia

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

jima, Suami Durhaka pada Istri, Sebab Futur, Suami Dayyuts, Cara Menghilangkan Bau pada Sepatu, neraka

4 Lelaki Ini Ditarik ke Neraka oleh Wanita, Padahal Bukan karena Dosanya Sendiri

5 Februari 2023
Malaikat Maut, Perlakuan Istimewa Malaikat pada Orang Beriman, Malaikat Jibril Bersayap, Nabi Yakub, Fakta Malaikat Mikail, Malaikat Jibril

Mengapa Ada Malaikat yang Membantu, Padahal Allah SWT Maha Kuasa?

5 Februari 2023
gagal naik haji ibadah haji, berkah haji, Lokasi ziarah jamaah haji dan umrah, lebaran haji idul adha jamaah haji hadis tentang haji

Bagaimana Jika Calon Jamaah Gagal Naik Haji karena Tidak Sanggup Lunasi Biaya?

5 Februari 2023
Fakta Abdurrahman bin Auf:, Utsman bin Affan, Al-Qamah, Nabi Khidir, Uzair, Umar bin Khattab, ﷺ, Abu Hurairah, Ali bin Abi Thalib, Ali bin Abi Thalib, Nabi Isa, Umar bin Khattab, Keutamaan Imam Hasan dan Imam Husein, Nabi Yusuf, umar bin khatthab, Utsman bin Affan,, Shalat Jenazah Rasulullah, Abu Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Fakta Hijrah Nabi

3 Fakta Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah

4 Februari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

gempa turki suriah

Innalillahi, Turki dan Suriah Diguncang Gempa, 3452 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Oleh Saad Saefullah
7 Februari 2023
0

Menurut USGS, serangkaian gempa susulan bergema sepanjang hari. Yang terbesar, gempa berkekuatan 7,5 SR, melanda Turki sekitar sembilan jam setelah...

Foto: Unsplash

Mulai dari Munafik sampai Takut Celaan Manusia, Inilah 10 Faktor Perusak Amal!

Oleh Haura Nurbani
6 Februari 2023
0

Ada faktor perusak amal yang harus kita waspadai.

Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri

Salah Satunya Cemburu, Inilah 10 Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri

Oleh Haura Nurbani
7 Februari 2023
0

Ada beberapa sikap suami yang harus disyukuri istri. 

nikah beda agama Perjodohan yang Dilarang, Tips Menguatkan Pernikahan, kebaikan yang diperoleh Mak Comblang, pria dan wanita menikah pengantin

Ini Kata MUI tentang Putusan MK Soal Nikah Beda Agama

Oleh Eneng Susanti
7 Februari 2023
0

pernikahan beda agama masih terjadi di Indonesia. Lantas, bagaimana aturan hukum terkait nikah beda agama ini?

Terpopuler

Warga Solo Ngeluh Pajak PBB Naik Drastis, Gibran: Pengin Diskon? Bisa

Oleh Yudi
5 Februari 2023
0
jokowi, gibran

Merespons keluhan warga itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut ada stimulus kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Lihat Lebih

Bagaimana Jika Calon Jamaah Gagal Naik Haji karena Tidak Sanggup Lunasi Biaya?

Oleh Eneng Susanti
5 Februari 2023
0
gagal naik haji ibadah haji, berkah haji, Lokasi ziarah jamaah haji dan umrah, lebaran haji idul adha jamaah haji hadis tentang haji

mengingat naiknya biaya haji tahun 2023, muncul pertanyaan, bagaimana jika calon jamaah gagal naik haji karena tidak sanggup melunasi biaya...

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications