• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 4 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Syi'ar

Cara Menggapai Tingkatan Zuhud

Oleh Yudi
1 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Keutamaan Bismillah, faedah zikir, cara memperbaiki diri dalam Islam, sebaik-baik manusia, penyakit rohani, tempat curhat terbaik, Kisah Mualaf, cara meningkatkan iman, Harap dan Takut, ihsan, ulama

Foto ilustrasi: Pinterest

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

PENGERTIAN zuhud yang lebih bagus dan mencakup setiap pengertian zuhud yang disampaikan oleh para ulama, adalah yang disampaikan oleh Abu Sulaiman Ad Daroni.

Beliau mengatakan, “Para ulama berselisih paham tentang makna zuhud di Irak. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa zuhud adalah enggan bergaul dengan manusia. Ada pula yang mengatakan, “Zuhud adalah meninggalkan berbagai macam syahwat.” Ada pula yang memberikan pengertian, “Zuhud adalah meninggalkan rasa kenyang”

Namun definisi-definisi ini saling mendekati. Aku sendiri berpendapat,

أَنَّ الزُهْدَ فِي تَرْكِ مَا يُشْغِلُكَ عَنِ اللهِ

ArtikelTerkait

Didoakan Malaikat Setiap Pagi, Mau? Lakukan 7 Hal Ini!

4 Cara Menyentuh atau Mencium Hajar Aswad Jika Mengalami Kesulitan ketika Thawaf

6 Adab mencium Hajar Aswad

10 Amalan yang Disyariatkan di Bulan Dzulhijjah

“Zuhud adalah meninggalkan berbagai hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah.”

BACA JUGA: Memulai Zuhud dari yang Paling Ringan

Syekh Muhammad Nawawi ibnu Umar al-Jawi dalam kitabnya Nashaih al-‘Ibad menjelaskan ada tiga cara untuk mencapai zuhud. Zuhud sendiri bermakna berpindahnya keinginan dari suatu hal pada apa yang lebih baik darinya.

Singkatnya, zuhud adalah melepaskan hati dari pengaruh dunia. Untuk menggapai zuhud, Syekh Muhammad Nawawi mengatakan bahwa seorang alim, Ibrahim Ad-hamra ra menjelaskan:

“Dengan tiga cara aku melihat kuburan itu menjadi ngeri, sedangkan aku belum mendapatkan pelipur. Aku melihat jalan yang panjang sedangkan aku belum mempunyai bekal. Dan aku melihat Allah yang Maha Perkasa akan mengadili, sedangkan aku belum memiliki alasan.”

Kuburan yang dimaksud adalah kematian. Pelipurnya adalah semua hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi Munkar dan Nakir. Jalan yang panjang yang dikatakannya adalah akhirat, sehingga tiada lain bekalnya adalah amal kebajikan.

Dengan menyadari setiap hamba akan menghadapi kematian, fase akhirat dan kekuasaan Allah SWT, maka seharusnya seorang manusia mengetahui apa yang harus menjadi prioritas.

Mengetahui makna hidup sebagai ladang bekal untuk akhirat akan membuat seseorang selalu berharap bisa melakukan yang terbaik untuk menghadapi fase setelah hidup di dunia.

Ibrahim Ad-hamra diriwayatkan adalah seorang raja di negaranya namun ia meninggalkannya hanya untuk beribadah dengan sungguh-sungguh di Makkah dan kota-kota lainnya.

Dalam kitab Ar-risaalah Qusyairiyyah diterangkan bahwa beliau adalah Abu Ishak Ibrahim bin Mansur dari sebuah daerah di Balqi dan beliau adalah keturunan Raja.

Mempersiapkan bekal untuk akhirat juga diperingatkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya:

Advertisements

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18).

BACA JUGA: Zuhudnya Orang Kaya, Bagaimana?

Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya.

Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi). []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: IkhlasqanaahSabarzuhud
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Syekh Bakirat: Al Aqsha Terbuka di Bulan Ramadhan

Next Post

Bermaafan Jelang Ramadhan, Bagaimana Hukumnya?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Fakta Malaikat Mikail, Didoakan Malaikat

Didoakan Malaikat Setiap Pagi, Mau? Lakukan 7 Hal Ini!

3 Juli 2022
cara menyentuh dan mencium Hajar Aswad , hajar Aswad, mualaf, jamaah umrah, pahala haji, ibadah haji

4 Cara Menyentuh atau Mencium Hajar Aswad Jika Mengalami Kesulitan ketika Thawaf

3 Juli 2022
adab mencium hajar aswad, Yaum Al-Hajj Al-Akbar, jenis thawaf, syarat thawaf, alasan mencium hajar aswad, hajar aswad, Idul adha ibadah haji hadis tentang ibadah haji kabah

6 Adab mencium Hajar Aswad

3 Juli 2022
Manfaat Shalat Dhuha, Setan yang Mengganggu Orang Shalat, Bulan Haram, Tata Cara Shalat Tasbih, Bulan Dzulhijjah

10 Amalan yang Disyariatkan di Bulan Dzulhijjah

2 Juli 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist